Rasanya seperti sebuah mimpi buruk yang menjadi kenyataan.
Aku kira semuanya akan baik-baik saja, aku kira Jongwoon akan kembali pulang dengan selamat dan alasan kenapa dia susah sekali dihubungi selama beberapa jam kebelakang adalah karena batrai ponselnya mati. Tapi ternyata, semuanya tidak se-simpel itu.
Aku tahu sesuatu yang buruk telah terjadi ketika Kyuhyun datang dengan wajah babak belur. Perasaanku semakin tidak enak ketika dia menyebutkan nama Jongwoon berkali-kali, membisikannya seperti sebuah mantra, dan ketika Kyuhyun mengatakan bahwa Jongwoon dalam bahaya, duniaku seakan-akan berhenti berputar selama beberapa detik.
Tidak mungkin. Kakak sepupuku itu terkenal kuat dan keras kepala, dia tidak mungkin bisa tertangkap dan berada dalam bahaya.
Akhirnya, setelah Yoongi menyadarkanku, aku dan dia membantu Kyuhyun untuk duduk di bangku yang ada di halaman. Tampang sahabat kakak sepupuku itu benar-benar payah, dan aku bertanya-tanya apa yang telah terjadi sampai dia bisa seperti ini.
Kalau Kyuhyun saja sudah segini parahnya, bagaimana dengan Jongwoon?
"Kami mengintai selama dua jam." ujarnya, ketika aku menyodorkan segelas air mineral untuknya. "Kemudian Jongwoon mulai nggak sabaran, akhirnya kami memutuskan untuk menyelinap. Awalnya nggak ada yang aneh, tapi tiba-tiba saja sesuatu menyerang kami. Sesuatu yang sangat besar—si hantu itu, persis seperti yang kamu ceritakan, Yoongi."
Aku menoleh kepada Yoongi yang saat ini terlihat benar-benar tegang.
"Lalu apa yang terjadi selanjutnya?" tanya Yoongi, suaranya terdengar pelan namun tegas.
"Aku berusaha semampuku melawan hantu itu, Jongwoon juga, tapi kami kalah kuat. Hantu itu berhasil melumpuhkan Jongwoon, nyaris melumpuhkanku juga, jadi saat dia lengah aku memutuskan untuk kesini... Maaf, aku nggak bisa menyelamatkan Jongwoon seorang diri karena aku kalah kuat. Aku butuh bantuan kalian."
Setelah kalimatnya berakhir, Kyuhyun menundukkan kepalanya, terlihat enggan menatapku dan Yoongi. Aku dan Yoongi saling bertukar pandangan, dan sekalipun Yoongi tidak mengatakannya, aku dapat menangkap keraguan yang terlihat di matanya.
'Ada yang aneh.' Yoongi berbicara kepadaku tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Untung saja aku bisa membaca gerak bibir dengan cukup jelas.
'Apanya yang aneh?' aku balas bertanya, tentunya, tanpa mengeluarkan suara pula.
'Cerita Kyuhyun terasa janggal.' jawabnya.
'Lalu kita harus bagaimana? Membiarkan Jongwoon ditawan oleh si cewek gila itu?'
Yoongi menggelengkan kepalanya, memejamkan matanya selama beberapa detik kemudian menghela napasnya panjang sebelum membuka matanya kembali.
"Oke, kalau gitu tunggu apa lagi? Ayo kita selamatkan Jongwoon."
*
Sekilas, tidak ada yang aneh dengan rumah Jung Soojung.
Secara kasat mata, rumah itu tampak seperti rumah biasa pada umumnya. Ukurannya memang cukup besar untuk sebuah rumah yang terletak di perumahan real estate, tapi selebihnya, penampilan luar rumah itu sama sekali tidak mencurigakan.
Tapi, berhubung aku memiliki bakat sihir yang mengalir dalam darahku, aku langsung mendeteksi hawa dingin yang membuat perutmu mual sejak aku menginjakkan kaki di halaman rumahnya. Sekedar informasi saja, seorang penyihir mampu merasakan aura yang dihasilkan oleh penyihir lain yang ada disekitarnya.
YOU ARE READING
The Frighteners
FanfictionMin Yoongi adalah seorang pemburu hantu. Bae Joohyun adalah seorang penyihir. Roda takdir mempertemukan mereka dalam situasi yang tidak terduga. Serangkaian pembunuhan misterius disertai dengan kemunculan penampakan-penampakan hantu membuat Yoongi d...