Bar itu memiliki penerangan lampu yang remang-remang, cocok untuk menenangkan diri sambil meminum alkohol atau mengobrol dengan sesama pengunjung bar.
Di ujung bar tersebut terdapat sebuah juke box yang memainkan lagu-lagu nostalgia yang pernah terkenal di Barat.
"Itu saja info yang berhasil kudapatkan hari ini, Kazuhiro-san" Kata seorang gadis yang mengenakan pakaian serba hitam dan dilengkapi oleh sebuah topi deerstalker yang dia kenakan di kepalanya yang sedang duduk di meja bartender.
"Terima kasih atas kerja kerasmu, Hitomi-kun" Kata si bartender yang menerima sejumlah dokumen dan flashdisk yang diletakkan Hitomi di meja bartender "Akan kucocokkan dengan info yang juga berhasil kudapatkan hari ini" Kata Kazuhiro.
"Sambil menunggu, minumlah ini" Kata Kazuhiro sambil memberikan Hitomi segelas minuman berwarna kuning "Apa ini? Ini bukan bir, bukan?" Tanya Hitomi.
"Walaupun usiaku sudah 200 tahun, tapi akan jadi masalah kalau ada yang melihat seorang gadis yang terlihat berumur 16 tahun meminum bir" Kata Hitomi menyatakan hal yang sudah jelas.
"Tentu saja bukan, itu adalah campuran soda dengan jus jeruk" Kata Kazuhiro menenangkan Hitomi sambil memasuki ruangan di balik rak tempat sejumlah minuman keras disusun dengan rapi.
Hitomi meminum minuman yang diberikan Kazuhiro dengan tenang, sambil menikmati lagu "While My Guitar Gently Weeps" yang dibawakan oleh band The Beatles dari juke box yang berada di ujung bar itu.
"Maaf menunggu" Kata Kazuhiro yang keluar dari sebuah ruangan sambil membawa sebuah flashdisk. "Jadi, bagaimana?" Tanya Hitomi yang masih meminum minuman melalui sedotan.
"Setelah kubandingkan, 89% info yang ada dalam dokumen yang kau bawa cocok dengan info yang kudapatkan" Kata Kazuhiro.
"Sekarang tolong bawakan ini pada Ritsuko-kun" Kata Kazuhiro sambil memberikan flashdisk yang dia bawa pada Hitomi.
Setelah menerima flashdisk dari Kazuhiro, Hitomi segera berdiri dari duduknya dan berjalan menuju pintu keluar "Baiklah, sampai nanti, Kazuhiro-san" Kata Hitomi.
Sementara itu, di suatu ruangan, terdapat sisa-sisa Divisi Khusus Kesatu yang sedang mengurusi urusan mereka masing-masing "Jadi, hanya kita saja yang tersisa?" Tanya Seredinov yang sedang membaca sebuah majalah fashion.
"Sepertinya begitu" Kata Gilbert yang sedang meminum segelas anggur "Akan kubunuh para pendosa itu dan membalas kematian Falcon dan Ferrara" Kata Gilbert dengan nada tenang sambil memandang gelas anggurnya dan kemudian meletakkannya di samping botol dengan merk anggur Giacomo tahun 1999.
"Suasana ruangan ini jadi sedikit lebih sepi" Kata Chihaya yang sedang memakan sebungkus keripik kentang.
"Dan sekarang pemimpin kita berganti dari Sayaka-sama ke ibunya, Ryogi-sama" Kata Seredinov.
Tiba-tiba, seorang pria berpakaian serba hitam yang dilengkapi kacamata hitam memasuki ruangan tersebut "Mitsurugi Chihaya! Ryogi-sama punya tugas untukmu!" Kata pria tersebut.
"Cepat hubungi dia dalam waktu 5 menit" Pria tersebut dengan segera meninggalkan ruangan tersebut.
"Waktunya bekerja, ya?" Kata Chihaya yang mulai berdiri dari sofa tempat dia duduk.
Di markas bawah tanah Gerakan Pemberontak, terlihat Hitomi yang sedang menelepon seseorang melalui smartphone miliknya "Aku baik-baik saja di Tokyo" Kata Hitomi.
"Semua orang baik, kebutuhan darahku juga tercukupi" Lanjutnya "Aku senang ibu tidak apa-apa".
"Halo, Hitomi" Kata Minami yang mengenakan rok pendek berwarna biru dan kemeja berwarna putih yang ditutupi dengan hoodie berwarna merah "Kau sedang menelepon siapa?" tanya Minami.
"Oh, Minami" Kata Hitomi "Maaf, aku lanjutkan lain waktu, ibu" Kata Hitomi sambil menutup panggilan smartphonenya.
"Ibuku menelepon dan bertanya tentang keadaanku" Kata Hitomi menjawab pertanyaan Minami.
"Kau sendiri, sedang apa di sini?" Tanya Hitomi "Oh, aku bersama Azuki, Sakura, Itsuki dan Kaori-san baru saja kembali dari misi yang diberikan Ritsuko-san tadi sore" Jawab Minami.
"Omong-omong..." Kata Minami "Aku baru ingat, apa kamu tidak ingin minta liburan agar bisa menemui ibumu di Nagoya?" Tanya Minami.
"Tidak perlu" Jawab Hitomi "Apa? Kenapa?" Tanya Minami kebingungan "Aku sudah bersyukur Ritsuko-san mau memberiku pekerjaan dan tempat tinggal. Oleh karena itu aku tidak akan minta apapun lagi darinya" Jawab Hitomi.
"Baiklah, itu keputusanmu, aku tidak bisa menentangnya" Kata Minami.
"Tapi..." Kata Minami yang mengangkat jari telunjuk kanannya dan meletakkannya ke kening kanannya dan membuat pose berpikir "Sesekali, egoislah" Kata Minami memberi saran pada Hitomi.
Di Ruang Komando, terlihat Ritsuko yang sedang mengoperasikan komputer miliknya sambil meminum segelas kopi "Apa itu hal terbaik yang bisa kau sampaikan?" Ketik Ritsuko pada sebuah aplikasi chatting.
Sebuah kalimat pun muncul di aplikasi chatting tersebut sebagai respon dari pertanyaan Ritsuko.
"Sayangnya, ya. Karena kami dibatasi oleh yurisdiksi, hanya hal itu yang mungkin bisa menggulingkan Perusahaan Asakura".
"Mungkin akan kucoba hal itu" Kata Ritsuko sambil menatap flashdisk yang dia dapatkan dari Hitomi.
Ritsuko pun memberi perintah pada Kanako yang sedang bekerja di mejanya "Kanako, panggil Minami dan yang lainnya, ada tugas baru untuk mereka".
"Siap, Ritsu" Jawab Kanako sambil mengambil smartphone miliknya.
Tak berapa lama kemudian, Minami, Azuki, Kaori, Itsuki, Sakura, Yukari dan Hitomi sudah berada di Ruang Komando dan siap mendengar perintah Ritsuko.
"Pertama-tama, aku minta maaf sudah memanggil kalian secara tiba-tiba" Kata Ritsuko yang kemudian berdiri dan membungkuk minta maaf.
"Tidak apa-apa, Ritsuko-san" Kata Minami."Tapi memang ada tugas apa sampai mendesak seperti ini?" Tanya Azuki.
Ritsuko lalu mulai menjelaskan "Jadi, kenalanku dari MI-6 memberiku saran, apabila ingin menjatuhkan Perusahaan Asakura, aku harus melakukannya juga dengan cara legal, selain dengan melakukan pemberontakan".
"Dan seperti apa cara legal itu?" Tanya Kaori "Aku akan mengekspos semua kejahatan Perusahaan Asakura ke dunia internasional, tidak cuma di dunia maya saja" Jawab Ritsuko.
"Dengan begitu Interpol dan Pemerintah Jepang juga akan segera bertindak dan membatasi aktivitas Perusahaan Asakura" Lanjutnya "Masuk akal juga" Komentar Kaori.
"Dan setelah melakukan pelacakan, serta dibantu oleh Kazuhiro dan juga Hitomi, Aku tahu bahwa ada pergerakan besar tentara Perusahaan Asakura ke Nagoya, dan juga secara kebetulan, ada banyak data penelitian serta daftar aktivitas ilegal mereka disimpan di kantor cabang Nagoya. Baik secara fisik ataupun data digital" Kata Ritsuko.
"Apa itu artinya..." Kata Minami menduga-duga "Ya, besok kalian semua akan pergi ke Nagoya dan menyerang kantor cabang Nagoya" Perintah Ritsuko.
bersambung
Catatan:
MI-6, nama lain Secret Intelligent Service, atau disingkat SIS adalah badan intelijen rahasia Inggris. Badan ini menjadi terkenal setelah digunakan novelis Ian Fleming dalam seri novel James Bond buatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Phoenix's Story [TAMAT]
ActionWarning: Unsur yuri/GL/GxG, adegan kekerasan, adegan ketelanjangan, amputasi, serta adegan seks Sinopsis: Seorang gadis baru saja mengetahui dirinya adalah seekor burung phoenix tanpa satu ingatan pun tentang masa lalunya. Sekarang, dia terjebak dal...