Lima belas

1.9K 200 9
                                    

Angin malam menerpa wajah tampan milik sky yang saat ini tampak kaku.  Sudah hampir setengah jam sky berdiri dengan lengan bersandar pada pembatas balkon kamarnya.  Tak ada yang di lakukannya selain diam,di telinga terpasang headset dengan lagu parin in the rain milik the lauv yang menjadi kesukaannya.  Hati sky tak baik-baik saja,  ucapan grace sungguh menganggu hatinya.  Sebagain dari hatinya menginginkan grace kembali namun sebagian lainnya mencoba menjadi bijak. 

Di antara kegalauannya, entah siapa yang memerintah otaknya tiba-tiba saja melintas bayang xena di sana.  Bagaimana xena tersenyum, bagaimana xena begitu mudah untuk di sukai.  Sky tak mencoba melawan hati ataupun pikirannya tentang xena Karna ia sangat tau itu hanya sia-sia.
Sky sudah mendengar cerita versi lengkap tentang bagaimana adiknya mendapat jaket dari xena.  Jauh di dalam lubuk hatinya ada rasa ingin berterimakasih pada xena. 
Meski Sky tipe orang yang modern, ia juga menyukai wanita berpakaian mini dan ya dia sendiri seorang pelaku sex bebas.  Tapi sungguh Ia tak pernah suka dan sangat tidak mengizinkan adiknya berpakaian terlalu terbuka. 

Sky menghela napasnya beberapa kali.  Mencoba berfikir tentang sisi baik xena.  Mungkin saja xena memang benar-benar telah berubah.  Paling tidak sejauh ini xena tak sedikit pun melukai adiknya. 

Setelah yakin dengan apa yang di pikirkannya sky pun beranjak dari balkon kamarnya, keluar kamar lalu menuju kamar sunny,  namun karna sunny yang tak ada di sana ia pun memilih turun menuju kamar claudy. 
Sesampainya di kamar claudy tanpa mengetuk sky masuk ke dalam kamar claudy. 

Di lihatnya kedua adik cantiknya itu sedang asik mendengar seseorang yang sedang mengaji.  Sesekali claudy mematikannya lalu mengulang sunny tampak takjub dengan claudy yang bisa membaca jus ama meskipun masih tertatih.  Paling tidak, claudy jauh-jauh lebih baik darinya yang sama sekali tak mengerti huruf-huruf apa itu. 

Sky mendekat ke arah keduanya tanpa berniat mengganggu.  Ia sendiri ikut menikmati bagaimana cara claudy belajar hal seharusnya ia pelajari juga. 

"sunny" panggil sky. 

Keduanya pun menoleh ke arah sky.  Mereka menatap dengan wajah penuh pertanyaan. 
Tangan sky terulur pada sunny,ia menyerahkan kunci mobil sunny kembali pada sunny. 

"Jangan naik angkutan umum lagi,  kaka anggap hukuman mu sudah impas.  Toh kaka juga ngga benar-benar menang" ucap Sky. 

Sunny menatap bingung kakaknya.  Jarang sekali seorang sky mau mengalah meskipun dengan adiknya sendiri. 
Sky meletakan kunci di atas kasur lalu berbalik untuk pergi, sebelum itu ia masih sempat mengatakan sesuatu pada claudi dan juga sunny. 

"kalau udah selesai istirahat kalian,  besok kamu sekolah jangan sampai terlambat lagi.  Kamu juga sunny kalau memang mau ikut kesekolaham claudi jangan sampai kesiangan" ucap sky dan kini benar-benar berlalu dari tempatnya. 

Tentu saja kedua adik sky menatap bingung pada sky,  apa itu artinya sky sendiri yang mengizinkan sunny untuk bertemu xena? 

***
Tepat pukul 06.15 sky memakirkan mobilnya di halaman sekolah, sunny dan claudi turun lebih dulu untuk berikutnya di susul oleh sky. 

"mana miss xena? " tanya sunny

Claudi tampak bingung sendiri karna harusnya hari ini xena yang piket dan  biasanya xena pasti sudah datang. 

"kayaknya di kantor deh kak.. Aku cari dulu ya" ucap claudi dan berlari begitu saja ke dalam sekolahnya. 

Baik sunny dan sky hanya dapat menunggu di sana. 

"kak sky kalau mau pulang duluan, pulang aja.  Nanti aku naik taxi."

Sky menatap galak pada sunny,  tidak lagi-lagi dia mengizinkan adiknya naik angkutan umum.  Untung saja adiknya mendapatkan pelecehan secara moral.  Jika secara langsung dia tidak akan bida memaafkan dirinya sendiri. 

Pergi (Rangkuman dari Tugas Kehidupan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang