04

8.6K 1.4K 132
                                    

Minho yang berada di dalam mood jelek bukanlah hal yang bagus. Karena mood Minho benar benar mempengaruhi hubungannya dengan  para karyawannya. Begitu pula sekretarisnya, yang harus ekstra sabar.

"Apa para babi babi itu tidak bisa di andalkan ? Apa gunanya di gaji kalau begitu ?"

Pedas dan menyakiti hati.

Itulah karakteristik jika Minho berada di dalam mood tidak baik. Hawa tak mengenakan terus keluar dari tubuhnya. Di tambah hawa dominan sebagai Alpa. Membuat siapa saja yang masuk ruangannya tak berani menatap Minho barang sedikit pun.

Braak!

"Minho!"

Changbin datang penuh hawa ceria, langsung membanting pintu ruangan Minho tanpa pikir panjang. Membuatnya langsung di hadiahkan tatapan tajam oleh Minho.

"Aku mendapatkan--"

"Apa kau tak tahu sopan santun ?"

Changbin terdiam. Sial

Minho dalam suasana hati yang jelek.

"Para anjing saja tau sopan santun, tidak mungkin manusia dari keluarga terhormat seperti keluarga Seo tak pernah di ajari sopan santun."

Hati Changbin tertohok.

"Kalau tidak ada hal penting silahkan keluar. Kau menambah polusi udara saja." Ujar Minho kesal karena Changbin berdiri tegak di depannya dengan tampang bodoh.

Akhirnya Changbin memilih keluar sambil menyeret Lia, sang sekretaris Minho.

Ceklek

Minho menatap datar kepergian kedua manusia itu. Kemudiaan kembali melanjutkan pekerjaannya. Tak perduli.
_

"Sejak kapan si Traditional package mendadak pedas seperti itu ?" Tanya Changbin dengan tajam.

Lia menggeleng kepalanya. Yeoja itu juga bingung.

Tapi bos mereka memang terlihat aneh sejak festival di Caribbean Bay berakhir. Lebih tepatnya saat bosnya kembali dari sana.

Seingat Lia, tidak ada yang salah selama penjualan di sana. Bahkan ia mendapat laporan dari Ryujin, -manager yang menghandle pekerjaan di sana-, kalau semua kegiatan di sana berjalan dengan lancar. Dan menu baru mereka, kentang lada hitam, laris manis di sana.

Tidak mungkin bosnya marah karena menu baru untuk restauran cepat saji laris manis. Pasti bukan itu inti masalahnya.

"Lia-ah, kau tau sendiri kan ? Kalau mood Minho jelek bukan hal yang bagus. Itu akan mempengaruhi interaksi antara atasan dan bawahan kan ?"

Lia mengangguk. Membenarkan perkataan Changbin.

Hari ini ada 4 orang karyawan yang hampir terkencing di tempat akibat saking takutnya mendengar komentar pedas Minho. 2 orang karyawan yang hampir di pecat hanya masalah sepele. Seperti salah letak vas bunga.

Bos mereka memang dari dulu menyebalkan, tapi akan berlipat lipat kali lebih menyebalkan jika dia berada di dalam mood yang buruk. Seperti saat ini.

'Semoga ini cepat berakhir.' Desah Lia lelah.

"Kau tau apa permasalah si bodoh itu ?" Tanya Changbin lagi.

Lia menggeleng lemah. "Aku juga tidak tahu Tuan Seo." Jawabnya jujur.

Changbin menghela nafas pendek.
_

"Jisung." Panggil Yao Chen saat Jisung sedang memeriksa mesin minuman. Alpa tampan itu berlari lari kecil ke arah Jisung yang tidak mendengarkannya.

Gladiol -MinSung- [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang