Mark's POV
Aku terbangun merasakan kepalaku berdenyut.
Tanganku seperti sedang mengenggam sesuatu.
Aku membuka mata perlahan, sedikit demi sedikit agar beradaptasi dengan cahaya.
Mataku melihat sekeliling ruangan, perlu beberapa menit untuk mengetahui keberadaanku.
Bagaimana Aku bisa sampai disini?
Seseorang terbaring di sampingku dan Aku baru saja menyadari sejak tadi Aku mengenggam tangannya.
Namun, entah mengapa Aku tidak berniat sedikitpun untuk melepaskan genggaman ku.
Aku menoleh perlahan sesekali meringis karena memar di wajahku.
Aku menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajahnya.
Asya.
Gadis itu terlelap, ia terlihat kelelahan.
Dibalik tubuhnya Aku dapat melihat nakas dekat tempat tidur terisi penuh dengan barang.
Handuk kecil berwarna putih, mangkuk yang cukup besar, dan kantung plastik berlogo toko obat.
Tanpa ku sadari kedua sudut bibirku terangkat, hingga Aku meringis kesakitan.
Aku mengeratkan genggamanku.
Entah bagaimana kehadiran Asya selalu membawa ketenangan dalam diriku.
Sentuhan tangannya yang lembut dan hangat bisa membuatku lebih tenang dan nyaman.
Ingatanku kembali pada hari itu. Perdebatan di ruang musik. Asya mengenggam erat tanganku, menenangkan.
Hari itu pertama kali kami bersentuhan.
Aku membiarkan jemariku mengusap tangannya lembut. Tidak butuh waktu lama hingga Aku mulai terlelap lagi.
Mark's POV end.
*******
Aku bangun lebih cepat waktu masih menunjukkan pukul delapan pagi.
Sepanjang malam Aku tidak bisa tidur dengan tenang.
Berbagai kemungkinan buruk menghantui pikiranku.
Aku bangkit dari tempat tidur dan segera membersihkan diri.
Aku meninggalkan catatan kecil di pintu kamarku dan mengirimkan pesan kepada Jinyoung. Berharap salah satunya atau bahkan keduanya dapat tersampaikan.
Aku membeli satu bungkus bubur ayam di depan komplek dan memesan taxi online.
Tidak membutuhkan waktu lama hingga Aku sampai di apartemen Mark.
Aku membuka pintu dan bergegas menuju kamar Mark untuk melihat keadaannya.
Aku bahkan telah bersiap-siap, jika keadaan Mark tidak membaik Aku akan membawanya ke rumah sakit.
Mataku menyusuri sekeliling ruangan.
Hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE
FanfictionAsya seorang gadis yang baru saja kembali dari libur pergantian semester. Ia kembali ke kota Pearson bersama Jinyoung untuk menyelesaikan studinya. Namun, di semester ini banyak sekali hal-hal yang tidak pernah dia duga sebelumnya. Masa lalu atau...