Chapter 01 ==> Bibir Kau Monyong!
Dipublikasikan: 19 Juni 2019
©DeraiAksara
🌌
Aku mencari-cari namaku di setiap kertas putih yang ditempel di mading utama sekolah. Kutelusuri urutan terbawah, karena namaku memang selalu ada di urutan terakhir.
Zuli, nama itu pasti berada di akhir.
Lima belas menit mencari di tengah kerumunan membuatku kepanasan, ditambah lagi nama langka itu tak muncul juga dalam penglihatanku. Kujelajahi kertas yang ditempel paling atas.
Zuli Yanandra-8.A Olimpiade
Mampus! 8.A Olimpiade?
Bukan karena takut saingan, tapi karena aku tak tahu maksud penambahan nama 'Olimpiade' setelah kelas dan lokal. Apa mungkin maksudnya murid yang ditempatkan di kelas 8.A Olimpiade adalah murid yang akan diikutkan olimpiade?
Kalau begitu, triple mampus!
***
Aku memasuki kelas baruku dengan langkah yang lambat, mencari bangku-bangku kosong di dalam kelas ini. Nasib baik masih tersisa satu.
Malangnya, bangku kosong itu adalah bangku paling depan, yang artinya aku harus berhadapan langsung dengan guru. Kalau guru lain, sih, no problem. But, if math teacher?
Oke, mau tak mau. Dari pada selama pelajaran berlangsung harus berdiri terpancang macam bambu di belakang kelas, lebih baik duduk di depan guru.
"Duduk sini, Zul," pelawa Zahra, teman sekelasku ketika kelas 7.
Ya, pastilah aku duduk situ, kalau nggak, mau duduk di mana lagi?
"Annyeong!"
Aku memutar kedua bola mataku.
Azzahra ini adalah kepoper (eh, apalah itu yang penggemar musik Korea, apa namanya?), jadi setiap orang yang dia kenal, pasti disapa pakai Bahasa Korea.
Aku tersenyum memaksa demi membalas sapaannya yang aku sendiri tidak mengerti. "Monyong."
"Eh, kok, monyong?" tanya Zahra, heran.
"Emang tadi ko ngomong apa?"
Zahra diam sejenak. Sejurus kemudian, ia memukul kuat pundakku. "ANNYEONG BUKAN MONYONG! BIBIR KAU MONYONG!"
Triggered sekaleh ...!
🌌
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Olimpiade
Humor[Humour Series 1] (TAMAT) ⚠️Peringatan! Beberapa chapter mengandung sensitivitas yang tinggi. Harap jangan dimasukkan ke hati dan kepala, abaikan saja 🙏 "Masa putih-abu adalah masa yang paling indah." Pikir-pikir lagi, deh. ________________________...
