Labirin Besar, Martir

89 15 0
                                    

"Bukan di sini" Kata Kaori ketika dia membuka sebuah pintu yang mengarah ke sebuah kamar mandi.

"Bukan di sini" Kata Kaori saat dia membuka sebuah pintu yang mengarah ke sebuah gudang.

"Permainan bodoh ini menyebalkan" Kata Kaori sambil bersandar ke sebuah dinding koridor. Setelah beberapa saat, Kaori lalu kembali berjalan "Jangan bersikap begitu, Yamashita masih ditahan oleh musuh" Katanya.

Setelah berjalan beberapa saat di sebuah koridor, Kaori mendengar suara seorang pria "Ayo cepat, kita harus membunuh bocah-bocah Gerakan Pemberontak itu!" Bersamaan dengan itu, Kaori mulai berjalan perlahan-lahan.


Sejumlah petarung Perusahaan Asakura yang bersenjatakan katana dan MP5 dan berpakaian serba hitam pun tiba di depan Kaori.

"Ada satu target di depan kita!" Teriak salah seorang petarung "Tidak ada pilihan lain" Kata Kaori yang langsung berlari ke arah petarung-petarung tersebut.

"Lucifer" Kata Kaori sambil memunculkan sebuah pedang claymore di tangan kanannya. "Dia datang!" Teriak seorang petarung.

Dengan secepat kilat, Kaori menusuk dada seorang petarung yang berada tepat di depannya. "Hih!" Seorang petarung lain mencoba menyerang Kaori dari arah kiri, namun Kaori dengan sigap mencabut pedangnya dari dada petarung pertama dan dengan segera menyayat pinggang kiri petarung lain.

"Aaah!" petarung tersebut terjatuh dan meronta kesakitan, Kaori melanjutkan serangannya dengan menusuk punggung sebelah kanannya hingga menembus ke dada.

"Tembak!" Perintah petarung lain yang dilanjutkan dengan tembakan beruntun MP5 yang hendak mengenai Kaori.

Kaori lalu menjulurkan lengan kirinya, dan dengan segera semua peluru MP5 yang ditembakkan para petarung Perusahaan Asakura dihisap oleh kegelapan yang dibuat oleh Kaori yang dia gunakan layaknya perisai.

"Mammon, Belphegor, Leviathan, Beelzebub" Kata Kaori sambil memunculkan empat buah pedang claymore yang melayang di sisi kanan dan kirinya.

Perisai kegelapan Kaori pun mulai menghilang ketika petarung-petarung tersebut berhenti menembak "Sekarang!" Teriak Kaori pada keempat pedang claymore miliknya.

"Gyaah!" Teriak petarung-petarung Perusahaan Asakura saat pedang-pedang Kaori menusuk tubuh mereka.


"Sialan!" Teriak salah seorang petarung sambil kabur meninggalkan Kaori "Satan" Kata Kaori sambil memunculkan sebuah pedang lagi "Bunuh dia" Perintah Kaori pada pedangnya.

Dengan segera, pedang milik Kaori langsung melesat menuju punggung kiri petarung yang kabur itu hingga menembus ke dada kirinya.

"Sudah selesai" Kata Kaori sambil berjalan melewati mayat petarung Perusahaan Asakura "Tetap saja, kalau begini terus aku tidak bisa mencari kunci untuk Yamashita" Kata Kaori.

"Baiklah, aku akan mencoba mencari anak buah Sayaka itu" Kata Kaori sambil mendekati sebuah pintu.


Begitu membuka pintu, Kaori pun memasuki sebuah kapel "Tempat apa ini?" Tanya Kaori ketika dia berjalan melihat sejumlah kursi panjang.

"Rupanya kau yang datang, dasar pendosa" Kata sebuah suara yang berasal dari pintu di samping kanan podium ceramah.

"Siapa kau!?" Kata Kaori yang mulai bersiaga "Aku hanyalah utusan Tuhan" Kata Gilbert yang mengenakan celana panjang berwarna hitam dan kemeja putih yang ditutupi jubah bermotif salib berwarna hitam "Yang akan membunuh semua pendosa dan orang-orang sesat".

A Phoenix's Story [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang