Tujuh belas

1.9K 198 14
                                    

Memang bukan sky kalau tak membuat Xena susah.  Terbukti sikapnya yang membuat xena nampak seperti istrinya hanyalah cara sky untuk mengerjai Xena.  Sudah 7 kali xena bolak balik keluar hanya untuk menuruti kemauan sky membeli ini dan itu. 

"Aku tidak mau yang ini.. " ucap Sky dan membuang buku yang di berikan Xena. 

Xena memejamkan matanya menahan kesal. 

"kamu bilang kamu minta itu tadi "

"aku sudah baca yang itu." ucap Sky

"ya tapi tadi.. "

"kenapa?  Kamu marah aku suruh?  Memangnya aku begini karna siapa? "

Xena akan menjawab lagi namun di urungkannya.  Karna meskipun ia sangat merasa kesal, ia tetap merasa bersyukur sky membantunya. 

"kalau aku tidak menolongnya aku tidak perlu ada di sini dan meminta bantuan mu.  Kamu pikir aku mau seperti ini.  Oh baiklah aku pulang saja" ucap Sky dan akan melepas infusnya. 

"oke.. Oke.. Jangan kemana-mana.  Kamu mau yang mana yang seperti apa katakan yang jelas"

"sudah tidak usah aku beli sendiri saja" ucap Sky

"iya oke aku salah.  Aku minta maaf.  Jadi aku harus apa supaya kamu mau tetap di rawat." ucap Xena. 

Sky melirik pada xena yang benar-benar nampak serius. 

"sudah lupakan, Aku tidak minat lagi melakukan apapun" ucap Sky

Xena beristigfar dan menghela napasnya lagi dan lagi.  Kali ini rasa marah dan kesal sungguh hilang.  Xena sadar bahwa sky pasti sengaja melakukan ini karna merasa bosan dan jenuh.  Sky adalah seseorang yang tidak bisa berada di satu tempat yang sama terlalu lama berdiam diri. 

Xena berjalan menuju tasnya.  Ia mengambil sebuah rubik lalu memberikannya pada sky. 

"apa itu? Kamu pikir aku anak kecil" ucap Sky

"kamu bosan kan?  Aku minta maaf membuat mu berada di sini. Paling tidak saat kamu mengerjakan ini kamu akan lebih konsentrasi pada rubik kamu" ucap Xena

Sky menatap xena entah dengan tatapan apa. 

"please.. Coba dulu ya" pinta xena.  Sky pun mengambilnya. Jujur saja meskipun pintar sky tidak bisa memainkan rubik itu. 

Xena membantu sky menaikan sedikit kasur sky.  Lalu dia akan pergi. 

"mau kemana? " tanya Sky

"aku mushola dulu ya.. " ucap Xena.

"oh ok" ucap Sky canggung.  Xena mengangguk dan meninggalkan sky. 

***
Xena kembali ke dalam kamar sky.  Ia melihat sky yang nampak sulit mengambil sesuatu di nakas samping. Kasurnya.  Dengan mempercepat langkahnua Xena membantu sky.  Sky. Benar-benar nampak kesakitan saat ini. 

"Aku bantu cuci dan potong ini dulu ya" ucap Xena dan mengambil apel yang di ambil Sky,mencucinya lalu. Membantu memotongkannya. 

Suasana pun menjadi hening dan canggung. 

"tadi Ibu Arka, anak yang kamu tolong telfon aku. Dia masih di luar negeri. Dia titip salam untuk kamu dan berterimakasih sekali" ucap Xena dan memberikan Apel yang sudah ia potong kecil-kecil. 

Sky hanya menganggukan kepalanya. 

"Maaf ya.. " ucap Xena

Sky mengangkat wajahnya dan menatap xena. 

"its oke" ucap Sky.  Sungguh awalnya sky ingin sekali memanfaatkan rasa bersalah Xena,  namun melihat xena yang nampak benar-benar merasa bersalah dan khawatir padanya rasa itu menguap begitu saja. 

Pergi (Rangkuman dari Tugas Kehidupan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang