23. Munculnya perasaan baru

201 9 2
                                    

"Permisi..."

Keadaannya terlalu mendesak bagi Morgan untuk menuntaskan hasil test diagnosa, sebab tiba-tiba pimpinan rumah sakit baru saja memberinya kerja tambahan. Beruntung, Morgan mempunyai bawahan khusus bersedia dalam membantunya, yaitu Umay. Kebetulan mereka bekerja di rumah sakit yang sama. Berkat ketekunannya, Umay berhasil menyelesaikan tugas dari Morgan lebih cepat. Ia adalah tipe pria yang pintar mengatur waktu. Maka, Morgan sudah boleh melihat dokumen yang dibawa oleh Umay.

Umay lekas masuk ke ruangan kerja Morgan.

"Oh bagaimana may?"

"Penyakitnya benar-benar serius"

"Seperti?"

"Semacam gangguan pada jantung"

"Sudah saya duga kalau pasien terkena penyakit lupus. Peluangnya sangat kecil untuk bisa disembuhkan" pendapat Morgan

"Lupus dok?"

"Benar, lupus di bagian jantung"

"Malangnya dia dok"

"Iya, saya ucapkan terimakasih banyak atas bantuan kamu"

"Tidak masalah dok, mumpung saya gak ada kerjaan"

"Bagus. Alasan saya menyuruh kamu menyelesaikannya segera, karena kerabat dari pasien ini selalu menuntutnya"

Pikiran Umay baru sadar. Ia tidak tau nama penderita. Kebetulan test ini dilakukan bertepatan setelah Sarah mengalami sakit pada bagian dadanya. Tadi siang ia melihat Morgan bersama Angga. Umay curiga kalau pasiennya adalah Sarah.

"Boleh saya lihat datanya?" Tanya Umay sekali lagi

"Emang kamu mau ngapain?"

"Saya cuma ingin tau nama pasiennya. Nanti bisa saya yang ngurus" ungkapnya

"Pasien atas nama Sarah Tuffahati berasal dari kediaman Taraja. Tadi kamu kan sudah liat saya"

Jawaban Morgan seolah menjadi penghenti dimensi waktu, menyebabkan mulut Umay merasa kaku.

"Ap..apa? Sar...Sarah?"

Meski terkesan berat hati, Umay berusaha menahannya dihadapan Morgan. Ia tidak ingin terlihat lemah. Pada akhirnya, hati Umay sendiri telah membawa respon kepedihan.

"Pasti Dokter salah memasukkan namanya kan?"

"Memangnya ada hubungan apa anatara kamu dan Sarah?"

"Saya adalah sahabatnya. Kami sudah melewati waktu bersama. Bagaimana jika Sarah tau ini? Hatinya pasti terluka"

"Ya mau bagaimana lagi may?"

Agar pernyataan Morgan pasti, ia membuka laporan tersebut. Stopmap kuning ini terlalu menganggu kepanikannya, sehingga Umay langsung melepasnya. Alhasil benar. Setelah Umay membuka halaman terakhir, terdapat formulir lengkap tentang Sarah Tuffahati di halaman paling belakang.

"Tidak ada cara lain untuk memberitaunya langsung kepada keluarganya" saran Morgan

"Gak mungkinnn"

Dengarkan Hatiku [TAMAT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang