40. ++

738 49 70
                                    

Chapter ==> 40. ++

Dipublikasikan: 17 Juni 2020
©DeraiAksara

🌌

Aku hari ini double update. Baca chapter sebelumnya dulu, ya.

Halo, Hello, Hallo, 你们好 (nǐmen hǎo), こんにちは (konnichiwa), 안녕하세요 (annyeong haseyo), Здравствуйте (zdravs tvuy tye)
مرحبا (marhaban).

Apa kabar semua?

Sesuai janji aku pada diriku sendiri, di chapter ini aku akan buat semacam mengungkap fun fact or unique fact dari kelas ini.

Check it out!

1. Zahra sebenarnya nggak seganas itu. Zahra kalem, tapi kadang emang kelakuanku yang bikin dia geram. Biasanya, kalau lagi gondok, Zahra menggeretakkan gigi sambil menggeram gitu. Wekwekwek.

2. Duo intip kita, si Djulia sama si Dita, mereka kembar beda rahim. Lahir pada tahun, bulan, dan tanggal yang sama.

3. Viona adalah ketua kelas, ketua PMR, ketua MPK, dan ketua colour guard. Seriusan, no tipu-tipu wekwekwek. Membungkuk untuk Bu Ketua kami 🙏

4. Di chapter Tidak Sakit, Tapi Malu (15), kelanjutannya Veni yang bantuin Nickyta minta maaf sama aku. Awalnya, sih, aku oke-oke aja, tapi tengok kelakuan Nickyta yang very akhlakless, jadi malas. Masa' Veni lagi usaha, dia malah tak sudah-sudah ngetawain aku. Lanjut ke semester dua, aku jatuh lagi di depan kelas 8.B. Pelakunya siapa lagi kalau bukan Nickyta.

5. Zahra sama Rahayu kejar-kejaran peringkat. Yang pastinya mereka ganti-gantian menduduki peringkat satu. *tolong jangan tanya-tanya aku ranking berapa, awas aja.

6. Aku pernah loncat-loncat kegirangan waktu dapat nilai 67,5 pada pelajaran matematika. Padahal KKM 70 wekwekwek. Dapat nilai 60 di matematika tu susah, tahu. Makanya pas tahu nilaiku di atas 65, bangga, dong 😂

7. Aulia dan Nisa hebat di bidang seni, mereka jago nari. Veni punya basic skill speaking. Jessyca punya basic skill menggambar. Viona punya bakat kepemimpinan dan mediator. Febi sama Tiara punya bakat bernyanyi. Kelvin punya basic skill memasak. Zuli jago dalam bidang kesusastraan.

Semua anak terlahir cerdas, mereka punya bakat dan kemampuan sendiri, yang nggak bisa disamakan dengan anak-anak lain. Menurut Howord Garnerd, setidaknya ada delapan macam kecerdasan manusia. Jadi, STOP menilai seseorang pintar, cerdas, hanya dari kemampuan matematika-nya.

8. Kelas kami tak punya kipas dan tak punya CCTV. Yang pertama musibah, yang kedua anugerah.

9. Synta, bentuk visual dari ciwi-ciwi Wattpad yang hobinya ngejar-ngejar laki.

10. Kami semua punya lebih dari satu buku tulis tebal yang isinya seluruh materi bahasa Indonesia dari halaman 1-64 setiap satu LKS, dari semester 3-4, bahkan ada yang dari kelas 7. Kalau yang ini, hampir satu sekolah punya kayaknya.

11. Kelas dengan jumlah murid paling sedikit se-angkatan. Kami cuma 31 orang. Sikit memang, tapi nggak sepi.

12. Kelas dengan SARA yang paling beragam se-angkatan. Makanya dapat julukan Bhineka Tunggal Ika dari guru PKn.

Kelas OlimpiadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang