Sembilan belas

1.7K 200 12
                                    

"Terimakasih dok" ucap Xena pada para medis yang baru saja memeriksa ke adaan Sky. 

Xena mendekat dengan wajah cerianya ke pada Sky yang sedang mencoba menggerakan tangannya. 

"Dokter bilang besok kamu sudah boleh pulang. Tapi kamu tetap harus mengatur pola makan dan tidur kamu, jangan remehkan Anemia.  Itu bisa menjadi sangat bahaya,  apalagi kamu itu selalu mengendarai kendaraan sendiri. " oceh Xena tanpa jeda.  Sky tak mengatakan apapun ia hanya membiarkan Xena berbicara. Menyadari Sky tak berhenti menatapnya Xena pun berhenti bicara.  Ia menutup mulutnya sendiri. 

"Maaf aku banyak bicara ya" ucap Xena. 

"Aku tidak bisa bilang tidak.. " ucap Sky

Xena pun menjadi canggung dan tak nyaman. 

"Maaf banget ya..  Aku ngga maksud untuk mengatur kamu atau apapun" ucap Xena.  Sky sungguh menikmati ekspresi Xena yang merasa tak enak. Benar-benar nampak lucu dan polos.  Sky sungguh merasa lupa bahwa wanita itu adalah orang yang belakangan ini ia tuduh akan mencelakakan adiknya.  Rasanya sungguh mustahil wanita seperti xena tega menyakiti manusia lain. 

"sky..  Kamu marah ya?  Euhm..  Kamu mau aku pulang aja?  Yaudah aku pulang aja ya.. " ucap Xena dan mengambil tasnya.  Sky masih tak mau mengatakan apapun ia berusaha menahan senyumannya.  Ia menantikan tingkah konyol apa lagi yang akan di lakukan xena.  Xena sudah akan pergi namun ia berbalik lagi. 

"tapi sunny ngga bisa kesini,  mama dan daddy kamu juga ngga bisa jagain kamu di rumah sakit. " ucap xena

"lalu? "

"Apa boleh aku tetap di sini?  Aku tunggu di luar deh.  Biar kamu ngga liat aku. " ucap Xena serba salah. 

Sky yang infusnya telah di lepas pun turun dari kasurnya dan mendekat pada xena.  Xena yang di dekati sky menundukan kepalanya takut.

"khawatir pada ku? " tanya Sky. 

Xena mengangguk dengan takut-takut. 

"kalau gitu kenapa mau pergi?  Bagaimana jika kamu di luar sesuatu terjadi pada ku? " tanya Sky

Xena menggelengkan kepalanya. 

"Astagfiruallah Sky,  kamu ngga boleh ngomong gitu.  Kamu ngga akan kenapa-napa kok" ucap Xena yang justru nampak cemas. 

Sky tersenyum tipis melihat tingkah Xena. 
Sky sudah akan bicara lagi kalau saja, grace tidak kembali masuk ke dalam ruangan sky bahkan tanpa mengetuk pintu. 

"sky.. Kamu udah bisa berdiri?" ucap Grace antusias dan mendekat pada sky.  Xena mundur satu langkah menyingkir dari sky. 

"i miss you" ucap Grace lagi dan mengecup pipi sky ringan.  Sky sudah mulai tampak risih dengan sikap grace. 

"lihat aku bawa makanan kesukaan kamu" ucap Grace dan membawa beberapa kotak makanan. 

"sky alergi seafood.. " ucap Xena begitu saja.  Membuat kedua orang itu menoleh terkejut.  Xena sendiri tak mengerti mengapa Ia bisa dengan mudahnya menyela pembicaraan grace dengan Sky. 

"kamu siapa?  Apa kita pernah bertemu?  Sky itu suka sekali seafood" ucap Grace.

Xena sungguh ingin mengutuk dirinya sendiri.  Bagaimana mungkin Ia berani bicara begitu. Sesuatu dalam dirinya yang lain bahkan masih ingin sekali membantah grace.  Ia yakin ia tak mungkin salah, sky alergi dengan seafood. 

"ya kan sky? " tanya Grace.  Xena ikut menatap sky.  Ia tau terlalu bodoh jika Ia mengharapkan jawaban sky berpihak padanya. 

"oh..  Maaf mba grace saya.. " ucap Xena yang dengan cepat di potong sky. 

Pergi (Rangkuman dari Tugas Kehidupan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang