Dua puluh Enam

1.9K 192 21
                                    

Sky turun dari taxi Larjo.  Ia melangkahkan kakinya dengan ringan.  Sesekali melompat kecil, entah mengapa Ia ingin sekali terus melompat-lompat seperti itu. 

"Assalamualaikum sky.. Assalamualaikum.. Hati-hati.. Assalamualaikum.." ulang Sky meniru bagaiman Xena mengatakan pada dirinya tadi. 

"hai mah.. " sapa Sky yang langsung mengecup pipi mamanya.

"loh,  kok kamu pulang duluan ngga sama claudi? " tanya ibu sky heran.  Masih dengan senyumnya sky menggeleng. 

"aku kecelakaan.. Mobil depan ku rusak parah sepertinya" ucap Sky ringan,  persis seperti orang yang tidak kecelakaan

"hah?  Kecelakaan dimana?  Terus kamu ngga papa? "

"im oke" jawab Sky

"sky kamu kenapa sih?  Kepala mu terbentur ya?  Kok kamu kecelakaan senyam senyum gitu? Terus mobil kamu mana?  Kamu udah cek ke dokter kan?  Ada korban?"

"Ada.. " ucap Sky dan mengangguk lucu

"hah? Siapa?  Sky kamu apa-apaan sih berhenti cengengesan kaya gitu.. "

"Aku korbannya...tenang mah semua Aman..  Ya mobil ku mungkin akan di rawat satu minggu.  Udah ya sky naik dulu..  Dadah mamah.. " ucap sky dan memeluk mamanya.  Sky akan pergi namun berbalik lagi. 

"oh.. Ya Assalamualaikum.. " ucap Sky yang justru menjadi geli sendiri. 

Ibu sky hanya dapat melongo melihat perubahan mood sky yang sangat drastis.  Apakah anaknya sudah tidak waras?  Apakah gagal menikah membuatnya sedepresi itu?  ibu sky menatap sky dengan wajah khawatir. 

***

Keluarga sky terus memandang sky dengan tatapan heran.  Pasalnya  sky benar-benar tampak jinak, sama sekali tidak mengeluh ini itu tidak mengomel banyak hal dan bahkan Sky membicarakan tentang hasil rapat yang membuat ayahnya tersedak.  Sky adalah orang yang tidak pernah peduli tentang rapat.  Ia hanya sibuk mendesign dan mendesign dia tidak mau tau tentang mengelola perusahaan. 

"sky kamu sakit?  Kata mama kamu kecelakaan?  Apa kepala mu terbentur? "

Sky menggeleng dan tersenyum. Ia berdiri dari kursi makannya karna memang sudah selesai. 

"claudi.. Kita beli jajan di luad yuk" ajak Sky.  Claudi menatap sky curiga. 
Sky menarik tangan claudi yang baru selesai makan. 

"udah ayo.. Pakai jaket dan kerudung mu" tambah sky yang kini mendorong claudi ke arah kamar. 

"Kaka pinjem mobil mu ya.. " ucap sky yang kini meninggalkan ruang makan. 

.
.
.

Claudi terus menatap sky dengan curiga. 

"kaka kenapa sih?  Serem tau" ucap Claudi. 

"aku kenapa memangnya?  Aku baik.  Kamu mau jajan apa.. ?" tanya sky. 

Claudi memicingkan matanya,curiga pada Sky. 

"ada maunya pasti"

"yee.. Curiga aja.  Ya suasana hati ku sedang baik saja" ucap Sky

"kenapa? " tanya Claudi

"mau tau aja nih anak kecil..  Udah cepat kamu mau apa?  Kebab mau? "

Claudi menggeleng "aku baru selesai makan kak"

"es cream deh?  Martabak?  Telur gulung?  Takoyaki.. Oh chatime? " tawar Sky

Claudi menggeleng lagi.  "boy band kesukaan ku akan mengeluarkan album baru loh kak sky"

Pergi (Rangkuman dari Tugas Kehidupan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang