06

8.3K 1.3K 170
                                    

"Lix, kau terlihat pucat. Kau yakin tak apa ?" Tanya Jisung khawatir. Sedari tadi pagi Felix berperilaku aneh, tidak mau di ajak sarapan dan hanya tidur saja. Apa male omega itu sakit ?

"Aku tak apa." Jawab Felix singkat. Sambil tersenyum lemah, bibirnya sangat pucat membuat Jisung semakin khawatir.

"Aku akan membeli obat di apotik. Kau tak apa jika ku tinggal sendiri ?"

"Kau tidak berangkat bekerja ?" Tanya Felix heran. Biasanya Jisung akan selalu ribut jika dia akan terlambat.

"Aku mengambil cuti hari ini. Kau sakit."

Felix tersenyum manis. "Sung, terima kasih. Pasti aku sangat merepotkan mu kan ?"

Jisung menyambut pelukan Felix. Badan Namja itu memang hangat, bahkan nafasnya juga. Tangannya mengusap usap pelan punggung Felix.

"Kau tak pernah merepotkan lix. Aku senang bisa membalas kebaikan mu." Jisung melepaskan pelukan itu pelan. Tangannya terulur merapikan rambut Felix.

"Kau makan dulu ya ? Kau belum makan dari pagi." Felix mengangguk pelan.
_

"Ini kembaliannya. Terima kasih,"  Ucap Penjaga itu ramah.

"Sama sama Noona." Balas Jisung sambil menyengir. Ia mengambil kembalian itu dan segera menyimpan dalam saku celana.

Penjaga apotik itu terkekeh gemas melihat Jisung berjalan keluar. Namja itu menggunakan sepatu kebesaran di kakinya, belum lagi menggunakan celana kodok (?), dan kaos polos berwarna putih. (bayangi baju Jisung perform fancy :v) Seperti anak TK saja.
_

Jisung berjalan menelusuri trotoar, untung saja apotiknya tak jauh dari flat kumuhnya. Jadi Jisung bisa berjalan kaki saja dan menghemat uangnya.

Bruk!

"Maafkan aku." Kata Jisung langsung membungkuk minta maaf.

"Bagaimana bisa kita sering tidak sengaja bertemu ?"

Jisung langsung segera menegakan badannya. Ia juga tak kalah terkejut saat melihat sosok Minho di sana.  Dengan seorang anak.

Apa itu anak Minho ?

"Itu anakmu Minho-ssi ?" Tanya Jisung sambil berjongkok. Menyamakan tinggi badannya ke si kecil yang sembunyi di balik kaki Minho.

"Hallo~~" Sapa Jisung ramah. Dengan malu malu adik manis itu menunjukkan wajahnya.

"Hayo." Balasnya malu malu. Menggenggam erat kaki Minho.

"Dia bukan anakku." Bantah Minho datar. "Shuyang. Apa yang pernah aku ajarkan padamu kalau ketemu orang baru ?"

Anak kecil bernama shuyang itu tersentak saat dia suruh Minho lalu menatap Jisung takut takut. Ia menundukkan badannya. "Annyeong acheyo hyung, len chuyang imnida."

"Aigooo~~ namamu chuyang ?" Goda Jisung mengikuti gaya bicara anak itu.

"Chuyang hyung, bukan chuyang."

"Bukannya sama saja ? Sama sama chuyang ?" Jisung terkekeh senang saat anak kecil itu melotot kesal ke arahnya. "Arraseo, hai juga Ren Shuyangie. Perkenalkan, Han Jisung imnida. Kau bisa memanggil Hyung apa saja yang bagi shuyangie mudah."

"Hannie hyung otte ?"

Jisung langsung mencium kedua pipi gembul anak itu gemas. Membuat Shuyang terkekeh geli. Karena untaian surai lembut Jisung menggelitiki pipinya.

"Ekhem."

Minho berdeheman. Karena sedari tadi di kacangi oleh Jisung.

Bagaimana anak kecil ini bisa memonopoli Jisung nya ?

Gladiol -MinSung- [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang