"Gyeom" ucapkuKini Yugyeom menunjukkan perhatian penuh padaku.
"Sebenernya tujuan kamu ke Pearson apa?" Ucap ku kemudian
Aku harus memulai, untuk mengakhiri.
Yugyeom tidak terkejut dengan pertanyaanku.
Ia terlihat tenang, seakan tahu Aku akan melontarkan pertanyaan itu.
Kini ekspresinya terlihat serius.
Ia meraih tanganku, mengenggamnya lembut.
Aku menatapnya menunggu jawaban.
Ia menghela napas, kemudian berkata
"Sya, Aku mau memperbaiki semuanya"
Aku berusaha menjawab dengan tenang.
"Memperbaiki apa?"
"Semuanya, Sya"
Yugyeom mulai menceritakan kisah itu dari sudut pandangnya.
Aku berusaha mendengarkan sebaik mungkin supaya tidak terlewat satu katapun.
"Aku tau itu berat banget buat kamu. Aku bodoh. Aku brengsek. Tapi sekarang Aku disini" ucap Yugyeom mengakhiri kisahnya
"Sya, kita bisa mulai lagi dari awal"
Aku terdiam.
Pandanganku kosong.
Aku berusaha menerima setiap kalimat itu, Aku berusaha meyakinkan diriku dengan semua ucapannya.
Namun, ingatan hari itu kembali.
Semua ucapannya, bahkan setiap kalimat yang telah ia lontarkan terdengar omong kosong.
Aku mengelak, berusaha melepaskan genggamannya.
"Kamu pikir itu gampang?"
Aku memberi jeda, berusaha menguatkan diri.
"Kemana aja kamu dua tahun ini, Kim Yugyeom?"
Yugyeom mengusap wajahnya frustasi, kemudian menunduk.
"Butuh dua tahun buat kamu meyakinkan diri?"
"Butuh dua tahun buat kamu menguatkan diri untuk ketemu Aku?"
Aku menghela napas berat.
Yugyeom dihadapanku masih dengan posisi yang sama.
Ia mengangkat wajahnya perlahan.
Mata kami bertemu,
"Egois" lanjutku
Entah bagaimana, air mata jatuh menelusuri pipi.
Aku tidak ingin menangis lagi di depannya.
Aku segera bangkit dari tempat dudukku, dan bergegas menuju kamar.
Di lorong yang redup Aku mendengar Yugyeom mengikuti di belakangku, langkahnya semakin cepat hingga ia menyentuh lenganku.
Aku berusaha melepaskan, tapi gengamannya terlalu kuat.
Ia membawaku ke dalam dekapannya.
"Maki Aku sampe puas, Sya"
"pukul Aku!"
"tampar Aku!"
"Aku bakal dengerin dan terima semuanya."
ucap Yugyeom
Aku menggeleng sekaligus berusaha menguatkan diri agar tidak terisak.
"Ngga mauu!"
"Lepasinn!"
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE
FanfictionAsya seorang gadis yang baru saja kembali dari libur pergantian semester. Ia kembali ke kota Pearson bersama Jinyoung untuk menyelesaikan studinya. Namun, di semester ini banyak sekali hal-hal yang tidak pernah dia duga sebelumnya. Masa lalu atau...