Kedua

2.5K 184 8
                                    

Di dalam sebuah kamar yang luas nampak seorang pria mematikan alarm di nakasnya, jam sudah menunjukan pukul 06.00 pagi. Tanpa malas-malasan pria itu bangun,turun dari kasurnya dan menuju kamar mandi. Setelah membersihkan dirinya pria itu pun berpakaian,hari ini ia memilih celana bahan hitam sedikit di atas mata kakinya, kemeja berwarna hijau muda yang ia tiban dengan Sweater kardigan berwarna hijau lumutnya, rambunya ia set dengan pomed mahalnya agar terkesan rapi. Katakan ia memang pria yang sangat peduli dengan penampilannya terlihat bagaimana Ia masih menggunakan spray untuk wajahnya yang ya memang sudah tampan. Alis yang tebal, hidung yang mancung,bibir tipis,rahang yang tegas benar-benar membuat pria itu layak di sebut tampan. Belum lagi tubuh atletis dengan tinggi 184 cm yang mampu membuat wanita manapun luluh padanya. Semua gerakannya selalu terlihat seperti sebuah fotografi yang menakjubkan. Bahkan sekalipun ia hanya diam sudah terlihat seperti sebuah pemotretan.
Ponsel keluaran terbaru miliknya itu berdering, tertera di layar ponsel bahwa seseorang yang ia beri nama kontak sebagai ‘queen’ sedang mencoba menghubunginya. Senyum pria itu mengembang sempurna. Ia mengambil ponselnya dan tanpa membiarkan si ‘queen’ menunggu lama pria itu pun mengangkat telonnya.
“Yes..My Queen// hmm,, i know.// i..do..// oke..i’ll be there in 30 minutes..// oke oke 15 minutes// see you too” ucap pria itu dan memasukan ponselnya ke dalam tas kerjanya lalu melankah pergi.
Ia menuruni tangga rumahnya dan melewati ruang makan yang di sana sudah duduk anggota keluarga lainnya.
“Mornih mom..morning dad” sapa pria itu dan memeluk singkat sang Ibu yang sedang meletakan selai baru di atas meja.
“gua ngga di sapa?” tanya wanita cantik yang kini sibuk mengoleska selai yang di bawakan ibunya tadi ke atas roti panggangnya.
“Morning.. Sunny..Tau ngga roti itu bisa bikin berat badan lu naik 1 kg loh dalam sehari..”
“mah.. kak Sky tuh..”
Wanita paruh baya yang bertubuh pendek serta gempal itu mengusap bahu Sky lembut.
“jangan gitu ah sama adik kamu..”
Sky memberikan cengirannya, hobbynya memang menakuti adiknya tentang kalori makanan karna cita-cita sang Adik yang ingin menjadi seorang model.
“sarapan dulu Sky..” ucap Pria paruh baya tampan yang sedang di sendokan nasi goreng oleh sang istri.
“euhm.. i must to go dad” ucap Sky
“Ya,,sarapan dulu kan bisa baru juga setengah tujuh” ucap Ibu Sky
“no..no..Aku ngga mau ambil resiko gagal nikah Cuma karna Grace ngambek aku telat jemput..” ucap Sky dan di selingi tawa keecil.
“makannya jangan pacaran sama medusa” ucap seorang gadis berpakaian sekolah yang baru datang lengkap dengan tasnya. Ia menarik bangku dan duduk di sebelah sunny,sebelumnya ia mengecup ringan pipi ayahnya.
“hussh.. ngga boleh bilang kaya gitu claudi” ingat sang ibu.
“emang medusa kan kak..” ucap claudi lagi yang kali ini meminta persetujuan Sunny.
“Yupss..”
“kan..tu mah..sunny mah ngajarin adiknya ngomong gitu..” ucap Sky
“lah..gua? emang pacar lu aja medusa..” ucap Sunny
“heh..heh..itu tunangan gua ya,,gua lem nih mulut lu..” ucap Sky
“medusa..medusa..medusa..”
“ohh bener-bener..liat aja..” ucap sky yang akan menghampiri sunny namun di tahan sang Ibu.
“udah ah..kaya anak kecil kamu nih. Senengnya berantem mulu sama adik-adik kamu..”
“udah sana berangkat, nanti di marahin sama medusa kamu..” ucap sang ayah
“dad..Mah..tuh daddy tuh”
“daddy..apaan sih, itu calon menantu kita tau ngga..”bela Ibu Sky
“ya daddy Cuma bercanda..” saut sang ayah yang mulai memakan nasi gorengnya. Sky memeluk ibunya.
“emang Cuma mamah doang yang terbaik,, sky berangkat ya mah, See you” ucap Sky dan mengecup pipi ibunya lalu berjalan pergi.
Adik-adik Sky memang tak terlalu suka pada tunangan Sky yang sudah Sky pacari lebih dari 3 tahun itu. Namun pagi sky itu hanya karna memang grace tak mudah untuk menjadi ramah pada orang lain,tapi sejauh yang ia tau sampai saat ini Grace wanita yang baik,meskipun kadang sedikit menjengkalkan. Tapi ia tetap mencintai Grace itulah yang membuatnya berani untuk memutuskan menikah dengan grace.
Sky Wirama Ocllay, adalah seorang pria beketurunan jawa-jerman yang saat ini bekeja sebagai seorang arsitek bangunan sekaligus wakil direktur dari perusahaan ayahnya. Wajah tampan,otak pintar dan berasal dari keluarga berada membuatnya selalu menjadi idola. Namun hal itu tak menjadikan Sky seorang playboy atau pria dingin tanpa perasaan. Selain latar belakangnya yang nyaris sempurna ia hanya seorang pria biasa, Pria yang sangat dekat dengan ibunya,pria yang hobi bersikap jail kepada dua adik perempuannya, pria yang sangat menyukai broadway dan musik,pria yang kini sedang meneguhkan hatinya untuk menjadikan wanita yang di cintainya sebagai istrinya. Sky lahir di indonesia 27 tahun lalu,meskipun begitu masa kecilnya ia habiskan di Amerika,lalu ia kembali ke Indonesia pada umur 9 tahun empat tahun di Indonesia, lalu ia pindah ke singapura bersama keluarga dan sampai akhir SMA,Sky melanjutkan kuliahnya di amerika dengan jurusan bisnis dan terpaksa mengambil s2 di indonesia karna permintaan sang ibu agar Sky kembali ke Indonesia. Calon istri Sky sendiri adalah seorang model terkenal dunia. Wajah grace akan sering di temukan di majalah-majalah fashion Amerika,Perancis, Australi dan tentu Indonesia. Hal itulah yang membuat Sky berusaha menikahi Grace secepatnya sebelum hati Grace di rebut pria lain mengingat bahwa bukan hanya dia yang populer melainkan Grace jauh populer darinya.
***
Menu makan siang hari ini adalah  mie ayam bangka kesukaan Xena dan Elsa, mereka sudah berlangganan di sana kurang lebih 2 tahun lalu. Xena yang selesai makan lebih dulu menanti elsa dengan memainkan ponselnya.
“Lu langsung ngajar abis ini?” tanya elsa dan Xena hanya memberikan anggukan pada elsa.
“Oh.. sampai Sore?” tanya elsa dan Xena mengangguk lagi.
“Balik jam empat?”
“jam 5, gua ada pendalaman materi anak-anak menjelang UN” jawab Xena namun tak melepas pandangannya dari ponsel yang di pegangnya.
“yah gua nunggu dong..” dan Xena tanpa merasa bersalah menganggukan kepalanya.
“ngeliatin apa sih lu xen?” tanya elsa. Xena menunjukan ponselnya, dan apalagi yang ia tunjukan adalah postingan terbaru dari Instagram Rendi Dwi Kurnia yang tak lain adalah penulis favoritnya.
“Manis banget ya katan-katannya, gua pali suka kalimat yang ini nih, ‘aku bisa apa selain jatuh cinta?’ ya ampun,, thats sweet lu ngerasa ngga sih,,ada ketidakberdayaan dalam kalimatnya dan ya memang dalam mencintai kita bahkan tidak berdaya untuk memilih.. Iya kan?”
“ck..ck..ck..serah lu deh ya..udah hafal surat lu?”
“udah dong,,” jawab Xena riang
“Yaudah hafalin yang lain,,”
“OTW kali..hah,,he always make me falling in love..”
“heh! Istigfar lu udah nikah dia..”
“Astagfirualah,, ehh,,tapi bukan itu. Gua itu jatuh cinta sama karyanya..karyanya bukan orangnya. Itu tuh ngga sekedar sajak buat gua,tulisannya Rendi itu masterpiece..”“haduh..mulai mual gua ngadepin lu, rendi mulu rendi mulu.. cari pacar makannya!”
“ye..ngga boleh pacaran tau,, Dosa!”
“Ngeliatin suami oran juga Dosa!” balas Elsa
“Ih..gua liatnya tulisan,,,nih tuh liat isi intsgramnya itu semuanya quotes dan tulisan..” Sanggah Xen dengan kesal dan ia mengrucutkan bibirnya. Ia sungguh-sungguh saat mengatakan bahwa ia menyukai karya Rendi.
“Kenapa lu ngga suka aja kaya chairil anwar,ws rendra, atau siapa gitu..”
“Gua suka.. tapi Rendi itu, Ibarat W.S Rendra di jaman milenial..ah, kemarin gua nemu penulis yang gua suka tulisannya, nama akunnya Buana Yan keren parah, tapi belum sejatuhnya cinta gua sama stasiun ruang tunggu rindu..” ucap Xena dan kembali memberikan cengirannya tanpa bersalah itu. Elsa bisa apa selain mengalah dan pasrah menghadapi temannya itu.
***
Rindu adalah ketika cinta ini ke arah mu,tempat yang masi selalu menjadi titik pembehertian stasiun akhir ku.
Xena membaca habis sekali lagi sajak itu sebelum akhirnya meletakan buku itu di atas mejanya.
“Sudah selesai semuannya?” tanya Xena
“sudah miss..”
“Belum miss..”
“yang sudah boleh di kumpulkan, yang belum lima menit lagi.” Ucap Xena. Xena berdiri dari kursinya hari ini ia mengenakan dress ungu cantik yang di padukan dengan warna kerudung yang lebih muda, Manset di tangannya pun sama serasi berwarna ungu muda. Xena berjalan mengelilingi murid-muridnya dan sesekali berhenti di meja muridnya untuk melihat hasil kerja atau memberikan sedikit bantuan.
“Miss Xena..”
Xena menghentikan langkahnya dan menoleh ke sumber suara.
“Kenapa claudi?” tanya Xena dan berjalan mendekat tangannya mengusap lembut kepala claudi.
“Miss, Miss Xena buka les private ngga sih? Privatin aku dong miss..Claudi sudah bilang sama mama sama daddy. Tapi kata mamah suruh tanya Miss xena dulu”
Xena tersenyum dan mengusap kepala claudi lagi.
“euhm,,kenapa ngga private di lembaga yang memang sudah di percaya..kamu pasti akan lebih terfokus.”
Claudi menggeleng. “Ngga mau miss..Aku ngga ngerti kalau yang ngajar orang lain”
“Sama aja kaka..” ucap Xena lembut
“Miss xena please..di sekolah juga ngga papa deh.” Pinta Claudi. Xena terlihat berfikir,Claudi adalah salah satu siswi favoritnya bukan karna claudi pintar melainkan karna claudi adalah seorang gadis yang memiliki kemauan keras.
“Oke, Insya Allah..tapi di rumah saja ya, nanti miss akan hubungi orang tua kamu”
“yeay bener miss? Mulai minggu depan ya miss? Nanti claudi minta mama buat telfon..”
“iya Insya Allah..”
“Insya Allah tuh janji loh miss..” ucap Claudi dan Xena hanya mengangguk lalu meninggalkan meja claudia.
***
Hari ini Xena lebih dulu ke sekolah hingga siangg hari, baru bekerja di kantor kakanya dari siang malam nanti. Xena mengambil map di atas mejanya dan memberikannya kepada sang kakak ipar.
“makasih xen..” ucap vira. Vira menoleh pada pria yang baru datang dan jua menyerahkan sesuatu pada Vira.
“Candra, kamu gantiin Bu Hilda buat pegang klien baru ini ya” ucap vira. Xena memperhatikan obrolan anatara kakak ipar dan most wanted kantornya itu. Candra seorang pria dewasa berusia 30 tahun,yang sudah bekerja di tempat ini selama 4 tahun. Tidak seperti kebanyakan most wanted lainnya yang memiliki wajah super tampan, Candra menjadi most wanted dengan caranya sendiri. Wajah manisnya selalu terlihat lebih mempesona saat seperti sekarang ini, masih sedikit basah sisa air wudhu sholat dzuhur tadi. Candra terkenal sosok yang sangat ramah, tak segan-segan memberikan bantuan pada siapapun yang membutuhkan namun meskipun begitu ia sungguh pria yang sebisa mungkin menjaga jarak dari yang bukan muhrimnya,pria yang selalu menjaga pandangan juga sikapnya. Yang terkenal dari Candra ialah hobby candra mengajak teman-teman lainnya yang seagama dengannya untuk sholat tepat waktu, tentu saja ia yang akan mengimami teman-teman lainnya. Suara merdu Candra saat tilawah pun tak di ragukan lagi mengingat candra adalah seorang hafiz quran, Ia juga pernah menjuarai beberapa lomba qiro dan tartil. Benar-benar pria yang di idamkan banyak wanita termasuk Xena yang tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mencuri pandang pada Candra.
“Euhm..baik bu”
“kak candra..” sapa Xena
“hai Xen.. sehat?”
“sehat dong.. kan udah liat kak candra.” Candra hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
“genit.. kalau suka minta nikahin sekalian.. candra ngga pacaran” saut Vira
“Ye.. Xena juga ngga mau pacaran kali” saut Xena dan mengkrucutkan bibirnya.
“Tuh candra,udah di kode keras..” Ledek Vira. Lagi-lagi candra hanya menanggapi Vira dengan tersenyum.
“Ahh,,ngga asik nih kak candra mah senyum-senyum doang”
“itu artinya kamu di tolak mentah-mentah” ucap vira
“yee bumil rese...awas aja ya ngga aku bantuin lagi nanti”
Candra yang kini menjadi topik pembicaraan lagi-lagi hanya bisa tersenyum.
“jadi berkasnya mana ya bu?” tanya candra. Vira memberikannya.
“Itu berkas cewek yang nyebelin waktu itu kan..” ucap Xena dan dengan cepat menutup mulutnya.
“Xenaa..”
“Astagfiruallah,,duh emang nih mulut suka ngga bener. Udah ah..kak Vira nih jadi gossip kan. Nanti aku di marahin calon suami.” Ucap Xena
“calon suami?”
“tuh,,” ucap Xena dan menkodekan ke arah candra, Candra hanya terus mengulum senyumnya.
“halah..ngga tau diri.. Udah di tolak juga. Udah sana balik ke ruangan kamu..”
“iya..iya bye bumil..see you kak candra”
“assalamualaikum..” jawab candra
“Ah iya,, Assalamualaikum..”
“walaikumsallam,,” jawab candra dan Vira bersamaan. Xena pun keluar dari ruangan Vira.
***
Mata Xena terpejam namun bibirnya seperti biasa sedang mengulang hafalan yang kali ini sudah naik ke surat berikutnya. Xena terhenti saat ia lupa lanjutannya dan saat akan membuka mata untuk mengintip lanjutan dari surat yang di bacanya, suara pria yang sangat di kenalnya pun membenarkan tentu saja dengan cara baca yang jauh lebih benar dan jelas.
“kak Candra..hai..”
“Assalamualaikum..” ucap Candra
“Walaikumsallam..kenapa kak?”
“wuih..tumben sekali pak candra main main ke sini, cari saya ya pak” ucap salah satu rekan xena.
“ye..orang datengnya ke meja gua..” ucap Xena
“Ih kak Xena namanya juga usaha..”
Candra menggaruk kecil alisnya, merasa bingung karna terus menjadi topik pembicaraan.
“euhm..Xen”
“iya kak? Kenapa-kenapa? Maaf ya itu rere emang suka ganggu..”
“oh tadi bu Vira minta saya untuk meminta bantuan kamu..”
“bantuan apa kak?”
“kebetulan kan klien Bu Hilda banyak yang di pindahkan ke saya, nah karna sudah cukup banyak Bu Vira mau kamu yang tangani ini. Euhm ngga keseluruhan kok hanya untuk pengganti saat saya ada jadwal pertemuan lain, nanti untuk yang lain-lainnya akan tetap saya kerjakan”
“ohh..ya, ngga masalah sih kak” ucap Xena,
Candra menganggukan kepalanya “Nah kebetulan besok saya ada meeting di tempat lain, bu Vira juga dan klien ini minta ketemu dadakan. Bisa gantiin?”
Xena mengulurkan tangannya meminta map berisi berkas-berkas sang klien. Candra pun memberikannya.
“Jazakillah khair,Xena” ucap Candra
“Your welcome” ucap Xena. Candra pun mengangguk dan meninggalkan ruangan Xena, seketika saja ruangan itu menjadi riuh. Beberapa orang berjalan ke meja Xena.
“Pak candra bener-bener ya menggetarkan hati..”
Xena mengangguk setuju..
“duh calon bapak dari anak gua tuh”
“bahagia dunia akhirat deh ya..” ucap xena
“Lu kenapa sih ngga minta pak Ax buat ngejohin lu sama pak candra”
Xena tertawa geli,Ia menggukan kepalannya.
“Iya ya..harusnya gua minta kak Ax jodohin..” ucap Xena dan di selingi senyum. Senyum yang perlahan memudar. Ia menudukan kepalannya sendiri. Candra terlalu baik untuknya, dia cukup tau diri untuk tidak lagi berusaha mencintai dan memiliki siapapun. Apa lagi seorang seperti candra yang hebat yang akan sangat jauh dari jangkauannya.
***
Baru saat berangkat menuju cafe yang di janjikanlah xena tau bahwa klien yang di berikan padanya adalah wanita menyebalkan yang sebisa mungkin Xena tak mengataka itu. Tapi benar-benar jika boleh jujur wanita itu adalah wanita paling menyebalkan untuknya.
Xena menyandarkan kepalanya seperti biasa, ia sungguh tau wanita itu akan telat lama lagi, sekarang saja sudah lewat 5 menit dari yang di janjikan. Xena baru akan memejamkan matanya kalau saja ia tak mendengar suara yang menyapanya.
“Mba Xena..?”
Xena mengadahkan kepalanya menatap pria tampan yang kini berada di hadapannya, Seketika ia merasa dunia berhenti berputar, waktu terhenti begitu saja semua menjadi hening bahkan ia tak mampu mendengar degup jantungnya. Pria di hadapannya memang sangat tampan, namun alasan Ia terdiam bukanlah karna pria itu tampan tapi karna pria itu adalah...
***
Barangkalai ada yang nungguin heheh :)

Pergi (Rangkuman dari Tugas Kehidupan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang