Empat puluh empat

1.8K 184 7
                                    

Menyiapkan pernikahan yang cukup mewah dalam waktu singkat tentu tidak lah mudah.  Memang sejak awal xena hanya mau pernikahan yang sederhana saja,karna ia tau akan serumit ini apa lagi dengan waktu yang cukup singkat.  Namun xena memilih mengalah dengan keinginan kedua orang tua xena.  Bagaimanapun xena mengerti bahwa bagi keluarganya pernikahan xena merupakan pernikahan terakhir bagi ibu xena tentu Ia ingin mengundang banyak orang.  Sedang dari keluarga sky pernikahan sky merupakan pernikahan pertama dan sky pun satu-satunya anak laki-laki di keluarga sky tentu keluarga sky ingin pernikahan yang meriah.  Meski mereka harus rela mengulur waktu satu bulan lagi demi persiapan semuanya menjadi sempurna.

Dan segala huru hara pengurusan pernikahan ini membuat xena menjadi pusing sendiri.  Belum lagi sky yang tampak tak acuh dengam segala persiapan.  Xena mulai merasa jengah dengan semua jawaban terserah dari sky. Belakangan ini ngambek kepada sky menjadi rutinitas kegiatan xena.
Seperti saat ini,  xena terpaksa ke kantor sky langsung karna sky yang tidak bisa datang untuk melihat hasil undangan. 

"kamu tuh sibuk apa sih?  Biasanya juga kamu ngga sibuk.  Sekarang aja mau nikah kamu malah ribet sama kerjaan kamu.. " rajuk Xena

Sky memijit kepalanya dan memberikan senyum di buat-buatnya.  Belakangan ini, sky nyaris tak mengenali sosok xena yang pendiam saat ia melakukan pendekatan.  Sekarang ini sky baru yakin kalau xena pun hanya manusia biasa yang juga suka ngambek dengan prianya. 

"iya sayang.. Maaf ya"

"ngga boleh sayang.. Sayang mas.. "

"iya.. Iya..  Yaudah coba sini aku lihat hasil undangannya.. " ucap Sky dan mengambil undangan di tangan Xena. 

"Sudah bagus kok..memang kurang apa lagi? " tanya Sky

Xena semakin kesal dengan pernyataan sky.  "mas.. Kamu lihatnya baik-baik dong..  Kamu tuh niat ngga sih mau nikahin aku..? "

Sungguh dalam beberapa minggu terakhir ini pertanyaan itu terus menerus di ulang oleh Xena. 

"ya niat... Kalau engga kenapa juga aku harus mohon-mohon buat nikahin kamu.. " ucap Sky mencoba meyakinkan xena lagi. 

"ya tapi..  Sikap mu itu loh mas..  Kaya orang ngga niat. Dulu kamu waktu mau nikah sama mba grace kamu sempet ketemu planner kamu.. Sekarang?  Boro-boro ketemu..  Kamu tuh nanya aja ngga pernah"

"ya kan karna aku maunya semua sesuai keinginan kamu xen.. "

"Oh.. Cuma aku yang mau nikah?  Kamu engga? Sesuai keinginan aku aja? " jawab Xena semakin jutek. 

Sky menarik nafasnya lagi,  mencoba mendinginkan dirinya sendiri. 

"engga gitu xena..  Aku bener-bener lagi ada project yang ngga bisa aku tinggalin.. Please.. "

Xena menghela napasnya juga.  Kemudia xena menjadi diam dan sungguh sky tau sebentar lagi xena akan menangis.  Di bandingkan melihat xena menangis sky lebih rela kalau xena memarahinya saja. 

Xena menghapus air matanya sendiri.  "yaudahlah mas..  Aku juga mau terserah aja.. " ucap Xena

"sayang..xena maksud aku.. Jangan nangis dong.. Iya aku minta maaf.. Maafin aku."

"ya paling ngga, kalau kamu ngga bisa bantu urus pernikahan, kamu fokus ke terapi tangan kamu mas..  " ucap Xena

"iya.. Yaudah.. Iya aku minta maaf,  hari ini aku ada terapi, kamu mau temenin aku? "

Xena mengangguk.  "aku mau tapi aku ngga bisa..  Aku harus cek gedung.. dan bayar pelunasannya. " ucap xena

Sky menatap xena penuh sayang. Sky tau kali ini dia salah, xena bersikap menyebalkan seperti itu pasti karna terlalu lelah. 

Pergi (Rangkuman dari Tugas Kehidupan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang