"But sometimes, I just want somebody to hold
Someone to give me their jacket when its cold
Got that young love even when we're old
Yeah sometimes, I want someone to grab my hand
Pick me up, pull me close, be my man
I will love you till the end- "Aku sedang melantunkan Dear No One dari Tori Kelly sekaligus menata rambut dengan alat pelurus rambut ketika seseorang tiba-tiba muncul di balik pintu kamar.
"Babe"
Aku menoleh.
Jackson.
"Lo ngapain disini?" ucap ku
"udah dateng tuh" ucap Jackson tanpa menjawab pertanyaan ku
Aku menatapnya lamat-lamat, memastikan bahwa kami membicarakan orang yang sama.
"Mark?" Aku bertanya
"hmm"
"shhhh it"
Aku melihat jam di layar ponsel yang ternyata masih menunjukkan pukul 16:40. Seharusnya Aku masih punya dua puluh menit untuk bersiap-siap.
"lima menit" ucap ku kemudian
"bilangin lima menit lagi" ucap ku selagi bangkit dari meja rias.
Aku mengusir Jackson dari kamarku, menutup pintu, kemudian segera berganti pakaian.
Aku mengenakan kemeja merah muda dan celana jeans panjang, memoles sedikit riasan wajah, mengenakan pengharum, dan meletakkan dompet dan ponsel ke dalam tas sling bag berwarna putih.
Kemudian, Aku menuruni tangga dengan cepat menuju ruang tamu.
Langkahku terhenti sesaat setelah Aku menyadari seseorang di sofa sedang menatapku tajam.
Mark.
Mark sedang duduk di atas sofa mengenakan kaus berwarna putih dengan bagian lengan yang sedikit ditekuk dan celana jeans hitam.
Ia menoleh ke arahku, bibirnya bergerak seakan memberikan isyarat.
Aku kembali melangkah setelah memahami pesan itu. Pelan-pelan. Setidaknya itu yang ku tangkap.
"Sya" Aku menoleh ke arah suara
Jackson memanggil ku dari dapur, setengah berbisik.
Tangannya memberi isyarat agar Aku menghampirinya.
Aku mengikuti perintahnya.
"Udah bilang Jinyoung?" ucap Jackson sesaat setelah Aku sampai di hadapannya.
Refleks Aku menepuk keningku. Jinyoung sudah pergi sejak pagi, kami bahkan tidak sempat bertemu. Sepertinya hari ini ia sangat sibuk.
Jackson memahami ekspresiku.
Aku segera mengirimkan pesan singkat kepada Jinyoung.
To : Jinyoung
Gua pergi sama Mark."udah" ucap ku menjawab Jackson
Aku kembali ke ruang tamu, diikuti Jackson di belakangku.
Mark bangkit dari duduknya sesaat setelah Aku dan Jackson sampai di ruang tamu.
"Jam 10 pulang" ucap Jackson
"Iyaaa" Aku menjawab
"HP jangan sampe mati" ucapnya lagi
"Hmm"
"Kalo rusuh langsung pulang" ucapnya lagi
Aku menatap Jackson kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE
FanfictionAsya seorang gadis yang baru saja kembali dari libur pergantian semester. Ia kembali ke kota Pearson bersama Jinyoung untuk menyelesaikan studinya. Namun, di semester ini banyak sekali hal-hal yang tidak pernah dia duga sebelumnya. Masa lalu atau...