20

37 7 0
                                    

Sinar matahari mulai redup, kelas baru saja berakhir.

"Sya, Classic Born yukk udah lama kita ngga kesana"

Aku menoleh. Jimin, telah berdiri tepat di samping kursi Ku.

Aku melihat tempat yang sebelumnya Jimin tempati. Bersih. Cepat sekali, padahal satu menit pun belum berlalu. Dia pasti benar-benar lapar.

"Ayoo" jawab ku

Jimin memesan taxi online, kemudian kami pergi menuju Classic Born.

Tepat setelah kami sampai di Classic Born ponsel ku bergetar, dua buah notifikasi dari nomor yang sama mengirimkan pesan.

Halo Asya, ini tante Kim

Asya, apa kabar?

Tante Kim?

Aku memaksa otakku berpikir lebih cepat, menggali ingatan tentang nama itu.

Cukup lama hingga Aku memperoleh kembali ingatan itu.

Keningku menyerngit, detak jantungku berubah tidak stabil, pikiran ku pergi mencari alasan kuat mengapa orang tua Yugyeom menghubungi Aku? Untuk apa? Kami bahkan tidak pernah bertemu sebelumnya. Berbicara pun hanya sekali melalui telfon.

"Sya, lo nungguin apa sih? Ayo turun"

Suara Jimin membuyarkan pikiranku.

Aku membuka pintu dan membalas pesan dengan cepat.

"Baik tante. Tante apa kabar?"

Tak lama setelah itu, ponsel ku berdering.

Nomor yang sama tertera di layar.

Haruskah aku menjawabnya? Tidak. Aku belum siap.

Oh Tuhan, Sebenarnya ada apa?

Berbagai dugaan muncul bagai trailer sebuah film, namun kebanyakan tentang hal buruk. Tidak sanggup lagi membayangkan Aku menggeser layar ke tombol hijau.

"Halloo Asyaa" mendengar suara di seberang sana Aku bisa memutuskan bahwa semua dugaanku salah besar.

"I..iyaa tante, ada apa?"

"tante dengar kamu kuliah di Pearson ya?"

"iya tante"

"besok tante mau liburan ke sana, Asya bisa kan nemenin tante?"

Untuk pertama kalinya Aku menyesal mengapa Kota Pearson menjadi salah satu destinasi liburan paling menarik di negara ini.

"oh bisa tante"

"tante berangkat minggu depan, Asya tolong jemput tante di stasiun ya"

"iyaa tante"

Demi tuhan! Ajari Aku cara menolak dengan halus. Aku tidak bisa, benar-benar tidak bisa menolak.

"Sampai jumpa di Pearson minggu depan, Asyaa"

Terlambat. Sambungan telfon telah terputus.

"siapa?" tanya Jimin.

"Oh tante" tentu saja Jimin tidak tahu siapa Yugyeom.

Aku tidak bisa menceritakan tentang Yugyeom dengan mudah.

Jimin mengangguk dan kembali fokus dengan menu di tangannya.

Aku memesan milkshake strawberry dan satu buah burger sedangkan Jimin memesan sepaket Classic Burger.

"Sya, ada apa?" ucap Jimin

"Ngga ada apa-apa" Jawab ku

"Bohong. Tuh Lo gelisah gitu. Something's wrong?"

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang