FATE

24

Hening.

Hanya terdengar Robin Hood dari Anson Seabra menemani perjalanan kami.

Mobil kami berbelok ke sebuah resto cepat saji, menuju drive thru, kemudian terdengar Yugyeom memesan beberapa menu.

Yugyeom menyerahkan seluruh pesanan kepadaku, tepat setelah pelayan memberikan semua pesanannya.

"Kamu pasti belum makan"

Kamu tidak berubah, Kim Yugyeom.

Namun, Aku tidak ingin menanggapi.

"Sya" suara Yugyeom memecah keheningan

"dulu Aku brengsek banget ya" lanjut Yugyeom sedikit terkekeh

"sebrengsek itu sampe sekarang pun kamu masih menghindar"

Tidak. Jangan sekarang. Ku mohon. Aku butuh waktu.

"Aku ngantuk" ucap ku kemudian

Berharap dapat menghentikan pembicaraan ini.

Yugyeom mengerti, Ia tidak mengatakan apapun hingga kami tiba di rumahku.

"Kirimin jadwal kuliah" ucap Yugyeom tepat setelah mobil berhenti di depan rumah.

Yugyeom berhenti dengan pintu mobil yang masih terkunci.

"Hmm" jawabku singkat

"Sekarang"

"Nanti" ucapku kemudian membuka kunci

Dengan cepat Yugyeom kembali mengunci pintu.

"Sekarang, Asya" ucap Yugyeom

Tidak ingin berdebat.

Aku hanya ingin segera pergi.

Aku mengirimkan jadwal kuliahku dan menggenggam makanan yang diberikan.

Tak lama, Yugyeom membuka kunci.

Tanpa mengucapkan selamat tinggal, Aku bergegas memasuki rumah.

Aku menghela napas panjang.

Setidaknya sudah selesai untuk hari ini.

Aku menekan beberapa tombol di ponsel.

Melakukan cara apapun agar tidak perlu bertemu Yugyeom.

"Kenapa, Sya?" Ucap suara di seberang telfon

"Bam, besok bareng dong ke kampus" Ucap ku

"Lah, mobil Lo kenapa?"

"Dipinjem"

"Well, okay. I'll pick you up"

"Pagi yaa, Bam. Jam delapan"

"HAH APAAN" suara Bambam terdengar lebih tinggi

"Sya, kita kelas jam 10. Ngapain berangkat jam 8?" Lanjut Bambam

"Please" ucapku memohon

"Mager banget, Sya. Mau ngapain dua jam di kampus" Ucap Bambam