27

31 6 0
                                    

"Sya, Lo sakit?" Ucap Jimin yang sedang duduk di depanku

Kami sedang makan siang berdua, kali ini Jerry ada perlu bertemu dengan seseorang dan Bambam bilang akan telat makan siang. Entah karena apa.

"Cuma pusing kok dikit" jawabku singkat

"Ya ampun. Lo demam, Sya" ucap Jimin sambil menyentuh keningku tanpa aba-aba

"Udah mendingan kok" jawabku lagi

Kali ini sambil menatap Jimin lamat-lamat berusaha meyakinkan.

"Yaudah. Tapi kalo ngga kuat bilang, ya! Biar gua seret lo ke dokter" ucap Jimin

Aku tersenyum mengangguk.

"Btw, Lo abis nangisin siapa?" Ucap Jimin

"Hah? masih bengkak banget ya?" Ucapku kemudian mengambil cermin

"Nggak kok, cuma yaa masih keliatan" jawab Jimin

"Abis nonton film" jawabku tidak berniat mengatakan apapun.

Jimin mengangguk. Beruntung Jimin tidak tertarik dengan film ber-genre drama romance.

"Nih"

Segelas milkshake strawberry muncul dihadapanku.

Aku menoleh ke sumber suara.

Bambam.

Aku menatapnya dengan heran.

"Ini permintaan maaf yang kesekian kalinya" ucap Bambam

"Mau sampe kapan, Bam?" Ucapku kemudian

"Sampe rasa bersalah Gua ilang" jawab Bambam

Aku mendengus kesal.

"Serah Lo deh" ucapku

"Lo darimana aja, Bam?" Tanya Jimin

"Beliin milkshake buat nyonya Asya" jawab Bambam

Aku menoleh terkejut.

"Jadi, Lo telat gara-gara ini?" Ucapku sambil menunjuk ke segelas milkshake

Bambam mengangguk.

Mata Aku dan Jimin bertemu, kemudian kami tertawa.

"Ututu, makanya kalo temen minta tolong di bantuin. Makan tuh rasa bersalah" ucap Jimin sambil terkekeh

"Ya Ampun. Gua harus gimana biar Lo ngga ngerasa bersalah?" Ucapku sambil terkekeh juga

"Mobil, Lo masih dipinjem?" Tanya Bambam

"Hmm" Aku mengangguk

"Ok. Pulang bareng Gua. Mau mampir kemana juga boleh, anggep aja supir" ucap Bambam

Aku dan Jimin terkekeh dengan sikapnya.

Kuliah berjalan seperti biasa, bedanya sebagian materi tidak ditangkap dengan baik. Akibat kepalaku yang sesekali berdenyut nyeri.

Seperti biasa, Aku meletakkan barang-barang ku di loker.

Bambam sudah di sana. Di depan lokernya, menunggu.

Setelah selesai, Aku menghampiri Bambam.

"Mau kemana, nyonya?" Ucap Bambam begitu Aku sampai dihadapannya

"Pulang aja, mau tidur" Jawabku singkat

"Hmm okei" Bambam menyetujui

Kami melangkah berdampingan menuju pintu utama, kemudian menuju parkiran.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang