Di sebuah kafe pada hari minggu yang cerah, terlihat Minami dan Sakura yang sedang duduk di depan meja sambil meminum minuman mereka.
"Terima kasih sudah mau kencan denganku, Minami-senpai" Kata Sakura yang mengenakan sebuah celana pendek berwarna hitam dengan dua buah sabuk dan sebuah t-shirt berwarna putih yang ditutupi oleh sebuah jaket berwarna coklat.
"Ah, tidak apa-apa,kok" Kata Minami yang mengenakan rok pendek berwarna biru dengan kemeja lengan panjang berwarna putih.
Saat Minami menikmati milkshake coklatnya dan Sakura meminum café au laitnya, mereka mendengar pembicaraan pelanggan kafe lain.
"Wah, Gerakan Pemberontak ini sepertinya teroris yang berbahaya" Kata seorang pria yang mengenakan setelan resmi berwarna abu-abu kepada rekannya yang juga mengenakan setelan resmi "Aku harap Pasukan Pertahanan segera menghancurkan mereka" lanjutnya.
"Kamu sudah dengar tentang Perusahaan Asakura?" Tanya seorang wanita muda kepada temannya "Yang ada di SNS itu? Bukannya itu cuma rumor?" kata wanita muda lainnya menanggapi temannya.
"Tidak juga, menurut orang yang memposting kiriman itu, dia mendapat berita itu dari sumber resmi" Kata wanita muda pertama menanggapi "Kalau itu benar, aku gak bakal mau beli produk buatan mereka lagi" lanjutnya.
Minami yang mendengar pembicaraan orang-orang di sekitarnya mulai berbisik "Nee, Sakura" Kata Minami pada Sakura yang sedang meminum kopinya "Apa menurutmu keputusan Ritsuko-san untuk membocorkan rahasia Perusahaan Asakura ke internet saat Pasukan Pertahanan menyatakan perang pada kita itu ide yang bagus?"
Sakura lalu menanggapi pertanyaan Minami "Tentu saja, Apa Minami-senpai berpikir kalau kita adalah pihak yang jahat?" Tanya Sakura.
Mendengar pertanyaan Sakura Minami pun mengangguk "Ya, kita adalah pihak jahat. Karena secara teknis kita adalah organisasi ilegal" Kata Sakura berpendapat "Ritsuko-san dulu pernah berkata padaku" Kata Minami "Karena Perusahaan Asakura telah mengendalikan negara ini, mereka bebas menentukan mana yang jahat dan mana yang baik".
"Nah, Senpai tahu sendiri" Kata Sakura tersenyum mendengar perkataan Minami.
Setelah selesai meminum kopi, Minami dan Sakura berjalan-jalan sebentar "Jadi, waktu aku bersama Ichika dan Riko-" Sakura belum sempat menyelesaikan ceritanya ketika dia dan Minami mendengar suara tembakan senjata api di dekat mereka.
"Suara apa itu?" Tanya Minami yang terkejut "Senpai, tetap berdirilah di belakangku" Kata Sakura. Dengan insting layaknya tentara, Sakura dengan segera mengeluarkan pistol berreta yang dia simpan di bagian belakang sabuknya.
Di dekat mereka sejumlah orang bertopeng balaclava sedang memasuki sebuah bank dengan membawa AK47.
Minami dan Sakura mendekat secara diam-diam untuk mendengarkan pembicaraan orang-orang bertopeng itu "Semuanya jangan bergerak!" Kata salah seorang pria bertopeng yang kemungkinan adalah pemimpin kelompok itu.
"Kami adalah Gerakan Pemberontak, dan kami disini ingin mencuri semua di bank ini uang untuk kepentingan operasi kami" Kata pria itu.
Minami bersama Sakura yang bersembunyi di balik sebuah mobil yang berada dekat dengan bank itu "Apa?" Kata Minami tidak percaya.
"Apa Ritsuko-san menyuruh orang-orangnya untuk merampok bank?" Kata Minami "Tenanglah, Minami-senpai" Kata Sakura "Kalau tidak kita akan ketahuan".
"Tapi, bukankah itu wajar, Minami-senpai?" Tanya Sakura "Apa maksudmu, Sakura?" Kata Minami kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Phoenix's Story [TAMAT]
AksiyonWarning: Unsur yuri/GL/GxG, adegan kekerasan, adegan ketelanjangan, amputasi, serta adegan seks Sinopsis: Seorang gadis baru saja mengetahui dirinya adalah seekor burung phoenix tanpa satu ingatan pun tentang masa lalunya. Sekarang, dia terjebak dal...