Tiga puluh satu

1.5K 200 14
                                    

Xena keluar dari mobil Axe dan berjalan dengan cepat menuju kamarnya.  Ia bahkan melewati ibunya begitu saja,  tak ada salam tak ada satu patah kata apapun.  Axe dan Vita menyusul Xena. 

"ada apa Axe? " tanya Ibu xena.  Belum sempat Axe ataupun Vita menjawab mereka mendengar pintu kamar Xena terbanting sangat kuat. 

Tak hanya itu bunyi bantingan lainnya pun terus terdengar.  Axe berlari mendahului Vita yang merangkul bunda Xena. 

Axe membuka pintu kamar xena dan menemukan xena yang melempar semua barang-barangnya. 
Xena nampak mencari sesuatu dalam lacinya. 

"xen..  Istigfar Xena.. " ucap Axe. 

Namun yang di panggil seakan tak memperdulikan apapun. 

"xena.. "

"jangan mendekat! " jerit xena

"Masha Allah..  Xena kamu kenapa nak? "

"keluar kalian.. Keluar!!" jerit Xena

"xen dengerin kakak.. "

"ngga!  Xena ngga mau denger kaka.. Xena ngga mau denger apapun dari siapapun..  Xena ngga mau denger apa-apa" jerit Xena lagi.

"xena.. Istigfar xena..."

"istigfar?  Untuk apa?  Untuk apa hah?  Apa hidup ku akan kembali?  Apa mereka akan berhenti menatap ku sebagai seorang pembunuh?  Untuk apa istigfar hah? " ucap Xena yang terus menjerit dan kini mulai terisak. 

"Astagfruallahaldhim..  Xena tenang... Kamu cuma lagi marah.. "

"iya.. Aku marah..  Aku marah Axe..  Aku sangat marah..  Aku marah dan aku tidak ingin mendengar omong kosong apapun..! "

"Xena... "

"mana?  Kata mu Allah akan menggantikan semua yang aku tinggalkan? Seperti ini?  Apa ini gantinya?  Aku sudah meninggalkan semuanya..  Aku bahkan melepaskan Sky meskipun aku setengah mati ingin bersamannya. Aku sudah menuruti semua perintahnya aku sudah berubah...  Lihat.. Lihat pakaian ini..  Untuk apa?  Hanya ini yang aku dapat hah? " ucap Xena dan melepaskan hijab panjangnya.  Axe mendekat dan mencoba menenangkan Xena namun xena terus memberontak. 

"mana?  Mana janji Allah.. Mana semua janji yang kamu bilang akan Allah beri pada ku?  Mana? " jerit Xena dan menarik baju Axe

"astagfiruallahaldhim.. Xena.. Istigfar xena.. "

"Apa salah ku?  Apa lagi salah ku?  Mana janjiNya..  Mana?" jerit Xena yang air matanya tak berhenti menetes. 

"Atau mungkin semua itu tidak ada?  Hah? " bentak Xena dan satu tamparan mendarat sempurna di pipi xena bukan dari Axe melainkan dari Vita. 

Xena terkejut dan terdiam.  Ia menyentuh pipinya dan menatap vita. 

"vit.. Aku saja" ucap Axe

Namun Vita mendorong Axe.  Ia ingin berhadapan langsung dengan Xena. 

"apa menurut mu kamu pantas mengatakan itu xena?" tanya Vita tegas. 

"astagfiruallahaldhim siapa kamu Xena?  Siapa diri kamu?  Sehingga merasa pantas berucap seperti itu? Istigfar xena.." ucap Vita.

Xena belum mengatakan apapun, ia masih menyentuh pipinya yang terasa sakit.  Vita benar-benar menamparnya dengan keras. 

"Apa menurut mu Allah butuh ibadah mu?  Apa menurut mu Allah butuh kamu memakai pakaian ini?  Tidak Xena..  Semua yang Allah perintahkan adalah untuk mu!  Untuk melindungi mu,  untuk melindungi kita umatnya.  Allah tidak rugi sedikit pun bahkan jika kamu berpaling dariNya..  Siapa kamu sehingga merasa pantas mengatakan seperti itu? " ucap Vita. 

Pergi (Rangkuman dari Tugas Kehidupan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang