30

33 8 0
                                    

Selama perjalanan kami tidak banyak bicara.

Hingga Aku tiba dirumah pukul enam tepat.

Kemudian, Yugyeom dan keluarganya segera menuju hotel setelah mengantarku.

Malam ini, Aku tidak ingin memikirkan hal itu.

Bel berbunyi tepat setelah Niki menyelesaikan bait terakhir La La Lost You.

Aku meraih ponsel, kemudian melihat jam yang ternyata menunjukkan pukul tujuh lewat tiga puluh menit.

Aku diam untuk beberapa saat berpikir siapa yang akan bertamu di jam ini, bahkan tanpa memberitahu.

Bel terus berbunyi selagi Aku berpikir.

Aku mendengus kesal, kemudian bergegas menuju pintu.

Kim Yugyeom.

Lagi.

"Aku udah pikirin semuanya"
Ucap Yugyeom

Aku berniat menutup pintu, tapi Yugyeom menahannya.

"Dengerin dulu, Sya"

"Please"
Ucap Yugyeom lagi.

Ia membawaku duduk di sofa panjang depan televisi.

Yugyeom menghela napas panjang kemudian berkata.

"Kita ngga perlu mulai semuanya dari awal seakan ngga pernah terjadi apa-apa"

Mata kami bertemu.

"semua kesalahan kita yang dulu cuma karena salah paham, Sya"

"Salah paham dan komunikasi"

Yugyeom mengulang ucapannya menegaskan, kemudian mengenggam kedua tanganku lembut.

"Kita bisa perbaiki itu, Aku yakin."

Kini matanya berusaha meyakinkan dan Ia.. terlihat tulus.

"Caranya?" ucapku kemudian

"kita cari tau sama-sama, ya?" ucap Yugyeom

Matanya menatapku lembut.

"gyeom"

"Susah buat Aku bisa percaya lagi sama kamu" ucapku

"Pelan-pelan, Sya. Kita jalanin semuanya sama-sama" ucap Yugyeom

Tatapannya yang lembut, menenangkan.

Aku terdiam cukup lama.

Beberapa kemungkinan memenuhi pikiran.

"Besok sore Aku balik ke Goldstein, Sya"

"Aku harap kamu bisa jawab sebelum Aku balik" ucap Yugyeom

Yugyeom tersenyum. Namun, kini matanya mulai berair.

Ia bangkit dari duduknya.

Untuk sepersekian detik tubuhku terkejut, Aku merasakan sentuhan lembut dan hangat di keningku cukup lama hingga Aku memejamkan mata.

"i love you"

Satu kalimat yang sangat sulit ia ucapkan.

Ia mengusap pipiku lembut sebelum akhirnya pergi.

Begitu mendengar suara mesin mobil menjauh, Aku meraih earphone dan jaket. Kemudian, keluar rumah berharap dapat menghirup udara segar.

"My fatal mistake
Me without you,I'm fake
Sky without light, black
Everyday is meaningless
Oh immature Bad guy
Oh the price for making you cry
Oh oh girl don't leave me, please come back
I was a fool"

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang