[18] Bertemu kembali

879 37 18
                                    

"Dokter. Ini data pasien yang akan melakukan operasi minggu ini"

"Baik terimakasih" Dokter Aldi menerima map yang berisi data pasien baru yang akan segera ia operasi.

"Dia dari indonesia, dok"

Kening Dokter Aldi mengernyit
"Indonesia? Baiklah, terimakasih infonya"

Suster tersebut meninggalkan Dokter Aldi di dalam ruangannya setelah menyerahkan berkas data tersebut.

Dokter Aldi membuka map yang berisi data pasien terbarunya. "Anastasia Wulandari" Gumam Dokter Aldi saat membaca nama dari pasiennya.

Menggeleng cepat, Dokter Aldi kembali menutup map tersebut. "Tidak mungkin dia, nama Anastasia Wulandari di dunia ini bukan hanya satu orang saja"

♡♡♡

"Apakah aku akan sembuh?" Tanya Ana takut saat baru sampai di Rumah Sakit. Hari ini dia akan melakukan pemeriksaan sebelum operasi dilakukan.

Gus Hafidz mengusap lembut lengan Ana "Kau harus yakin kalau akan sembuh"

Ana menelan salivanya susah, sejak semalam pikirannya terus menerus memikirkan hal yang tidak-tidak, dia sangat takut dengan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi nantinya. "Tapi, bagaimana kalau operasinya gagal?"

Gus Hafidz terdiam

"Apa aku akan meninggal?" Tanya Ana lagi.

Gus Hafidz reflek mencubit gemas pipi Ana "Kau jangan berpikiran yang tidak-tidak. Teruslah berpikir yang positif"

Ana menyandarkan kepalanya di pundak Gus Hafidz, memejamkan mata, berusaha menghilangkan pikiran-pikiran negatif.

"Aku harus sembuh"

Seorang suster menghampiri mereka yang tengah duduk di kursi tunggu, menunggu giliran untuk berkonsultasi dengan Dokter.

"Dengan pasien bernama Anastasia Wulandari?" Tanya suster tersebut.

Ana membetulkan posisi duduknya, berdiri lalu berkata "Iya saya sendiri sus"

"Silangkan masuk" Ujar Suster mempersilahkan Ana masuk ke dalam ruangan.

Ana menoleh ke belakang disana Gus Hafidz tersenyum kepadanya.
"Jangan takut, aku disini tidak akan kemana-mana"

Ana mulai memasuki ruangan Dokter, tangannya dingin lantaran gugup serta takut. "Dengan Anastasia Wulandari? Silangkan masuk"

Ana menundukkan kepalanya takut melihat Dokter yang akan mengoperasinya minggu depan, dirinya sedikit merasa tak siap.

"Silangkan duduk" Dokter Aldi sibuk membaca map yang berisi data pasien didepannya ini.

Ana duduk di kursi tepat di depan Dokter, matanya masih tak berani melihat Dokter tersebut.

"Anda dari indonesia?"

"Iya dok"

Deg

"Tolong kalau bicara jangan menunduk" Ujar Dokter Aldi.

Ana perlahan-lahan mendongakkan
"Baik do__"

"Astaga Ana? Kau Ana yang sama kan?" Dokter Aldi terkejut dengan pasiennya ini. Apa ini hanya sebuah kebetulan? Apa mereka dipertemukan kembali? Mengapa harus diposisi pasien dan dokter?

♡♡♡

"Umi, saya takut. Bagaimana kalau semuanya terbongkar? Apa Gus Hafidz akan memberitahu segalanya?"

Blessings of love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang