34. Makan Teross!

277 53 8
                                    

Chapter 34 ==> Makan Teross!

Dipublikasikan: 21 Mei 2020
©DeraiAksara

🌌

Biasanya, guru yang keteladannya menjadi momok mengerikan bagi makhluk inti bumi maupun makhluk luar angkasa, adalah guru yang meskipun sudah bel istirahat, beliau masih duduk di kursi kebesarannya di kelas. Guru jenis ini akan membuat murid-murid canggung betingkah dalam kelas. Muridnya menjelma jadi patung seketika.

Nah, alhamdulilah wa syukurillah, Pak Mangunsong bukan tipe guru yang kusebutkan tadi. Jadi bisa disimpulkan--beliau adalah guru teladan yang keteladannya tidak menjadi momok mengerikan bagi makhluk inti bumi maupun makhluk luar angkasa.

Tiga puluh menit sebelum istirahat, beliau sudah mengistirahatkan kami lebih dahulu.

Karena Pak Mangunsong udah keluar, murid 8.A sableng yang tingkat kesengkle'annya melebihi manusia paling tidak waras di dunia, mulai betingkah.

Betingkah.

Yang main putar-putar botol sampai teriak aku gay; ngintip-ngintip ke kelas sebelah; konser di atas meja; dan anehnya, Anggun, Nindi, Jerry, sama Riky maasiiiiiiih aja cari jawaban dari karmina nasi uduk ikan tongkol, sambil duduk pegang ...

Ingin rasanya kuputar otak si Jerry supaya balik ke tempat semula, sebab dia yang pertama kali buat ulah dengan karmina tak jelas itu. Kayaknya posisi cerebrum sama cerebellum Jerry ketukar, makanya edan!

Aku baru saja ingin membuka tutup bekal warna biru milikku ketika Annisa bertanya, "Nenek sarab, bawa bekal, e!"

Aku kasih tanda seru, karena dia ngegas sebenarnya, bukan nanya.

Hey, aku ini orang Arab, bukan orang sarab.

"Iya!"

Gaskan balek, lah.

"Makan sama-sama, yok! Aku bawa bekal juga!"

Heran, padahal jarak tempatku dan dia duduk saat ini tidak jauh, harus gitu, ya, pekik-pekik segala?

"Ayok!"

Annisa membawa sekantung sedang ke tempat dudukku. Kukira isinya Nasi Padang, eh, rupanya memang Nasi Padang.

Aku meletakkan tempat bekal di laci, sedangkan Annisa dengan berani meletakkan nasi bungkusnya di atas meja.

Suapan keenam sudah di depan mulut. Namun segera ku lepas ketika melihat Ma'am Rina tiba-tiba nongol dari kelas sebelah. Aku berhenti ngunyah.

Pasang muka polos aja, lah.

"Bagus, ya. Makan aja terus!"

Coba tebak siapa yang dimaksud?

Yap, Annisa, mayoret kita, Gaesss.

Sibuk dia melepaskan sendok sampai-sampai itu sendok tepelanting ke lantai.

"Ehehehe, maaf, Ma'am."

Untung aku selamat.

🌌

Cerebrum    = otak besar.
Cerebellum = otak kecil.

Kelas OlimpiadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang