02

10.9K 1.5K 181
                                    

Jisung menunduk kepalanya takut. Tangannya tak henti hentinya bergerak random. Keringat dingin mulai turun banyak di dahinya.

Dia gugup sekali.

Apa managernya akan memarahinya ya ? Kata pegawai paruh waktu yang lain hanya sekitar 6 menitan. Tapi ia sudah 15 menit berlalu.

Perut Jisung rasanya mendadak mules karena terlalu lama menunggu.

Managernya memutuskan teleponnya lalu menghadap Jisung yang Tenga menunduk.

"Han Jisung-ssi."

Jisung segera menatap managernya dengan takut takut.

"Atasan ku memintaku untuk menjadikanmu sebagai karyawan tetap."

Jisung tidak salah dengar kan ?

"Kerja yang bagus, tidak sia sia aku menegurmu waktu itu. Ini gajimu."

Jisung bangkit dengan tatapan berkaca kaca. Ingin menangis. Bahkan ingusnya sudah keluar.

"Terima kasih banyak nona manager. Terima kasih hiks!" Jisung membungkukkan badannya berkali kali membuat wanita itu terkekeh lucu melihat reaksi Jisung yang sangat polos.

"Hati hati saat di perjalanan pulang." Pesan managernya. Managernya tidaklah menakutkan atau pemarah. Dia sangat cantik saat tersenyum.

"Ndeee. Selamat malam Nona manager." Balas Jisung setelah itu berpamitan pulang.
_

Langkah Jisung terhenti. Ada 2 Namja berstatus alpa, yang tidak Jisung kenali. Tetapi ia sangat mengenal wanita paruh baya berstatus beta di depannya.

"Mana gajimu ? Aku dengar kau memiliki pekerjaan."

Wanita yang melahirkan Jisung ke dunia ini.

Eommanya.

"Eomma." Lirihnya tanpa suara. Karena wanita di depannya benci jika Jisung memanggilnya dengan panggilan Ibu.
_

Ceklek.

"Selamat datang."

Suara omega manis yang menjadi bagian satu atap dan tempat saling berbagi nasib terdengar oleh Jisung. Senyuman Jisung langsung mengembang.

"FELIX BODOH!" Serunya melompat lompat masuk ke dalam flat kecil mereka.

Dasar Namja tak tahu diri.-_-

Felix yang kebetulan sedang membuat sup, melompat kaget saat Jisung memeluknya erat.

Matanya memincing curiga. Ia segera mematikan kompor gas. Jisung yang sok manja seperti ini, pasti ada maunya.

"Apa lagi ?" Tanya sok malas menanggapi tapi ia menoleh sepenuhnya ke Jisung.

Matanya memincing sempurna saat melihat plester luka baru tertempel di dahi Jisung. Sia sia poni panjang Jisung menyembunyikannya.

"Bisa kah sewa bulanan flat kita kau bayar penuh dahulu ? --aku tidak menghabiskan gajimu untuk membeli celana dalam bergambar doraemon! Sungguh!" Perkataan Jisung cepat semakin membuat Felix curiga. Menguatkan berbagai asumsi asumsi di kepalanya.

"Terus kemana pergi gaji pertamamu ?" Tanya Felix sambil bertolak pinggang.

Mata Jisung bergerak gelisah. Dia tidak pandai berbohong. Sungguh.

"Dan, apa yang terjadi dengan dahimu ? Apa kau lupa perkataanku untuk lebih memperhatikan jalanmu daripada game di ponselmu ?" Omel Felix cerewet. Tapi Jisung paham, Felix khawatir padanya.

"Aku tak sengaja memijak gajah di tengah jalan, Lixie. hehehe...,"

"Bohong."

"Serius! Aku memasang plester ini juga karena lagi trend. Aku ingin mengikuti trend!"

"Trend pembodohan. Coba dekatkan dahimu." Perintah Felix sambil membuat gesture untuk mendekat.

Jisung menggeleng ribut. Jika Felix mengetahuinya, mereka akan terlihat di pembicaraan berat.

"K-kau tau trend anak jaman sekarang ? Memakai plester luka untuk menutupi jerawatnya ?" Jisung mengelak saat jari jari Felix hendak mencabut plester lukanya.

Felix menghela nafas. 'Dasar anak bebal' batinnya.

"Aku akan pergi ke klub malam sebentar lagi." Ujar Felix melepaskan celemeknya.

Jisung mengangguk.

"Ya sudah. Pergi sana. Hush! Hush!" Ujar Jisung yang kini sudah duduk di bantal meja makan. Tangannya segera meraih mangkuk nasi, dan menyendok nasi hangat.

"Apa kau sudah terlalu biasa seperti ini ?" Omel Felix yang membawa mangkuk sup dengan aroma menggiurkan.

"Terbiasa bagaimana ?" Tanya Jisung dengan wajah bodoh.

"Kau bau. Apa kau tidak berniat mandi ? Bagaimana jika pasanganmu nanti membencimu karena kau bau ?"

Hey Felix! Jisung itu Namja. Dan itu wajar!

Menurut paham yang Jisung anut, --entah paham apa namanya itu--, jika seorang Namja baik itu berjenis Alpa atau Beta jika berbau karena keringat hasil kerja kerasnya akan menambah kesan manlynya. Meski penisnya sebesar jempol seperti Jisung. CAM KAN ITU! JISUNG ITU MANLY! -meski Jisung masih suka memakai celana dalam bergambar doraemon. JISUNG TETAP MANLY.

M. A. N. L. Y.

Seterah sung _-

"Para gadis beta pasti akan jatuh hati pada pesonaku lix. Kau tak perlu khawatir padaku." Felix memasang wajah mengejek. Tapi ia terkekeh.

"Sana mandi!" Felix tetap mengusir Jisung untuk mandi. Dengan berat hati Jisung menurut.
_

"Lix hati hati." Pesan Jisung menatap Felix di ambang pintu.

Felix mengangguk. Dia merapatkan jaketnya dan segera menutup pintu.

Jisung menatap kepergian Felix lama. Meski bayangannya sudah di hilang dk sebalik pintu.

Lee Felix adalah omega yang bekerja sebagai pemuas nafsu. --Jisung sudah lama mengajak Felix untuk berhenti. Tapi Felix menolak.

Alasan kenapa Jisung sangat khawatir akan resiko dari pekerjaan Felix, karena Jisung takut. Takut ada Jisung lainnya yang terlahir di muka bumi ini.

Han Jisung, anak haram yang lahir dari rahim seorang pelacur yang akhirnya di buang di dalam tong sampah.

Meski Jisung dapat memastikan Felix tak akan sekejam Eommanya. Membuang darah dagingnya saat masih merah.
_

"Aku kira dia omega." Gumam sosok yang menjadi pemimpin dari puluhan cabang makan fastfood di area korea selatan.

"Kau tertarik ?"

"Tidak. Biasa saja." Gumam Minho menatap tablet di tangannya yang menampilkan foto Jisung yang di ambil secara diam diam.

'Apa Namja berstatus beta bisa semanis ini ?' Gumamnya.

'Ah, sepertinya aku butuh air. Pasti aku kurang akan fokusku karena rapat tadi.' Lanjut monolognya sambil menepis nepis semua pikirannya.

Minho meletakkan tablet di sebelahnya tak perduli. Ia meraih kembali pulpen, dan melanjutkan menulis berbagai hal penting di sana.

Tapi rasa penasaran itu menganggu nya.

'Dia Namja biasa. Bahkan omega di luar sana jauh lebih manis dan cantik.'

Tapi Minho tidak bisa menahan dirinya untuk mengscreenshoot foto Jisung. Dan, menahan dirinya untuk tersenyum bodoh.

TBC
Liat berita biai rasa pen beli trek

Gladiol -MinSung- [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang