Dua puluh

1.9K 197 16
                                    

Seorang pria tampan dengan tinggi 184 cm,badan tegap, rambut hitam legam berkilau,  dan manik mata berwarna coklat itu melangkah masuk ke dalam rumah. 

"Assalamualaikum.. " ucapnya. 

Vita yang mendengar suara suaminya pun berjalan cepat menyusuli Axe. 

"walaikumsallam.. " ucap Vita riang dan memeluk suaminya.  Axe tersenyum dan mengecup kepala Vita. 

"bunda mana?" tanya Axe.

Seorang wanita paruh baya yang masih tampak sehat juga cantik.  Menghampiri Axe juga vita. 

"bunda coming," ucap wanita paruh baya itu dan memeluk anaknya. 

"Assalamualaikum bunda?  Bunda gimana sehat?  Vita menyusahkan tidak?  Maaf ya aku titip vitanya kelamaan" ucap Axe setelah mengecup pipi bundanya.  Vita yang di sebut-sebut pun mengerucutkan bibirnya dan mencubit lengan Axe. 

"Engga dong.. Malah kalau bisa ngga udah di bawa pulang Vitanya untuk temani bunda.. "

"tuh denger mas.. Menantu kesayangan aku tuh..  " ucap Vita dan memeluk bunda Axe. 

"oh iya dong,  kamu juga nih Axe.  Baru pulang bukannya yang di tanya istri sama anak kamu. Malah bunda dulu" omel Bunda.  Axe hanya memberi cengirannya.  Ia merangkul pundak Vita dan mengecup pucuk kepala vita lagi. 

"maaf ya sayang.. "

"resiko nikah sama anak mami ya gini" ledek Vita.

"Anak bunda.. Bukan anak mami.  Axe ngga punya mami" jawab bunda Axe dan mereka pun tertawa. 

"ada xena loh mas.. " ucap Vita

"oh ya?  Tumben kerumah, galau ya? " ucap Axe

Vita mengangguk membenarkan.  "Dia belum keluar kamar dari kemarin. "

Axe menyisir rambutnya dengan satu tangan.  Ia memberikan beberapa paper bag pada bunda dan vita lalu meninggalkan keduanya. 

Axe berjalan menuju kamar Xena.  Di ketuknya pintu kamar xena namun tak ada sautan.  Axe terpaksa membukanya saja.  Di lihatnya sang adik yang masih bergelung di dalam bed cover. 

"Assalamualaikum" ucap Axe.  Xena berbisik menjawab salam Axe. 

"Salam harus di jawab Loh.. " ucap Axe dan langsung naik ke kasur Xena.  Ia pun menarik pipi xena dengan gemas. 

"Kaka bawa oleh-oleh loh.. "

Xena masih tak mau bergerak dan pura-pura tidur. 

"kaka tau kamu ngga tidur" ucap Axe

Xena tak mengatakan apapun.  Ia hanya mencoba mempertahankan bed cover yang di tarik paksa oleh Axe. 

Axe pun mendiamkan xena.  Ia bersandar pada kepala kasur Xena dan mengusap kepala xena yang tentu saja masih terbalut hijab. 

"sudah sholat dhuha? " tanya Axe. 

Xena mengangguk.  Axe tersenyum dan terus mengusap kepala Xena. 

"sudah sampai surat apa hafalan kamu? Bagaimana an naba mu? " tanya Axe

Xena tak mau menjawab. 

"sudah hafal? "

Xena pun menggelengkan kepalanya. 

Axe pun mulai membaca surat yang tadi Ia sebutkan.  Diam-diam xena juga mengulan hafalannya. 
Axe terus mengulang membacanya hingga pelan-pelan ia mendengar suara xena yang mengikutinya. 
Perlahan juga Axe berhenti dan membiarkan Xena yang mengulang hafalannya sesekali Axe membenarkan bacaan Xena. 

Pergi (Rangkuman dari Tugas Kehidupan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang