Ketiga

2K 188 14
                                    

Seorang perempuan manis dengan rambut terurai panjang menatap foto pria yang ia tempel hampir memenuhi seluruh isi kamarnya, di tangannya pun tergenggam satu. Ia mengecup foto itu seakaan foto itu hidup dan nyata. Ia lebih dari sekedar menyukai, bahkan lebih dari sekedar terobsesi. She crush on him. Perempuan itu tak lain adalah Xena, Xena yang jauh berbeda Xena tanpa hijab panjangnya, Xena tanpa tubuh gempalnya, Xena tanpa senyum ramahnya dia adalah Xena yang menggilai Sky di atas segala-galanya.
----
Tubuh xena terasa bergetar,untuk sepersekian detik ia merasa tak dapat merasakan udara masuk ke dalam parunya,Ia merasa begitu sesak, matanya nyaris berkaca-kaca. Ia tau ini salah,ia tau ia harus segera menundukan pandangannya dan kalau perlu berlari dari tempat itu sebisa mungkin, Ia mengepalkan tangannya sekuat tenaga menghentikan kegilaan ini.
“mba Xena?” ulang Sky. Oh sunggu dia terlalu biasa di perhatikan seperti ini,tapi yang benar saja wanita itu kan tau kalau ia adalah kliennya yang artinya wanita itu harusnya tau bahwa ia akan segera menikah haruskah wanita itu masih berani menatap dirinya dengan menahan seperti itu. Awalnya sky menyukai wajah tampannya tapi semakin lama Ia tau bahwa memiliki wajah tampan juga menyusahkan Ia bahkan masih ingat dulu bagaimana nasib kekasih jika para wanita tau dia memiliki kekasih. Untunglah Grace cukup bisa menjaga diri jadi ia tak perlu merasa khawatir grace akan terluka oleh cewek-cewek lain yang menyukainya.
Xena melepaskan pandangannya dan memalingkan wajahnya, air matanya terjatuh namun tak sempat di perhatikan oleh Sky karna dengan cepat di hapus Xena. Xena menundukan kepalannya, tidak ia tak ingin Sky ingat siapa dirinya.
“oh saya sky calon suaminya Grace.. Grace ngga bisa dateng hari ini karna ada pemotretan mendadak.” Ucap sky dan mengelurkan tangannya. Xena tak menjabatnya ia hanya mengatupkan kedua tangannya meskipun ia sungguh ia sangat ingin menyentuh tangan hangat ini.
“silahkan duduk pak Sky..” ucap Xena berusaha sekuat mungkin untuk tak terisak saat menyebutkan nama sky. Nama itu nama yang tak pernah berhenti ia sebutkan dulu, pada akhirnya ia ucapkan lagi. Sky mengangguk duduk dan Xena pun ikut duduk. Xena membuka mapnya terlalu bodoh kah dirinya untuk tak membaca dengan jelas siapa nama pasangan dari kliennya itu. Sky Wirama Ocllay benar pria itu pria yang begitu ingin di milikinya, pria yang menyatu dalam setiap darahnya. Pria yang bahkan saat ini masih menyebabkan mimpi buruk padanya.
“Oke jadi sudah sampai mana yan mba Xena?” tanya Sky
Sky kini berada di hadapannya saat ini dan hanya dalam hitungan bulan sky akan menjadi suami dari wanita lain. Bukan suaminya seperti yang selalu ia impikan dulu dan mungkin hingga saat ini meski ia terus kubur dalam-dalam setiap inci keinginannya.
“Kita pernah ketemu ya?” tanya Sky
“Tidak, tidak pernah” ucap Xena lebih cepat dari menjawab pertanyaan Sky yang lainnya. Tidak, mereka memang tidak pernah bertemu. Xena yang sky temui dulu bukanlah dirinya. Xena yang dulu telah mati dan Ia sendiri yang menguburnya. Mengubur dalam-dalam pada hati dan juga ingatannya. Tidak ada lagi Xena yang mengenal Sky, Xena yang saat ini adalah Xena yang akan menjadi planner dari pernikahan Sky dan juga Grace pria asing tampan yang baru di temuinnya.
“ohh..sedikit tidak asing..sorry..” ucap sky
“Aku asing sky, selalu asing untuk mu. Begitulah kita dulu” batin Xena.
---
Xena memilih untuk pulang sendiri hari ini dan juga di bandingkan menaiki kereta seperti biasanya Xena memilih menggunakan transjakarta, Ia menatap keluar jendela. Hatinya terasa begitu sakit,bahka setelah bertahun-tahun setelah Ia pikir ia mampu melupakan Sky, Ia masih tak bisa menerima kalau pada akhirnya Sky akan menikah dan ia sendiri yang akan menyusun pernikahan Sky. Hati yang Ia pikir tak bisa lebih hancur lagi ternyata ia salah, xena kembali merasakan sakit di dalam rongga dadanya rasa sakit yang belakangan Ini ia lupa rasannya.
---
Sky berjalan memasuki rumahnya, memang tak ada urusannya dengan Xena tapi entah mengapa Sky masi merasa ia mengenl xena, entah dimana, dan entah mengapa Xena berbohong bahwa mereka tak pernah bertemu, karna Sky lebih yakin pada pikirannya sendiri bahwa mereka pernah bertemu sebelumnya. Tapi dimana ia pernah bertemu seseorang yang bahkan menolak bersalaman dengannya. Seingatnya seumur hidupnya ia lah yang jarang mengulurkan tangan pada seorang wanita karna takut tangannya di jabat terlalu lama.
“Hai sky..gimana?”
“hai mom..” ucap Sky dan mengecup pipi ibunya singkat. “lancar” lanjutnya menjawab pertanyaan sang ibu.
“Jadi kapan undangan jadi?”
“bulan depan mungkin,,”
“bagus lah..” ucap Ibu Sky, Ibu Sky menatap sky kali ini cukup dalam. “sky..” ucapnya lagi dan berhenti. Sky menatap penuh tanya pada sang ibu.
“Kamu bahagia?”
Sky semakin bingung dengan pertanyaan mendadak tentang bahagia dari ibunya itu.
“ya,,tentu aku bahagia aku dan grace akan segera menikah. Mama juga mau aku menikah bukan?” Ibu sky tersenyum, ia menyentuh pipi Sky dan mengusapnya sangat lembut mengalirkan kasih sayang untuk sky.
“bahagialah sky, mama hanya mau kamu bahagia” ucap Ibu Sky dan kemudian berjalan meninggalkan Sky setelah senyum lembut yang di berikannya pada sky.
“Mah..” panggil sky
Ibu sky berhenti dan membalik tubuhnya lagi.
“mama tidak menyukai grace? Apa sky harus berhenti?”
“jangan bercanda, untuk apa mama tidak menyukai pilihan mu itu? Mama percaya pada mu Sky, Siapapun dia selama itu bisa membuat mu bahagia mama akan mendukung kamu, sepenuhnya”
“lalu mengapa mama beranya seperti itu?” tanya Sky
“Apa yang salah dari seorang ibu yang ingin memasttikan bahwa anaknya bahagia? Jangan terlalu di pikirkan sky, mama hanya sedang terkena sindrom takut kehilangan anaknya karna akan segera memiliki istri. Mandi lalu makanlah, mama sudah masak makanan kesukaan kamu.” Ucap Ibu Sky
Sky mendekat pada Ibunya dan memeluk Ibunya itu.
“Sky ngga akan kemana-mana mah, Sky tetap anak mama sampai kapan pun. Kalau perlu Sky akan tinggal di sini setelah menikah”
“bisakah?’ tanya Ibu Sky
“kenapa tidak?” ucap Sky dan melepas pelukannya.
“Grace tidak akan setuju..”
“Aku suaminya dan aku yang akan memberikan keputusan, oh come on mah.. grace pasti mau tinggal di sini juga, ia akan belajar banyak utuk menjadi istri yang baik seperti mama yang luar biasa sebagai istri daddy” ucap Sky. Ibu Sky tak perlu repot-repot menyembunyikan kebahagiannya, dari ketiga anaknya Sky lah yang paling dekat dengannya karna kedua putrinya jauh lebih dekat dengan suaminya jadi sangat wajar jika ia begitu takut Sky pergi.
---
Bahkan meski hari telah berganti Sky belum juga mengingat dimana ia pernah bertemu Xena, Sky tau ini tak penting tapi ia tak bisa untuk tak memikirkan apa yang suudah terlanjur ia pikirkan hingga ia menemukan jawaban.
Sky sedang sarapan dengan keluara besarnya.
“Sun,,gua pernah cerita tentang Xena ngga sih?”
“Xena?” tanya Sunny yang sedang memakan yogurthnya.
“ya maksudnya lu pernah inget gua punya temen atau kenalan namanya Xena ngga?”
“kak sena anaknya om erwin?” tanya Sunny. Sky menggeleng kalau itu ia pasti tau dan ingat.
“siapa itu? Kamu jangan macam-macam loh sky sudah mau menikah” ucap Ibu Sky
“ngga papa sky, masih belum terlambat untuk membatalkan”ledek ayah Sky yang langsung mendapatkan tatapan galak dari istrinya.
Sky terdiam dan terlihat berfikir lagi, Sunny selalu tau teman-temannya dan bahkan orang-orang yang di kenalnya karna sunny adalah salah satu teman curhatnya.
“emang kenapa sih kak?” tanya sunny
Sky menggelengkan kepalanya,sungguh lucu jika ia menceritakan bahwa Ia memikirkan seorang wanita yang tak cukup cantik untuk Ia pikirkan dan tentu saja yang sudah menolak bersalaman dengannya.
---
Xena menyerahkan berkas grace pada Vira dengan wajah kusutnya.
“kenapa?”
“aku tidak bisa menangani yang ini,” ucap Xena
“ xena kaka tau kamu ngga suka sama mba grace tapi kamu harus profesional.” Ucap Vira. Ini bukan masalah profesional, ini tentang Sky. Ia tak mau menemui Sky lagi, kemarin saja ia tak dapat tidur dan hanya menangis dengan bodohnya, Ia bahkan harus mengganti tahajudnya dengan sholat malam lainnya karna ia yang tak bisa tidur.
“Tidak, untuk kali ini” ucap Xena
“Xena..”
“kak tolong..”
“kalau gitu kamu bisa tukeran dengan candra..” ucap vira
Xena kembali ke ruangannya, ia duduk dikursinya dan mulai menyalakan komputernya. Stasiun ruang tunggu rindu tergeletak di atas mejanya tak tersentu untuk pertama kalinya buku itu tak dapat mengembalikan moodnya. Ia membuka catatan kecilnya dan mencoba untuk kembali mengingat hafalannya dari surat pertama yang ia hafalkan hingga saat ini. Namun tentu saja itu tak cukup bekerja karna Ia justru tak dapat mengingat dengan baik.
---
Sky memasukan password apartement grace dan pintu terbuka, Ia berjalan masuk, kamar apartement grace sungguh parah, tas dan sepatu yang tergeletak tak karuan. Bau alcohol langsung menyeruak ke dalam rongga hidungnya ketika ia mendekat pada grace yang masih tertidur dengan mini dressnya. Jelas sekali grace pasti pulang pagi dan mabuk. Sky membenarkan posisi tidur grace dan menyelimutinya lalu ia pun membantu grace membereskan kamar grace. Sky juga membuatkan makanan penghilang mabuk untuk grace. Ia kembali ke kamar grace untuk membangunkan grace, Sky duduk di pinggir kasur dan dengan lembut mengusap kepala grace, sky sungguh tau grace pasti merasa begitu lelah.
“Sayang.. bangun dulu yuk” ucap Sky, ia menyentuh pipi grace bahkan dengan make up kacau saja grace masih nampak begitu cantik.
“queen.. grace..bangun yuk” panggil sky. Grace yang mulai terganggu pun perlahan membuka matanya.
“Good morning” sapa sky dan mengecup singkat bibir Grace. Grace tersenyum tipis dan melingkarkan tangannya pada leher sky. Menahan pria itu agar tak jauh-jauh dari pandangannya.
“Apa aku sudah pernah bilang kalau kamu tampan Sky?”
“Yah sesekali, meskipun butuh bertahun-tahun untuk membuat mu mau menikah dengan ku” ucap Sky. Grace menarik Sky lagi agar semakin medekat dengan dirinya.
“Untuk apa kita menikah? Kamu sudah memiliki aku sepenuhnya bukan?” bisik Grace
Sky tersenyum dan mengusap lembut kepala grace.
“bangunlah.. dan sarapan. Lain kali kalau kamu ingin minum kabari aku, jangan minum sendiri seperti ini”
“uuhh anak kecil ini sudah mulai mengatur ku hmm?”
“Anak kecil ini akan jadi suami mu,, jadi menurutlah. Ayo bangun grace..” ucap Sky dan akan menjauhkan dirinya dari grace namun grace menahan Sky. Ia mencium Sky penuh tak seperti kecupan singkat yang di berikan sky tadi. Tangan grace bergerak mencoba melepas kancing baju milik sky.
“oh no..no. Not now, kita harus sarapan” ucap sky dan melepaskan dirinya. Grace menghela napasnya.
“why? Dont you want me anymore?” rajuk grace
Sky membantu grace bangun, meskipun kesal grace tetap bangun dan bersandar pada kepala kasurnya.
“answer it!” ucap Grace saat sky memberikannya gelas berisi air minum.
“i want you.. i want you so.. you know it with clearly..” ucap Sky dan meminta grace untuk meminuum minuman yang ia berikan. Grace pun mengalah dan meminum airnya.
“aku suapin ya.”
Grace meletakan gelasnya,Ia menggeser Sky dan turun dari kasurnya.
“kalau kamu khawatir dengan ku tinggal saja dengan ku..”
“mama ku tidak akan mengizinkan..” ucap Sky
“ya bilang aja kamu mau latihan hidup mandiri, punya apartemen sendiri”
“Aku ngga bisa bohong sama mama” ucap Sky
“Sky,,kamu pikir kamu akan hidup terus dengan ibunya. Come on sky?”
“i know that,,karna itu aku menikahi kamu”
“untuk tinggal bersama ngga perlu nikah sky...astaga kamu tuh tinggal di kampung mana sih? Kenapa pikiran kamu masih konvensional gitu hah?”
Sky menghela napasnya, Katakan saja ia memang konvensional di saat banyak temannya yang tak mau menikah, mendambakan kehidupan yang super bebas Sky sungguh ingin mengikat dirinya dengan grace.
“hah.. aku ngga sabar ingin segera menikahi mu dan membawa mu pergi dari ibu mu yang terlalu banyak aturan itu” ucap Grace dan membanting pintu kamar mandinya. Sky terduduk diam di tempatnya, Ia sungguh tak akan pernah ingin ibunya mendengar apa yang grace katakan, meskipun pada akhirnya ia harus pisah dari ibunya Ia akan menjelaskan dengan bahasa yang selmbut mungkin yang tak akan melukai perasaan ibunya. Tentu saja ia berbohong saat mengatakan akan tinggal bersama ibunya setelah mnikah,ia sungguh tau grace seperti apa dan Sky sungguh merasa begitu bersalah, Namun Ia juga tak sanggup melepas grace karna Ia mencintai Grace. Bahkan sekalipun Grace berada 3 tahun lebih tua darinya.
---
Mobil Suv merk lexus berwarna putih tulang milik Sky terparkir rapi di sebuah sekolah, Ia menghubungi adik kecilnya. Lalu keluar dari mobilnya. Ia berjalan menuju pos satpam.
“Sore pak..”
“iya sore mas, ada yang bisa di bantu?”
“maaf pak anak kelas 3 smp sudah pulang  ya?” tanya Sky
“Belum mas nanti jam setengah empat kalau ada pendalaman jam 5 baru pulang, kalau boleh tau mas cari siapa ya?”
“ohh, saya kakaknya claudi..”
“oh neng Claudia kelas 9D ya? Yang biasanya di jemput sama pak gigih?”
Sky tersenyum membenarkan.
“iya biasanya claudi di jemput pak gigih, Cuma karna pak gigih istrinya sedang melahirkan jadi saya yang jemput.”
“ohh iya-iya, kemarin cerita pak gigih katanyya istrinya sudah mau melahirkan. Ini mas sekay ya? Neng claudi sering cerita. Duduk mas duduk” ucap satpam dan memberikan kursi yang di keluarkan dari pos satpam. Sky duduk di sana tentu saja setelah mengucapkan terimakasih.
“claudi sering cerita-cerita ya?” tanya Sky coba memulai obrolan.
“Iya mas sekay, kalau tunggu pak gigih pasti neng claudi nunggu di sini. Kadang cerita tentang mba sani juga. Katanya mas sekay mau menikah ya, wah selamat ya mas. Semoga di lancarkan”
“Makasih pak.. kalau sempat datang ya pak, nanti saya kirim undangan” ucap sky dan lagi-lagi tersenyum ramah. Mereka pun melanjutkan obrolannya hingga pak satpam memanggil seseorang yang membuat Sky menolehkan kepalanya.
“nah itu Miss Xena gurunya mba claudi mas..” terang pak satpam. “miss xena..pulang miss?” tanya pak satpam. Xena yang merasa namanya di panggil pun menhentikan langkahnya tanpa menyadari sky yang ada di sana.
“assaalamualaikum pak, pulang duluan ya pak..” jawa Xena
“walaikumsallam miss, Neng claudi sudah pulang belum miss? Di jemput kakaknya.”
“ooh..sudah kok, tadi sholat ashar bareng saja, sebentar lagi pasti keluar kok..” jawab xena
“hai Xena..” sapa Sky yang mengenali siapa guru claudi itu. Xena menoleh ke arah sky yang sudah berdiri dari kursinya. Xena masih sempat terdiam menatap Sky namun cepat-cepat ia mengalihkan pandangannya.
“Pak Sky..”
“wah kenal toh miss Xena sama kakaknya claudi”
“kakak siapa?” ulang Xena
“kak Sky..” teriak claudi dan berlari mendekat pada sky juga Xena.
Xena menatap claudi yang langsung menggandeng tangan sky, ia sunguh tak percaya denga apa yang di lihatnya. Setelah ia berusaha untuk menjauh dari sky mengapa justru terlalu banyak hal yang membuat menjadi dekat dengan Sky.
“kak sky kenal miss xena?”
“oh.. WO kakak” ucap Sky. Claudi pun mengangguk mengerti.
“Ohh,, claudi miss duluan ya, mari pak Sky, pak ahmad Assalamualaikum..” ucap xena
“miss bareng kita aja..ngga papa kan kak sky? Dari pada miss xena jalan sampai halte busway..” ucap claudi
“Never mind, bareng saja miss.. “ tawar Sky.
“tidak usah pak terimakasih, saya duluan ya,,miss duluan ya claudi..” ucap xena dan berjalan pergi. Ia belum cukup gila untuk satu mobil dengan sky. Ia akan memilih untuk jalan kaki sampai rumah di bandingkan dengan harus satu mobil dengan sky.
---
Sky mengetuk-ngetuk stir mobilnya, ia masih terlihat berfikir.
“Xena yang tadi pagi kak sky tanya itu Miss Xena?” tanyaClaudy
Sky mengangguk membenarkan.
“cantikan miss xena? Kak suka ya?”
“cantik juga kak grace.. Miss xena mah kaya ibu-ibu pake baju panjang-panjang gitu ngga gerah apa..” ucap Sky
“cantik tau.. claudi aja pengen. Nanti claudi mau bilang mama ah mau pakai kerudung juga walaupun ngga sekolah”
“ya ampun kamu masih kecil kali claudi, ngga sekalian aja kamu pake cadar biar di kira teroris” ucap  Sky
“ish rese.. cantik tau kak kaya ms xena, Adem gitu ngeliatnya. Lembut baik pinter”
“kak grace juga gitu..” ucap sky.
“ oohhh yaaaa? Lembut di bagian mananya ya..?”
“ish..dia calon kakak ipar kamu loh, udah ah jangan banding-bandingin orang dosa”
“biarin aja dosa, emang kaka takut dosa?” tanya Claudi
“ya takutlah..”
“kalau takut kenapa ngga pernah sholat?” celetuk claudi yang sungguh tak mampu di jawab oleh Sky. Satu point untuk claudi saat ini. Beruntunglah claudi meskipun di rumah ia memang kurang mendapatkan pendidikan agama karna sang Ibu yang memang kurang banyak tau tentang agamanya dan juga sang ayah yang merupakan mualaf setelah sebelumnya seorang atheis. Ia di sekolahan di sekolah smp islam swasta terkenal. Meski memang masih hanya claudi yang bisa membaca Al Qur’an, bahakn saat claudi masuk SMP ia harus belajar dari iqra satu di saat semua teman lainnya sudah mulai hafalan surat-surat Al Qur’an.
“Aku pengen banget deh jadi kayak miss Xena, Miss Xena tuh baik banget. Ngga pernah marah. Pasti seneng banget kalau punya kakak kayak Miss Xena” ucap claudi dan kini menurunkan kursinya agar ia bisa merebahkan tubuhnya dan mulai memainkan ponselnya. Sky hanya dapat diam ia tak berani lagi membalas ucapan claudi.
Namun rasa penasarnya pada Xena semakin menjadi, Sky sungguh ingat teman-temannya seperti apa. Ia tak pernah memiliki kenalan seperti xena lalu dimana Ia pernah bertemu Xena.
“di..”
“hmm”
“miss xena kamu itu kuliah dimana dulunya?” tanya Sky hati-hati
“Uhmm.. universitas manra”
“malaysia?” tanya Sky. Claudi menganggukan kepalanya. Semakin tidak mungkin ia mengenal Xena.
“oh tapi miss Xena pernah kuliah di Binus juga,, Cuma akhirnya pindah..” terang Claudi dan entah apa yang di pikirkan Sky,ia mengerem menddak membuat beberapa mobil di belakangnya membunyikan klakson.
“kak sky! Mau bunuh aku ya?”
Sky sungguh tak mempercayai apa yang di ingatnya, benar wanita itu adalah dia. Jelas bagaimana muungkin ia tak mengenal wanita itu. Namun bukan xena namanya kala itu namanya adalah Lina. Sky dengan cepat meminggirkan mobilnya. Ia sungguh tak sanggup untuk melanjutkan mengendarai mobilnya saat ini.
***
Selamattt membacaaa heheh..

Pergi (Rangkuman dari Tugas Kehidupan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang