17

39 7 0
                                    

"Berapa lama lagi, Sya?"

Jinyoung berdiri di daun pintu kamarku, rapih dengan setelan kaus hitam dan jas navy yang melekat.

Ia menatapku lama-lamat selagi menunggu jawaban.

Aku mendengus kesal, Jinyoung telah melontarkan pertanyaan yang sama untuk ke sekian kalinya selama kurang dari lima menit.

"Sebentar wahai Park Jinyoung yang terhormat" Aku mencoba menjawab dengan tenang.

Aku berdiri di depan cermin memastikan tidak ada yang salah dengan penampilanku, mengenakan sedikit parfum, mengambil tas dan sekotak hadiah untuk Bambam, kemudian pergi.

Kami sampai di rumah Bambam, pukul 7 malam.

Jinyoung menyerahkan kunci mobil kepada pria berseragam yang sudah menunggu.

Aku mengenggam lengan Jinyoung, berjalan perlahan melewati pintu utama.

Seperti tahun-tahun sebelumnya rumah Bambam yang megah dihias dengan mewah.

Tempat hidangan, pemusik, dan tumpukan hadiah tersusun dengan rapih.

Ruang di bagi menjadi dua.

Di sisi kanan terdapat ruangan besar berisi tamu-tamu penting. Seperti partner bisnis dan keluarga.

Sementara di sisi kiri terdapat ruang yang cukup besar dengan kolam renang di dalamnya.

Kolam renang yang telah dihias sedemikian rupa hingga terlihat indah. Di ruangan ini berisi teman-teman Bambam yang sebagian besar bisa ku kenali yaitu teman kampus.

Kami berjalan lurus menemui Bambam yang terlihat kelelahan menerima tamu ditemani kedua orang tua dan beberapa penjaga yang bertugas meletakkan hadiah.

"Asyaa, akhirnya lo dateng" ucap Bambam tepat setelah Aku sampai dihadapannya

"Happy birthday, sorry telat" Aku menjawab sambil menyerahkan sekotak hadiah kepada Bambam.

Aku dan Jinyoung bergantian bersalaman dengan kedua orang tua Bambam.

"Apa kabar, cantik?" Ucap mama Bambam selagi Aku bersalaman dengannya.

"Baik, tante apa kabar?" Aku tersenyum

"Baik, sayang. Kok udah jarang ke rumah? Sibuk ya?" Ucap mama Bambam

"Sibuk mom, Asya kan mau ikut lomba" jawab Bambam menyerigai

"Oh ya? Lomba apa?" Tanya mama Bambam

"Lomba nyanyi" Bambam menjawab dengan mudah.

Aku menyikut lengan Bambam

Mama Bambam menatap ke arah ku memastikan.

Aku mengangguk malu.

"Wah nanti harus nyanyi yaa, tante mau denger" ucap mama Bambam

"Jangan tante, nanti tamunya kabur semua"
ucap Jinyoung setelah selesai berbincang dengan Ayah Bambam.

Kami terkekeh.

Tamu-tamu lain mulai berdatangan, kami menyudahi percakapan, kemudian Aku dan Jinyoung pergi menuju ruangan di sisi kiri.

Lagu Party dari GOT7 mulai terdengar.

"Asyaaaa"

Jimin setengah berlari menghampiri Aku dan Jinyoung, sambil mengenggam segelas minuman.

"Hai, Kak" ucap Jimin lagi begitu sampai di hadapan kami

Jinyoung sedikit tersenyum dan mengangguk kecil.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang