Chapter 32 ==> Kami Maunya Hujan Duit, Pak.
Dipublikasikan: 7 Mei 2020
©DeraiAksara🌌
Pak Mangunsong mengambil napas sejenak sebelum bercerita tentang hujan ikan. Nggak, kalian nggak salah baca.
Sebenarnya --seharusnya-- hujan ikan ini diceritakan beliau minggu lalu. Namun karena waktu tak cukup, berceritanya ditunda dulu.
Hari ini murid 8.A sableng yang hasrat ingin tahunya mengepul bak asap pembakaran sampah, menagih janji itu.
Beliau cerita, pernah ada fenomena hujan ikan di Honduras, Amerika Tengah. Menurut teori di salah satu versi, hujan ikan ini adalah akibat dari puting beliung.
Namun, aku sendiri meragukan teori ini karena ... sekuat apa angin puting beliung hingga mampu membawa ikan dalam jarak jauh, terbang ke atas, ke langit ke tujuh ... bersamamu.
"Mungkin nanti ada lagi hujan kodok," kelakar Pak Mangunsong seraya tertawa. "Bolehlah, kau tangkap, pelihara dalam kamar biar jadi alarm bangun subuh. Ngung-ngung-ngung bunyinya."
Oke, lelucon kedua nggak lucu. Maap, Pak 🙏
"Yah ... kami maunya hujan duit, Pak. Lelah Hayati ditagih kas terus sama Zuli Kang Kerupuk. Serasa dikejar debt colector."
Astaghfirullah ... apa salahku dan kerupuk atomku, Tuhan?
🌌
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Olimpiade
Humor[Humour Series 1] (TAMAT) ⚠️Peringatan! Beberapa chapter mengandung sensitivitas yang tinggi. Harap jangan dimasukkan ke hati dan kepala, abaikan saja 🙏 "Masa putih-abu adalah masa yang paling indah." Pikir-pikir lagi, deh. ________________________...