2. Kiyowo, Bukan Genderuwo!

3.5K 309 16
                                    

Chapter 02 ==> Kiyowo, Bukan Genderuwo!

Dipublikasikan: 20 Juni 2019
©DeraiAksara

🌌

Kupikir menjadi siswi dari kelas 8.A Olimpiade adalah masalah besar. Kupikir isinya hanyalah sekumpulan manusia serius nan kaku yang kerjaannya belajar, belajar, dan belajar. Kupikir candaan yang mereka lontarkan akan menjadi garing, kupikir selera humor mereka tinggi. Nyatanya, tidak.

8.A Olimpiade. Jangan terkecoh oleh huruf 'A' dan kata 'Olimpiade' yang disematkan untuk kelas yang terletak di sebelah kiri musala sekolah. Kelas ini benar-benar tidak seperti yang kalian bayangkan. Kelas ini ... sulit untuk didefinisikan.

MPLS yang dilakukan oleh anggota OSIS dan MPK untuk peserta didik baru berlangsung selama tiga hari. Jadi, kami, kakak kelas mereka, belum belajar efektif. Hanya disuruh memasuki kelas ketika bel berbunyi dan istirahat ketika bel berdering.

Yah ... sebenarnya aku masuk keanggotaan OSIS seksi bidang Pendidikan. Sewaktu pengambilan raport kelas 7 semester genap a.k.a raport kenaikan kelas, aku tidak mengikuti rapat OSIS-MPK karena harus segera ke dermaga untuk berangkat ke Anambas, jadi aku tidak ditugaskan di lapangan untuk mengatur peserta didik baru. Aku hanya dibebankan untuk berpatroli keliling sekolah, mengecek setiap kelas, memastikan tidak ada peserta didik baru yang bersembunyi karena tidak ingin berbaris di tengah lapangan.

Aku sungguh bersyukur ditugaskan berpatroli keliling sekolah dari pada harus teriak-teriak tak jelas di lapangan plus panas-panasan lagi. Ye, kan?

Kegiatan berpatroliku sudah selesai setengah jam yang lalu. Aku juga sudah melapor kepada Ketua OSIS bahwa keadaan aman, damai, sentosa. Kini aku tinggal duduk manis di bangkuku, di sebelah Zahra yang kepoper.

"Zuli, pena ko, ya, itu?" Zahra menunjuk sebatang pena berwarna ungu dengan motif batik.

Aku mengangguk.

Zahra menggapai penaku. "Ih, kiyowo, kiyowo!"

Aku melongo. "Apa? Genderuwo?"

Ngapain coba si Zahra ngomongin Genderuwo?

Secara tidak sadar, Zahra melempar penaku. "KIYOWO, BUKAN GENDERUWO!"

Ya Tuhan ... itu pena, kan, nggak salah apa-apa.

🌌

Kelas OlimpiadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang