Di depan sebuah apartemen, terlihat seorang wanita berambut hitam sepanjang pundak yang mengenakan seragam kantor berwarna biru kehitaman baru saja tiba di depan pintu apartemennya.
"Aah~! Kenyang juga habis makan bareng teman-teman" Kata wanita itu sambil merogoh kantongnya untuk mencari kunci apartemennya.
"Bau darahmu enak" Kata sebuah suara terdengar di telinga wanita itu dan membuatnya terkejut "Apa!? Siapa itu?" Kata wanita itu sambil berbalik namun hanya melihat pepohonan yang gelap "Apa cuma imajinasiku saja, ya?" Wanita itu bertanya-tanya.
Wanita itu pun menemukan kunci apartemennya dan dengan segera membuka pintu apartemennya.
Namun sebelum wanita itu melangkahkan kaki memasuki apartemennya, seorang gadis berambut ungu sepanjang pundak yang mengenakan rok berwarna cokelat dan kemeja berwarna sama menarik pundak wanita itu ke belakang dan membuatnya jatuh ke pelukan gadis berambut ungu itu.
"Tunggu! Siapa kamu!?" Wanita itu panik "Aku butuh darahmu" Kata gadis itu sambil menunjukkan sepasang gigi taring panjang dari mulutnya.
"Selamat makan" Gadis itu mulai menancapkan mulutnya ke leher wanita itu dan menghisap darahnya.
"Kyaaa!" Wanita itu berteriak kesakitan, namun lama kelamaan wanita itu mulai kehilangan kesadaran dan mulai tak sadarkan diri. Setelah beberapa lama, gadis itu pun selesai menghisap darah wanita itu "Terima kasih atas makanannya".
Minami yang mengenakan celana jeans berwarna hitam dan sebuah jaket hoodie berwarna merah yang sedang menunggu di dekat pepohonan yang berada di depan apartemen pun mendapati Hitomi yang mendekatinya.
"Apa sudah selesai minum darahnya?" Tanya Minami pada Hitomi "Ya, ayo kita pulang" Jawab Hitomi. Minami dan Hitomi pun meninggalkan daerah itu.
Ketika sedang berjalan di daerah perbelanjaan, Minami pun berbicara pada Hitomi "nee, Hitomi" Hitomi yang merasa namanya dipanggil pun menanggapi "Ada apa, Minami-san?".
"Aku jadi ingin tahu, bagaimana nasib orang yang tadi kamu hisap darahnya?" Tanya Minami "Ah, dia tidak apa-apa, kok" Jawab Hitomi menenangkan Minami.
"Kami kaum vampir mempunyai cairan bius di taring kami dan dapat menyuntikkannya pada saat yang bersamaan ketika kami menghisap darah orang. Konsepnya sama seperti ular berbisa yang menggigit mangsanya. Dan prosesnya juga tidak mematikan, kok" Kata Hitomi menjelaskan cara vampir meminum darah pada Minami "Begitu, ya" Jawab Minami.
Keesokan siangnya di Sekolah Perempuan Tatsuki, Ketika Minami, Azuki dan Itsuki sedang makan siang bersama di halaman sekolah, Minami pun menguap karena mengantuk "Kamu kurang tidur lagi, Minami?" Tanya Azuki.
"Ya, Semalam aku harus menemani Hitomi yang sedang mencari darah perempuan untuk diminum" Minami kemudian memakan sesuap nasi dari kotak makannya "Sudah tiga minggu sejak kita berhasil melindungi Hitomi, ya" Kata Azuki.
"Tapi, apa mengurus Hitomi itu sulit?" Tanya Itsuki sambil mengunyah sebuah roti melon. "Yah, itu lumayan juga" Minami kemudian mengingat kembali saat dia diperintah Ritsuko untuk mengurus Hitomi.
"Ini kunci cadangan apartemen Hitomi, bawa ini untuk berjaga-jaga" Kata Ritsuko ketika dia memberi Minami sebuah kunci saat mereka berdua berada di apartemen Ritsuko "ah, baiklah" Minami lalu menerima kunci yang diberikan Ritsuko.
Pada siang hari, Minami mencoba memasuki apartemen Hitomi "Apa yang biasanya Hitomi lakukan pada siang hari, ya?" Minami bertanya-tanya.
Begitu berhasil membuka pintu apartemen Hitomi, Minami mendapati bahwa semua jendela yang memancarkan sinar matahari telah tertutup rapat "Wah, disini gelap sekali" Kata Minami.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Phoenix's Story [TAMAT]
AçãoWarning: Unsur yuri/GL/GxG, adegan kekerasan, adegan ketelanjangan, amputasi, serta adegan seks Sinopsis: Seorang gadis baru saja mengetahui dirinya adalah seekor burung phoenix tanpa satu ingatan pun tentang masa lalunya. Sekarang, dia terjebak dal...