28

34 5 0
                                    

Kami berkendara menuju factory outlet yang dimaksud oleh Tante Kim.

Setelah memperoleh beberapa pasang pakaian kami menuju hotel terdekat, kemudian makan malam di sekitar hotel.

"Dulu Yugyeom kalo cerita tentang kamu semangat banget" Tante Kim membuka percakapan

Hanya ada Aku dan Tante Kim di meja makan.

Sementara, Yugyeom dan Jisung sibuk berkeliling memilih makanan.

Aku tersenyum.

Tidak tahu bagaimana menanggapinya.

"Tante sampe ikut senyum-senyum sendiri dengernya" lanjut Tante Kim yang kini tersenyum manis mengenang masa-masa itu.

"Tante pinginnn banget Asya main ke rumah, tapi Yugyeom bilang 'nanti ya mah' 'ngga sekarang'"

"Padahal Tante pingin kenal Asya, pingin tau rasanya punya anak perempuan"

"Bosen, di rumah isinya laki-laki semua"

Tante Kim menghela napas.

"Sampai tiba-tiba Yugyeom jadi murung, bahkan sampai sekarang Tante ngga pernah liat Yugyeom semangat kayak dulu"

Sepertinya, Aku paham arah perbincangan ini.

Aku terdiam, membiarkan Tante Kim melanjutkan.

"Tante bakal seneng banget kalo kalian bisa sama-sama lagi"

Tanpa sadar Aku menoleh ke arah Tante Kim yang kini menatapku lembut.

Tatapannya penuh harap selagi menunggu Aku menanggapi.

Aku tersenyum, mengalihkan pandanganku, kemudian menanggapi

"ngga bisa, Tante. kan Yugyeom udah ada Reina"

Aku merasakan Tante Kim menatapku lebih intens.

Aku kembali menoleh ke arah Tante Kim.

Wajahnya bingung, berusaha mengingat sesuatu.

"Reina?" ucap Tante Kim kemudian

"Reina siapa?"

"Asya satu-satunya perempuan yang pernah diceritain Yugyeom"

Untuk sepersekian detik, Aku menghentikan aktivitasku selagi pertanyaan-pertanyaan berkelut dalam otakku.

Yugyeom tidak menceritakan kisah itu bahkan dengan orang yang paling dia percaya.

Apakah selama ini dia menyimpannya sendiri?

"Serius banget"  ucap Yugyeom yang baru saja tiba di meja makan.

Ia membawa satu piring berisi makanan ringan dan piring lainnya berisi nasi dan lauk-pauk.

Sementara, Jisung di belakangnya membawa nampan yang terisi penuh.

Tante Kim menatapku seakan memberi isyarat 'jangan katakan apapun pada Yugyeom'.

"Ngomongin apa sih?" lanjut Yugyeom yang kini telah duduk di sampingku.

"ini girls talk, Gyeom. Kamu ngga bakal paham" jawab Tante Kim

Kami melahap makanan sambil sesekali berbincang, merencanakan hari esok.

Setelah makanan habis tak bersisa, kami kembali menuju hotel.

Begitu sampai, kami menuju kamar masisng-masing.

Aku bersama Tante Kim, sedangkan Yugyeom bersama Jisung.

Tidak sampai tiga puluh menit, Tante Kim membersihkan diri.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang