[13] K-Pop

1.3K 61 4
                                    

"Masak-masak sendiri. Makan-makan sendiri. Cuci baju sendiri. Mandipun sendiri" Ana melantunkan lagu dangdut sambil mengucek pakaiannya.

"An. Emang kamu mau apa dimandiin?"

Ana mendengus
"Ya enggak lah. Gue cuman nyanyi doang kok"

Fatimah berhenti mengucek pakaiannya
"An. Mending ya. Kamu ganti panggilan lo-gue menjadi aku-kamu. Soalnya aku agak risih gitu dipanggil dengan kata lo-gue"

"Iya juga sih. Diponpes ini cuman gue yang ngomong Lo-gue. Iya deh gue bakal coba. Eh maksudnya aku bakal coba" ucap Ana dengan senyuman.

"ABBEHHH. DULLIEN NAK. KANESERREH KANCAEN SE LAEN. MAK NYAMAN ABENTAH RIYAH" Pekik seseorang dari belakang Ana dan Fatimah.

Ana dan Fatimah menoleh ke belakang. Orang yang berteriak tersebut adalah ketua pengurus yang sering mengurusi santri-santri yang nakal.

Fatimah bangkit dari duduknya dan menghadap ke arah Ibu Juminten.
"Saporaaghi kaule laben kancah kauleh. Tak kerah eyulang aghi eh pole buk" ucap Fatimah dengan menggunakan bahasa Madura.

Ibu Juminten mengangguk pelan
"Lah? Been! De'enak" ucap Ibu Juminten menunjuk Ana.

Ana melangkah ke hadapan Bu Juminten.
"Iya. Ada apa Bu?"

"Been Mak matenang. Kancaen kakeh riyah minta saporah. Mak kakeh tak minta ? Terro eyokommah?" Ana menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Jujur ia tak mengerti apa yang dibicarakan oleh Bu Juminten.

"mwoga jalmos dwaess-eo, eomma? naneun danji jeongsangjeog-eulo chaetinghago iss-eossda." Balas Ana dengan menggunakan bahasa yang Ana yakin Bu Juminten tidak akan mengerti.

"Aomong apa Ben Jeh? Tim? Kancaen aomong apa jiah?" Tanya Bu Juminten

"Kauleh tak ngarteh kiyah Bu. Kancah kaule pindahan deri Jakarta. Deddhi tak ngarteh basa madure"

Ana cengengesan menatap Bu Juminten.
"Sarangeheta. Urigamana" Ana menyanyikan salah satu lagu Ikon berjudul Love scenario sambil membentuk lambang love dari tangannya.

"Heh! Abbeh aomong apa kakeh jiah dok?"

"Sesang sog moduga Naege deung-eul dollin deushae. Cholahan nae moseub Han-eobs-i jag-ajine. Dagaol oeloum-e Samuchyeoss-eul ttae. Nae nunmul-eul boge doemyeon. Budi moleuncheoghae jwo. " Ana mengubah lantunan lagu yang ia nyanyikan. Kali ini lagu dari IKON berjudul I'm ok. Ana melantunkan lagu tersebut lengkap dengan gerak-gerik seperti orang yang sedang patah hati.

"Hadehh. Palengngen ngeding aghi apa jiah se ekabenta" Bu Juminten melenggang pergi. Dia terlalu suntuk untuk mendengarkan suara dari Ana yang membuatnya diam tak berkutik. Bagaimana bisa diam ? Ya karena Bu Juminten tidak tahu apa arti dari lagu yang dinyanyikan oleh Ana.

"Wah. Hebat juga itu lagu. Bisa bikin Bu Juminten pergi tanpa meminta uang denda" ucap Fatimah kagum ke arah Ana.

Ana mengedibkan sebelah matanya
"Iya dong. Ayo kita jemur-jemur sendiri. Ngangkat-ngangkat sendiri"

Fatimah dan Ana mengambil cucian mereka dan langsung menuju ke lahan kosong yang diperuntukkan untuk menjemur baju.

Love naege oneun geu nal
haessal joheun geu nal
modeun ge wanbyeoghae

My love neoreul pume ango
ib majchugo sipeo neowa
oh every day every time with you

Ana menyanyikan salah satu OST drama Korea dengan sangat menghayati. Dia bernyanyi sambil memeras cucian bajunya lalu menjepitkan nya disalah satu tempat pengeringan baju. Orang sini sering menyebutnya Sampaian

"Ana. Kamu nyanyi apa sih. Dari tadi aku gak paham-paham" gerutu Fatimah yang mulai kesal dengan Ana.

Sejak tadi Ana selalu bernyanyi lagu Korea. Ketika diajak ngobrol. Dia malah memakai bahasa Korea.

"Heheheh. Maaf aku saking kangennya sama para oppa aku" Ana cengengesan menatap Fatimah yang sedang menatapnya datar.

TBC

Blessings of love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang