31

6.3K 890 56
                                    

Jisung mengerang karena suara dering ponselnya begitu menganggu tidurnya. Tangannya meraih bantal dan menutup kedua telingannya.

Siapa orang gila menelponnya pukul tiga dini hari ?

Dengan tangan meraba raba meraih ponsel, Jisung perlahan bangun. Menguap sedikit sambil mengucek sebelah matanya.

Matanya menyipit ketika melihat nomor asing tertera di layar ponselnya. (Kemarin Minho membelikannya ponsel baru. Awalnya Jisung menolak, tapi ia tidak bisa melawan ketika Minho menyipitkan matanya dengan aura tidak mengenakan.)

"Ha-hallo ?"

"Jisung! Aku butuh bantuanmu!"
_

"Jadi, kenapa ?" Tanya Jisung yang telah sampai ke rumah besar milik Changbin bersama Minho mengikutinya dari belakang. Changbin mempersilakan sepasang kekasih itu untuk masuk terlebih dahulu.

"Felix mengalami baby blues." Jelas Changbin sedih. Alpa itu terlihat sangat berantakan dengan kantung mata di bawah matanya. Cairan aneh apa yang berada di bajunya itu ? Apa itu cairan seperti muntah ?

Minho merangkul pundaknya Changbin untuk memberikan dukungan.

"Aku tidak heran Felix akan mengalami hal seperti itu. Itu wajar, dia masih terlalu muda untuk menjadi seorang Omega dewasa seutuhnya." Ucap Minho berusaha menenangkan Changbin yang tertekan.

"Kalau begitu...bisakah kalian menjagakan Felix untukku ? Aku akan setia menunggu hingga Felix siap menerima aku dan anakku." Pinta Changbin memelas. Minho berani bersumpah, ia tidak pernah melihat Changbin dalam keadaan seperti ini. Begitu lemah dan rapuh.

"Kami akan merawat Felix, Changbin-ssi. Kau tidak perlu khawatir," Jisung sebenarnya sedikit iba dan simpati atas kejadian menimpa Changbin. Changbin dan Felix baru saja memulai menjalin hubungan.

"Aku akan mengepak baju Felix dan semua keperluannya. Aku harap dia baik baik saja," Changbin segera bergegas ke lantai atas.

Jisung memeluk Felix yang sedari tadi diam dan menangis. Omega manis itu menyandarkan wajahnya ke bahu Jisung. Mencari posisinya nyaman di dalam pelukan sahabatnya itu, "Aku hanya ingin menghentikan dia menangis ? Aku tidak becus menjadi seorang ibu Jisung!" Ujarnya sambil menyumpahi dirinya sendiri. Tangisannya tak kunjung berhenti meski Jisung sudah mengusap pelan bahu sempit itu.

"Aku bo-"

"Felix." Sela Jisung sambil memberi ruang. Beta itu menatap tepat di kedua mata Felix,"Kau bukan tidak becus. Kau pasti bisa menjadi seorang ibu yang baik kelak, yang perlu kau lakukan sekarang jangan menyalahkan dirimu sendiri." Felix menundukan wajahnya. Terisak pelan meski tidak sekeras sebelumnya.

Tak lama Changbin keluar dengan kedua koper Felix di tangannya, dengan cepat Minho mengambil alih dan membawanya ke mobil.

Ketika Changbin melihat ke arah Felix, omega manis itu enggan menatap Changbin. Omega itu semakin memeluk tubuh Jisung.

"Kalau ini membuatku lebih baik. Aku akan melakukannya untukmu, Changbin." Kata Felix pelan.

Changbin tersenyum lirih. Sebenarnya Alpa itu tidak rela Felix pergi dari sisinya karena ia sudah mulai mencintai sang omega, tapi separuh hatinya berteriak Felix harus menenangkan diri dan dia tidak boleh egois.

"Aku akan sangat merindukan mu, bahkan sebelum kau pergi. Jaga dirimu baik baik, aku dan bayi kita akan setia menunggumu sampai kau siap untuk pulang." Ujar Alpa itu seraya tersenyum penuh pengertian. Mencoba untuk tegar.

Felix mengangguk pelan.

Changbin hanya menatap punggung Jisung dan Felix dengan tatapan sedih. Ia mengutuk dirinya sendiri kenapa begitu cengeng. Felix tidak pergi untuk selamanya bukan ? Kenapa Changbin begitu sedih ?

Gladiol -MinSung- [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang