36

7.5K 745 156
                                    

Ruangan yang di dominasi warna putih polos terasa lebih besar dari sebelumnya menurut Jisung, entah karena faktor ruangan ini sepi dan kosong, atau pemikiran Namja manis itu yang salah.

2 hari sejak putus dengan Minho, Beta manis itu banyak merenung dan ia sempat pula berpikir rambut bagian depannya bisa saja botak (karena terlalu banyak berpikir) hingga menyaingi model rambut para profesor profesor paru baya yang ada di film film yang tayang larut malam, yang ia sering tonton bersama Minho hingga dini hari.

Felix berpesan untuknya jangan terlalu banyak berpikir aneh aneh, dan Jisung di suruh (di paksa dan di ancam) untuk fokus istirahat saja tanpa melakukan hal hal bodoh (lagi). Omega itu juga sempat mengomeli Jisung panjang lebar, hingga kuping Jisung sendiri panas (Kata Felix, biar Jisung sadar dari kegoblokannya yang mendadak itu). Bagaimana tidak ? Felix tidak habis pikir kenapa Beta bodoh itu melakukan tindakan yang menurutnya sangat ceroboh itu (memutuskan Minho) tanpa berpikir panjang.

Oh ayolah. Semua penonton dan Felix ingin Jisung hidup bahagia dengan pasangan hidupnya.

Ceklek

Jisung menoleh, melihat siapa yang datang menjenguknya. Nyonya pelanggan. Itu nama nickname yang telah ia sematkan ke Omega senior yang selalu tak pernah absen menjenguknya setiap hari. Lagipula Omega cantik itu tidak protes, dan biasa biasa saja ketika Jisung memanggilnya seperti itu.

Awalnya Jisung takut Nyonya pelanggan itu akan mencak mencak ke dirinya, karena Jisung sangat ingat saat itu dimana ia berada di ambang kesadarannya, dia sempat mendorong Nyonya pelanggan itu dengan kasar, dan kuat agar mobil itu tidak melukai Omega cantik itu. Jisung sudah menyiapkan diri kalau kalau nyonya itu marah besar. Tapi semua persepsi yang berakar di otak Jisung hangus saat Nyonya pelanggan itu malah menangis, meminta maaf, bersyukur, dan berterima kasih padanya dengan tulus tanpa terpaksa atau di buat buat. Awalnya juga Jisung bingung harus merespon bagaimana, selain belaian pelan penuh perasaan ke Nyonya Pelanggan itu.

Setelah itu suasana canggung mendadak hilang saat nyonya pelanggan itu mengatakan mengikuti semua saran Jisung sebelumnya. Tentu saja Jisung semangat mendengarkannya dan tak sabar kembali bekerja. Dia ingin bertemu nyonya itu lagi di toko buku, banyak sekali buku yang ingin dia rekomendasikan karena ternyata selera dalam memilih buku sama.

Tentu saja, mereka memiliki banyak topik untuk di bahas, di komentari, dan, bahkan mereka tak memberikan space untuk canggung memasuki!

"Nyonya pelanggan kamu datang lagi ?" Tanya Jisung semangat dengan mata berbinar binar. Kebosanannya sudah menguap ketika Omega itu membalas senyuman Jisung.

"Tentu saja, aku sudah berjanji untuk itu Jisungie."

Jisung tersipu malu.

Omega itu segera memasuki ruangan, dan meletakan bingkisan buah yang ia simpan di meja khusus di sebelah ranjang Jisung.

"Jisung..., ada yang ingin tante tanyakan." Ujar Nayeon dengan nada pura pura serius. Tanpa memudarkan senyumannya.

"Apa itu Nyonya pelanggan ??" Tanya Jisung juga ikut ikutan penasaran dan tertarik. Tapi emang pada dasarnya ia penasaran, topik seru apa lagi yang akan mereka bahas untuk hari ini.

"Jisung, kenapa memutuskan anak tante ? Dia bahkan merajuk dan menolak makan seperti anak kecil setelah dia sampai di rumah, tante tahu dia baru saja pulang dari rumah sakit. Saat tante tanya ada apa, dia menjawab Jisungie memutuskannya tanpa berperikemanusiaan. Tolong jangan tinggali anak tante, Jisungie. Kalau perlu bawa dia kemana mana kamu pergi. Tante sudah terlalu tua untuk mengurus bocah nakal itu." Cerita Nayeon sedikit mengeluh dengan tingkah anaknya yang bisa bisanya bertingkah kekanak kanakan di umurnya yang telah sangat matang itu. Ia menggeleng geleng kepalanya tak habis pikir jika mengingat kembali kejadian tempo hari itu.

Gladiol -MinSung- [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang