24. Bambang Syalan!

331 71 16
                                    

Chapter 24 ==> Bambang Syalan!

Dipublikasikan: 29 Desember 2019
©DeraiAksara

🌌

06.24 WIB..

Wah ... sekolah masih sepi, Gaes.

Aku melangkahkan kaki menuju kantor majelis guru. Tidak, bukan seperti cerita-cerita di Wattpad yang tokohnya bermasalah lalu menjalani pembelajaran di majelis guru. Bukan juga karena aku alzheimer disease lantas lupa di mana kelasku berada.

Aku anak baik, ya. Otakku juga alhamdulillah belum disfungsi.

Aku menggeser pintu kaca berat itu. Hal pertama yang aku rasakan dan lihat secara berturut-turut adalah dinginnya AC dan tajamnya mata CCTV membidik ke arahku. Aku melambaikan tangan kepada alat pengintai di pojok ruangan sana.

"Halo, CCTV!"

Kakiku terus melangkah ke meja paling belakang barisan ketiga dari pintu, yang ada globenya.

Itu meja Bapak Simangunsong, S.Sos..

Setelah mendapatkan apa yang kucari, segera aku keluar kantor dan menuju kelas.

Aku tadi mengambil pengharum ruangan otomatis yang kalau tidak di meja wali kelas, ya, di meja belajarku.

"Bambang, tolong pasang ini!" Aku meneriaki Bambang yang tengah duduk di depan jelas 8.F yang berada di bangunan tingkat lantai satu. Dia sedang bercengkerama dengan anggota drumband-nya. Aku minta tolong Bambang karena dia badannya tinggi.

Bambang menurut. Dia berjalan di tengah lapangan, menaiki tangga, lalu tiba di kelas 8.A.

"Nah." Aku menyerahkan penyemprot ruangan otomatis itu kepada Bambang. Pengharum ruangan otomatis ini sudah ada sejak bulan Januari. Entah kenapa semenjak ujian akhir semester ganjil bulan Desember lalu (yang kelasnya diacak dan siswanya dicampur-campur macam es campur), kelas kami jadi mengeluarkan aroma terapi yang menyengat hidung. Selain itu, planet-planet juga banyak yang hilang.

Pengharum otomatis ini bukan dari sekolah, melainkan dari uang khas kami, anak-anak 8.A. Ya, tekorlah dana operasional sekolah kalau digunakan untuk beli pengharum otomatis yang harganya tidak murah.

Ya, tidak murah alias mahal. Rp. 71.000,- Aku tahu karena aku yang beli -_-

Pesanku untuk kalian semua: Jangan jadi bendahara, kamu tidak akan kuat.

"Atur dulu waktunya."

Bambang mengarahkan lubang penyemprot yang seperti fire sprinkler versi kecil ke arahku. Ia menaikkan panel pengatur waktu ke angka 10. Artinya 10 menit, artinya lagi penyemprot otomatis itu akan menyemprot setiap 10 menit sekali.

Ssstt.

Pengharum ruangan otomatis kampret itu menyemprot tepat di depan wajahku.

Terjadi keheningan selama lima detik sebelum akhirnya Bambang sialan itu berlari keluar dengan cengiran setannya.

"BAMBANG SYALAN! SINI KAU!"

Pengharum ini rasanya pahit, Tuhan.

🌌

Kelas OlimpiadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang