Chapter 05 ==> Apa? Sarang Beo?
Dipublikasikan: 21 Juni 2019
©DeraiAksara🌌
8.A Olimpiade. Apa pun namanya, satu hal yang perlu kalian tahu, kelas ini memiliki murid yang tingkat kewarasannya di bawah rata-rata, atau bahasa kerennya abnormal, dan bahasa kasarnya ... gila, stress, gesrek, sengklek, pokoknya di bawah batas normal.
Kenapa aku bisa bilang gitu?
Kalian pikir aja sendiri, kelas mana yang berani terang-terangan main kuda lumping dengan ember pel sebagai kepala dan taplak meja jadi badannya di saat kelas lain sedang hening- heningnya mendengarkan penjelasan guru? Padahal di kelas sebelah ada guru yang sedang mengajar.
Kekonyolan ini berlanjut. Kadang, Gilang dan Kelvin -si anak pelakon kuda lumping- menggunakan helm Windy jika ember pel sedang basah. Windy sendiri adalah teman kami yang setiap hari membawa helm, padahal dia diantar abangnya. Karena itu, Windy dijuluki Wi Kang Lem, Windy Tukang Helm.
Oh, ya, aku sudah pindah tempat duduk.
Tidak, tidak. Bukan Pak Mangunsong yang memindahkan, melainkan diriku sendiri di hari kelima. Aku tak bisa harus berhadapan langsung dengan guru Matematika.
Bisa mampus aku disuruh mengerjakan soal di depan.
Selain itu, alasannya adalah karena aku tak ingin mendengar teriakan dari si Azzahra kepoper itu. Seminggu duduk dengan dia, bisa hancur luluh gendang telingaku.
Aku dan Wikanglem bertukar tempat duduk, Wikanglem yang tadinya duduk sebangku dengan Tiara, kini duduk dengan Zahra, dan aku bersama Tiara.
Aku melirik ke arah meja guru yang masih kosong. Tak sengaia mataku bersitatap dengan Zahra.
Zahra tersenyum.
Aku tersenyum.
Kami tersenyum.
"Saranghaeyo, Zuli." Zahra menyengir, memperlihatkan gigi kelincinya seraya memamerkan jari yang seperti sedang meminta duit.
Aku mengernyitkan dahi. Anak ini tidak kehabisan kosakata yang dapat membuatku pusing empat puluh satu keliling.
"Apa? Sarang beo?" tanyaku dengan sedikit berteriak. Jarak kami jauh. Aku di barisan pertama yang dekat pintu, Zahra di barisan ke empat.
"Ngapain ko bawa-bawa sarang beo ke sekolah? Mau ternak beo di sekolah?" teriakku.
Zahra mengeram dengan tangan terkepal. "Iiiiihh ... BIBIR KAU MONYONG GARA-GARA TERANTUK SARANG BEO YANG DIBAWA GENDERUWO!"
Apaan?
🌌
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Olimpiade
Humor[Humour Series 1] (TAMAT) ⚠️Peringatan! Beberapa chapter mengandung sensitivitas yang tinggi. Harap jangan dimasukkan ke hati dan kepala, abaikan saja 🙏 "Masa putih-abu adalah masa yang paling indah." Pikir-pikir lagi, deh. ________________________...