Felix berdiri di depan tempat kerja Jisung sebelumnya. Banyak hal yang ingin dia cari tahu. Tentang pekerjaan paruh waktu yang kedua yang selalu Jisung rahasiakan, tentang kenapa Jisung bisa bisa berhenti bekerja. Felix sangat tahu bagaimana sifat Jisung luar maupun dalam, tak mungkin Namja tupai itu mendadak berhenti bekerja tanpa alasan.
"Kakek Ahn ?"
"Eh, Felix."
Felix segera membantu membawakan barangan belanjaa milik sang kakek, dan berjalan di sebelahnya.
"Kata Jisung kamu hamil lix, tidak usah membantu kakek. Kasihan kandungan kamu."
Felix menggeleng. "Tidak apa apa kek. Kan Felix Namja, pasti Felix kuat kok. Kakek tenang saja."
Sebenarnya Kakek Ahn tidak mau merepotkan male omega yang tengah mengandung itu. Tapi melihat ketulusan omega cantik itu membuat sang kakek jadi tidak tega menolak bantuannya.
"Kek, kakek tahu tidak pekerjaan paruh waktu kedua milik Jisung ?" Tanya Felix penasaran. Dahi sang kakek berkerut. Kepalanya mendadak penuh dengan tanda tanya, alasan kenapa Jisung enggan memberitahu Felix.
"Dia tidak memberitahu kamu ya ?"
Felix mengangguk pelan.
"Dia bekerja menjadi kuli bangunan, lix. Katanya pekerjaan itu sangat keren di matanya. Kalau tidak salah, Jisung pernah beritahu kakek kalau shift nya malam dari jam 7 sampai jam 1."
Felix membeku. Matanya berkaca kaca siap ingin menangis kapan saja. "Ini pasti gara gara Felix ya kek ? Makanya Jisung seperti itu ?" Tanya Felix lirih dan merasa bersalah.
Kakek Ahn menoleh ke arah Felix. Bahu Namja manis itu bergetar dan kepalanya tertunduk.
"Tidak, jangan pikir seperti itu Lix. Nanti Jisung marah."
"Tapi--"
"Bagaimana Jisung mau berbagi duka kalau kamu adalah Namja yang rapuh ?"
Felix mendongak.
"Jisung kemarin menangis sambil menceritakan semuanya yang dia alami ke kakek. Kakek sekarang paham kenapa dia tidak mau berbagi keluh kesah padamu." Mendadak Jisung yang sedang menyusun buku baru datang ke rak bersin bersin. "Maka dari itu, kamu jangan menangis lagi Lix. Kamu seharusnya tetap berpikir positif, sabar, semangatin Jisung dan tetap berdoa. Kakek yakin sekali pasti Tuhan mendengarkan doa hambanya walau sehina apapun hambanya. Lagipula kamu lagi hamil, stress sangat tidak baik untuk Ibu ibu hamil. Kalau nanti kamu kenapa napa bagaimana ? Jisung pasti juga sedih kalau kamu dan bayi di dalam sana kenapa napa ? Lagipula kakek mau lihat cicit kakek sehat terus."
Felix terdiam. Hatinya menghangat.
Kakek Ahn membalikan badannya dan kembali melanjutkan langkah.
"Terima kasih banyak kek." Seru Felix lantang dan menundukan sedikit badannya. Dia tidak perduli pengguna trotoar lainnya menatapnya aneh dan merendah.
"Sama sama, ayo pulang nak."
_Rumah kakek Ahn sederhana karena Kakek Ahn tinggal sendiri. Saat di tanya Felix dan Jisung saat itu kenapa sang kakek tinggal sendiri, Kakek Ahn menjawab "Kakek tidak mau merepotkan anak anak kakek." Felix tahu. Anak anak jaman sekarang memang jarang mau mengurus orang tua yang telah lanjut usia, kebanyakan mereka mengirim orang tuanya ke panti jompo atau hidup terpisah dari orang tua. Padahal kalau di tilik ke belakang mereka tidak akan seperti sekarang kalau bukan karena kerja keras orang tua.
"Kek, mau Felix buatkan jus ? Atau salad ?"
"Felix pandai memasak ?"
Felix mengangguk antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladiol -MinSung- [√]
FanfictionBaju kotor karena cipratan air, di tegur manager hingga di ancam akan di pecat, apalagi yang akan terjadi setelah hal hal buruk itu terjadi ? Jisung rasanya ingin jadi buah buahan saja. ABO! Omegaverse! BxB Minsung ft ChangLix Rate : M Mulai : 06 J...