5

48 7 0
                                    

Tanpa sadar Aku bergerak menjauhi Jinyoung, Jackson menyadarinya.

Dia melihat layar ponselku saat Aku membuka pesan itu.

Mark Tuan :
"Asya, sorry ganggu malam-malam. Besok selesai kuliah bisa ketemu ngga? Ada yang perlu gua omongin. "

Aku menatap layar ponsel lamat-lamat memikirkan jawaban yang tepat.

Aku merasakan tatapan seseorang.

Aku menoleh.

Jackson menatapku lamat-lamat.

Wajahnya seakan bertanya "siapa?".

Mungkin Jackson bertanya-tanya karena Aku menyembunyikannya dari Jinyoung.

Aku mengalihkan pandanganku kembali pada ponsel dan menulis balasan dengan cepat.

"Bisa kak"

Sepuluh detik kemudian ponselku kembali bergetar.

"Asya, selesai kelas jam berapa?"

Aku mengingat jadwalku untuk besok dan segera membalas.

"Jam 2:15"

"Ok"

Aku mengunci ponselku dan segera meletakkannya di meja yang berada tepat di depan kami.

Jackson menyikutku pelan dan berbisik.

"Pacar ya?"

Aku melirik Jinyoung, kemudian menggeleng.

"Tenang aja, Sya. Aman"

Aku mendengus.

"Bukan ih. Temen"

Jackson menyikutku lagi.
Berkali-kali.

"Temen yaa, temen"

Ucap Jackson terdengar sedikit jahil.

Aku mendengus.

Bergerak menjauhi Jackson, hingga bahu ku menyentuh bahu Jinyoung.

Kemudian, Aku menyandarkan kepalaku di bahu bidangnya. Jinyoung bergerak menatapku heran.

"Kenapa?"

"Ngga apa-apa, Jackson berisik"
Aku menjawab.

Aku bisa merasakan di ujung sofa Jackson masih tersenyum menyerigai.

*******

"Jadi, lo bakal ketemu Mark hari ini?"
Tanya Jimin.

Aku mengangguk.

"Udah bilang sama Jinyoung?"
Tanya Bambam sambil melahap makan siangnya.

Aku menggeleng.

Jimin dan Bambam saling menatap mungkin bingung ingin menanggapi.

"Kenapa? Gua tinggal bilang pulang telat kok"

Aku menatap mereka heran.

Ini mudah. Lebih mudah dari mengerjakan skripsi.

Ini hanya tentang Jinyoung yang super protektif.

Akhirnya Jimin dan Bambam mengangguk ragu.

Aku menuliskan pesan untuk Jinyoung

"Kak, ngga usah jemput ya gua pulang telat"

Pesan baru masuk dalam hitungan detik.

"Ga Gua jemput, Jam berapa?"

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang