Tiga puluh

1.6K 176 11
                                    

Mobil sky terhenti di depan sebuah club malam. Sky terdiam di tempatnya mencoba mengingat setiap detail ucapan Xena. 
Belum pernah ia merasa sepatah hati ini. Bahkan ketika ia tau tentang grace, ia tak merasa seputus asa ini. 
Sky menatap club di depannya ia sudah melepas safe beltnya namun tak juga turun. 

Hati dan pikirannya masih di penuhi xena.  Mungkin mabuk bisa sedikit mengurangi sakit hatinya. 

Sky turun dari mobilnya dan berjalan dengan lunglai.  Ia menghampiri meja yang sudah di penuhi beberapa orang itu. 

"wow sky.  How are you bro? " ucap teman pria sky dan bersalaman ala pria. 

Sky tak menjawab,  ia hanya memilih bersalaman saja dengan yang lainnya lalu duduk. 

"gila lama banget lu ngga pernah ikut ngumpul." ucap Teman lainnya

Sky hanya berusaha tersenyum dan menyandarkan tubuhnya pada sofa. 

"gua denger lu gagal married?  Terus ngilang gitu aja.  Sedepresi itu? "

Dan sky tetap tidak mau menjawab.

"sudah-sudah.  Biarkan dia bernafas dulu.  Mau minum apa sky? "

"bebas" jawab Sky dan mengeluarkan ponselnya.  Ia mematikan pengingat minumnya lalu membuka aplikasi chatnya.  Xena masih belum membuka blokirannya. 

Teman sky sudah membawa minuman untuk sky namun sky belum juga meminumnya.  Ia merasa ia salah datang kesini karna bukannya membaik ia justru merasa semakin gelisah.

"sky minumlah."

Sky berdiri dari duduknya.  "gua balik dulu ya" ucap sky

"come on man..  Mau kemana sih lu,  seneng-seneng aja dulu. "

"tau,  ngapain coba lu lemes galau gini.  Disini tuh cewek banyak,  dan mereka akan senang main-main sama lu"

"one night stand bro.. "

Sky menggelengkan kepalanya "ngga enak badan gua"

"bro come on..  Gua kenalin lu sama yang paling favorit deh"

"No thanks. " jawab Sky

"lu abis putus sama grace ngga doyan cewek? Come on bro..  Grace juga mungkin lagi senang-senang dengan cowok lain"

"yeah.. Maybe.  And i dont care! " ucap Sky dan meninggalkan teman-temannya.  Sky kembali masuk ke dalam mobilnya.  Ia mengadukan kepalanya pada stir mobil. 

Ponselnya berdering,  ia mendapatkan pesan dari grace.  Sky membacanya. 

-Xena akan menikah dengan candra-

Sky memilih untuk tak membalasnya lalu pulang ke rumah. 

***
Meski hatinya masih kacau namun sky tetap berangkat kerja.  Menurut sky ini akan jauh lebih baik di bandingkan dengan berada di kamarnya. 
Namun tak berarti pesan grace tak mengganggu dirinya. 

Sky melemparkan pulpennya begitu saja. 
"biarkan saja.. Biarkan saja dia mau melakukan apa.  Terserah ia mau menikah dengan siapapun" bentak sky entah pada siapa. 

Sky mengusap wajahnya dengan kasar lalu bangkit dan keluar dari ruangannya. 

"sky.. " panggil grace yang baru datang dan akan masuk ke dalam ruangan.  Sky berjalan menuju meja sekatarisnya. 

"apa aku mengizinkan mu membiarkan dia di sini?" ucap sky

"sky. Kamu apa-apaan sih.  Aku tunangan kamu" ucap Grace.

Pergi (Rangkuman dari Tugas Kehidupan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang