33

6.3K 831 49
                                    

Pagi itu pertengkaran antara uke uke manis yang amat sangat jarang terjadi, terjadi. Kedua belah pihak tampaknya enggan untuk mengalah dan keukuh dengan pendiriannya masing masing. Minho telah berangkat kerja 20 menit yang lalu, jadi Alpa dewasa itu tidak akan bisa melerai pertengkaran mereka.

"Kau mengusirku ? Apa kau menganggapku beban ?"

"Demi Tuhan, Lix. Aku tidak pernah mengusirmu. Aku kasih pada Changbin dan ponakanku. Itu saja," Balas Jisung. Namja manis itu memijat mijat pangkal hidungnya sambil memikirkan strategi yang tempat untuk membujuk Felix pulang.

Namja keras kepala itu menatap Jisung sengit dengan tatap marah dan kesal. "Lalu kenapa kau ingin aku kembali ke Changbin ? Aku tidak bisa jadi seorang Ibu, Jisung-ah ! Aku bahkan membentak bayiku sendiri yang baru lahir, yang bahkan tidak tahu apa apa. Aku hanya-" Omongan tercekat. Ia tak jadi mengucapkan mantan pelacur. Felix terengah engah karena emosinya yang memuncak.

Ia menoleh kepalanya ke kiri. Berusaha mengindar dari tatapan Jisung dan menyembunyikan air matanya yang mengalir, "Aku tidak bisa, Sung. Aku tidak bisa. Bukannya aku tak ingin sembuh, aku sehat lahr batin Jisung-ah. Aku tidak mempunyai penyakit itu, aku-"

"Lix. Yang kau perlukan saat ini adalah kepercayaan. Jika kau percaya bahwa kau bisa kau pasti bisa, Lix. Aku tahu omonganku seperti semilir angin yang sekedar lewat di telingamu, tapi percayalah padaku. Itu akan berhasil."

Jisung mendadak senyap. Sebuah ide melintas di benaknya. Ia segera meronggoh ponselnya dalam saku celana, dan mengeluarkannya.

Felix melotot melihat Jisung mencari kontak seseorang di ponselnya. "Jisung apa yang kau-" Saat tangannya hendak merampas ponsel itu, dengan cepat Jisung menghindar dari terjangan Felix.

"Changbin-ah!"Teriak Jisung saat Changbin baru saja berkata Hallo.

Felix semakin menggila ketika sambungan itu terhubung. Ia langsung menggigit bahu Jisung keras keras agar Jisung berhenti.

"Aku mohon beritahu pasangan bodoh mu itu berapa banyak kau mencintai dia!" Tanpa memperdulikan rasa perih di bahu kanan akibat gigitan Felix. Jisung tetap mengatakannya.

Jisung lalu menyerah ponsel itu ke Omega manis yang tengah melotot ke padanya.

Felix enggan mengambilnya. Menyentuhnya saja tidak.

"Felix, kau di sana ? Apa kau bisa mendengarkanku ? Aku tahu kamu tak akan mempercayai perkataanku saat itu." Tampaknya omega itu mulai bereaksi. Mulutnya mendadak gatal ingin membalas, tapi ia masih menahan harga dirinya. "Aku benar benar mencintaimu, persetanan jika Jisung mengatakan ini karma atau semacamnya. Karena pada kenyataanya hatiku tidak bisa berbohong kalau kaulah yang aku inginkan selama ini. Saat aku membentakmu yang sedang mengandung bayi kita saat itu, hatiku merasa sakit. Aku lama termenung di setiap malam, dan aku selalu mengelak pada opsi bahwa hatiku telah memilihmu. Jiwa Alpaku sudah menandai kau sebagai belahan jiwaku. Saat Jisung membentak ku di sambungan telpon saat kau tengah berjuang melahirkan bayi kita, aku sadar. Bahwa kau dan bayi kitalah yang kubutuhkan. Aku tahu aku sangat terlambat untuk sadar hal itu. Aku tahu aku bodoh. Sangat bodoh. Aku tidak memaksamu untuk kembali ke sampingku, aku tidak memaksamu untuk memaafkan sifat bajinganku, aku tidak memaksamu untuk mencintai ku. Aku hanya ingin kau di sini merawat bayi kita, aku hanya ingin kau di sini bersamaku berpura pura menjadi orang tua, dan memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup untuk bayi kita. Aku paham kau membenciku sampai akhir. Aku benar benar Alpa yang buruk, dan seorang bajingan. Tapi, Alpa yang buruk dan bajingan ini mencintaimu,"

Air mata mengalir dari cela cela kelopak mata, membasahi pipi. Felix menggigit bibir bawahnya mencoba menahan isakan, namun ia gagal.

"Sangat mencintaimu dan merindukan mu. Aku tahu tindakanku sebelumnya tidak akan bisa di maafkan. Tapi aku sangat mencinta mu, lix." Imbuh Changbin. Mengulang kalimat pernyataan cintanya ke Felix berkali kali dan penuh penekanan. Ia ingin membuktikan ia benar benar sungguh sungguh akan ucapan.

Gladiol -MinSung- [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang