Empat

1.7K 169 8
                                    

Jika xena adalah Lina maka ia harus bertemu xena. Jika tidak ia bisa saja menempatkan grace dalam masalah. Itulah yang membuat Sky sudah berada di kantor xena meski baru menunjukan pukul tujuh pagi.
"Assalamualaikum mba Xena"
"walaikumsallam pak.." jawab xena ramah seperti biasa.
"Mba xena ada yang nunggu di dalam"
"jam segini? Wah,yaudah saya masuk dulu ya.." ucap xena dan Xena pun masuk ke dalam kantornya ia berjalan ke arah cafetaria saat melihat seorang pria menunggunya disana.
"maaf ada yang bisa saja bantu?" tanya Xena
Sky berdiri dan menghadap Xena, memandang xena dengan tatapan berbeda kali ini. Tak ada lagi senyum ramah, hanya tatapan jijik da marah yang di lemparkan sky pada xena.
"Hai Lina..Long time no see.." ucap Sky dan tepat setelah itu xena menjatuhkan satu gelas ice coffee yang baru ia beli. Tangannya terlalu lemah untuk menggenggam kopi itu. Xena menatap sky dengan penuh ketakutan.
"kaget? Karna akhirnya aku mengingat mu? Bukankah harusnya kamu senang karna di ingat oleh ku?" ucap Sky dingin. Xena masih tak mengatakan apapun, nampak jelas di bawahnya bahwa ia memang sangat shock.
"Lina menjadi Xena.. Apa menurut mu berpakaian seperti itu dapat menyembunyikan siapa diri mu dan menjadikan mu orang suci?" ucap Sky dengan kejam.
"Di mata aku kamu tetap si penguntit gila yang bahkan tega mencelakai sahabatnya sendiri,,pembunuh.."
"stop!" teriak Xena, tentu saja dengan sura bergetar. Ia sungguh merasa takut saat ini.
"keluar..keluar dari kantor ku" ucap Xena dengan suara yang semakin bergetar.
"kamu sengaja kan mengikuti ku lagi? Kamu punya rencana buruk apa pada pernikahan ku dan grace? Aku benar-benar tidak akan membiarkan mu kali ini" bentak Sky balik.
"aku tidak mengikuti mu.."
"Pembohong! kamu bahkan mendekati adik ku,, kamu tau kan dia adik ku, kamu sengaja meracuni pikirannya agar dia menyukai mu dan membenci grace.. astaga apa belum cukup dengan membuat sahabat mu sendiri nyaris cacat hah? Kamu benar-benar giala, kamu bukan butuh penjara kamu butuh rumah sakit jiwa!"
"Cukup!" bentak Xena lagi. Xena menatap mengiba pada Sky
"Cukup Sky..tolong berhentilah dan keluar dari sini"
"Sedang bertingkah seperti orang yang tersakiti? Aku tau pembohong seperti apa kamu, jadi penampilan sok suci mu ini sungguh tidak akan mempengaruhi ku. Menjauh dari semua hal yang berhubungan dengan ku dan aku membatalkan kerja sama kita" ucap sky dan meninggalkan Xena dangan menabrak pundak Xena. Xena terjatuh dan terduduk di lantai. Bukan karna tabrakan Sky yang terlalu kencang melainkan karna ia sendiri merasa sudah kehilangan seluruh tenagannya. Pada akhirnya luka yang sudah ia sembuhkan kembali di buka hanya dalam hitungan menit. Air mata xena berjatuhan apa yang xena takutkan pun terjadi, tidak, Xena tak ingin jatuh lagi ia tak mau kalah lagi. Ia bukan xena yang dulu, ia tak akan menangis,menangisi masa lalunya. Masa lalu yang bahkan tak mau ia akui sebagai masa lalunya. Xena meneguhkan hatinya dengan sisa tenagannya ia bangkit dari duduknya. Ia tak akan pergi,bukan ia yang masuk kedalam hidup Sky lagi. Kali ini Sky lah yang masuk ke dalam hidupnya jika ada seorang yang harus pergi meinggalkan orang itu haruslah sky. Xena menghapus air matanya, ia baik-baik saja, ia tak sendiri sekarang ia tak butuh Sky.
"Xena..?"
Xena membalik tubuhnya dan sudah lebih dulu merubah raut wajahnya.
"Asslamualaikum kak candra,,"
"Walaikumsallam..itu kenapa?" tanya candra dan mendekat. Ia membantu mengambil tas Xena.
"Oh.. aku kepleset tadi" ucap Xena. Candra menatap bingu sesaat namun kemudian mengangguk dan tersenyum.
"Tadi ada Sky bukan?" tanya candra
"iya..kaka kenal?"
"ohh dia calonnya mba grace klien kita bukan?" tanya candra dan xena mengangguk membenarkan.
"butuh bantuan sesuatu?" tanya candra. Xena menggeleng
"makasih kak.."
"yaudah aku masuk dulu ya.." ucap Candra, dan ia pun meninggalkan Xena setelah xena menyetujuinya untuk masuk lebih dulu.
---
Sky sungguh merasa gelisah di kantornya,ia terlalu gegabah melakukan itu pada Xena. Bagaimana jika xena melakukan sesuatu pada Claudi ataupun grace. Bagaimana Xena bersikap dulu sungguh wajar jika ia meraasa begitu khawatir seperti saat ini. Sky sudah menelfon supirnya untuk sudah berada di sekolah claudi memastikan claudi baik-baik saja dan Ia sendiri tak tahan untuk berdiam di kantornya sedangkan grace tak juga mengangkat telfonnya. Pada panggilannya yang ke 45 lah grace baru mengangkatnya.
Grace: kamu apa-apan sih? Ada apa? Aku lagi kerja tau ngga
Sky: kamu dimana? Aku kesana ya
Grace: Sky, kamu tuh kenapa sih?
Sky : aku kesana, kamu dimana..
Grace: Aku ngga suka ya kalau kamu mulai over kaya gini, Sky aku bukan anak kecil!
Sky: aku bukan over..aku khawatir
Grace: kamu berlebihan.. di sini itu banyak orang. Udah ah aku mau kerja
Sky: kita jangan pakai elegant wedding
Grace: ngga usah mulai deh sky.. aku akan tetep pakai WO itu atau kita batalin aja. Udah aku sibuk

Pergi (Rangkuman dari Tugas Kehidupan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang