Empat puluh Dua

1.7K 192 11
                                    

Tangan sky terus menepuk pahanya sendiri.  Hal yang selalu Ia lakukan saat panik. Entah sudah berapa kali ia terus menatap jam di pergelangan tangannya. 

Sky harus bersyukur bertemu Larjo,karna jika bukan Larjo yang mengingatkannya, mungkin sky sudah menyerah.  Pesan singkat yang di kirim kan xena padanya di anggap Larjo sebagai bukti bahwa Xena masih mengharapnya.  Bahwa xenapun menginginkan dirinya. 

Sekali lagi,  sekali lagi sky akan membangun sebuah harapan.  Namun kali ini harapan itu tak ia gantungkan pada manusia manapun.  Harapannya kali ini Ia tujukan pada Sang maha pencipta. 

"ya Allah..  Hamba tau hamba penuh dengan dosa.  Hamba tau hamba tidak pantas menginginkan wanita sebaik xena.  Tapi Ya Allah.. Hamba percaya xena akan mampu membantu hamba. Untuk lebih dekat dengan engkau.  Maka Ya Allah.. Jika menurut engkau pun ini baik untuk ku dan Xena. Tolong izinkan hamba untuk membangun keluarga bersama xena"

Ucapan itu lah yang terus sky ulang dalam perjalanannya menuju rumah xena. 
.
.
Taxi larjo berhenti tepat di depan rumah xena.  Tanpa mengatakan apapun sky pun masuk ke dalam rumah Xena. 

Ia bahkan melewati satpam rumah xena dengan tergesa-gesa.  Sky melihat ada motor di sana.  Apakah artinya candra sudah datang, apakah ia terlambat? Sky mempercepat langkahnya

"Kedatangan saya kesini saya niatkan untuk.. " ucap candra yang langsung di potong oleh nafas sky dengan nafas tersenggalnya. 

"saya ingin menikahi Xena.. "

Seluruh mata di ruangan itu pun menatap ke arah sky yang datang.  Axe yang kaget melihat sky pun reflek berdiri.  Begitupun candra dan yang lainnya. 

"Saya ingin menikahi xena.. Saya tau saya sudah membuang kesempatan yang di berikan kepada saya.  Tapi saya mohon izinkan saya mendapatkan kesempatan itu sekali lagi.  " ucap Sky

Axe sungguh tidak tau harus mengatakan apapun.  Ia sudah memberikan kesempatan pada sky dan bukan Axe tak ingin memberikan lagi, hanya saja saat ini Ia sedang memberikan kesempatan pada candra. 

"kak.. Tolong.. " pinta Sky dengan tatapan mengibanya. 

Axe menatap sky sekali lagi,  lalu menatap candra dan kini beralih pada Xena.  Dengan tatapannya ia membiarkan Xena untuk menentukan pilihan. 

"xen.. Please" pinta sky

Xena mengalihkan pandangannya dari sky.  Ia memejamkan matanya sendiri.  Namun sky terlambat,  candra sudah lebih dulu ada disana. 

"Lanjutkan apa yang menjadi niat kamu kak candra.. "ucap Xena

Sky menatap xena tak percaya.  Apakah artinya Ia di tolak oleh xena?

Xena kembali duduk di kursinya dan tak sedikit pun ingin melihat sky.  Ia takut ia melemah saat melihat sky. 

"Aku benar-benar terlambat xena? " tanya Sky pilu. 

Xena tak mengatakan apapun. Ia hanya berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh. 

"lalu pesan mu untuk apa xena? " tanya sky semakin pilu

"Aku hanya ingin berterimakasih.  Karna untuk memulai hal yang baru aku harus menyelesaikannya dengan mu. " jawab Xena

Sky menganggukan kepalanya.  Air matanya terjatuh begitu saja.  Sky melangkah untuk pergi, xena pun melirik itu.  Xena meremas bajunya sendiri, ia sungguh ingin Sky berbalik namun ia tak mampu mengatakannya. 

Satu langkah, dua langkah kaki sky mulai menjauh, sebelum akhirnya Ia. Berhenti dan berbalik dengam cepat.  Hal yang tak pernah sekalipun terpikirkan oleh Xena.  Sky berlutut di depan Candra. 

Pergi (Rangkuman dari Tugas Kehidupan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang