"Ingat Ryogi, Tujuan setiap keturunan klan Asakura adalah mengambil alih semua kekuasaan di dunia ini" Kata seorang wanita berambut oranye pada seorang gadis kecil yang juga berambut oranye "Ya, Ibunda" Jawab gadis itu.
"Ryogi-sama, anda diperintahkan ibu anda untuk mempelajari semua ini" Kata seorang wanita berambut hitam sambil meletakkan sejumlah buku di sebuah meja di depan seorang gadis kecil "Baiklah"
"Kau adalah anak tunggal dari klan Asakura yang telah ada sejak lebih dari 200 tahun, jangan kecewakan kami" Kata seorang pria tua pada seorang gadis remaja berambut oranye "Tentu saja, kakek" Kata gadis tersebut.
"Sekarang kau sudah lulus dari universitas, dengan ini kuwariskan jabatan CEO Perusahaan Asakura untukmu" Kata seorang wanita yang mengenakan pakaian resmi pada seorang gadis "Terima kasih, Ibunda" Jawab gadis itu.
"Selamat, Ryogi-sama, anak anda seorang perempuan!" Kata seorang suster yang menggendong bayi yang baru saja lahir kepada seorang wanita berambut oranye.
"Akan kunamakan dia, Sayaka, dia akan menjadi alatku untuk mewujudkan impian klan Asakura" Kata wanita itu.
"Suamiku! Sayaka sudah lahir!" Kata seorang wanita berambut oranye sambil memeluk seorang pria berambut hitam "Kau kelihatan senang sekali" Kata pria itu sambil bercanda.
Wanita itu pun mulai mencium pria itu "Tentu saja, dia adalah anakku" kata wanita itu "Mungkin maksudmu adalah anak kita" Kata pria itu mengoreksi perkataan wanita itu.
"Tidak, dia adalah anakku" Kata wanita itu sambil menusukkan sebuah pisau ke perut pria itu "R-Ryogi, kenapa?" Tanya pria itu sambil berlutut.
"Sebenarnya aku tidak pernah mencintaimu" Kata wanita itu sambil melepaskan sebuah cincin yang terpasang di jari manis kanannya.
Wanita itu pun langsung melemparkan cincinnya ke pria itu "Aku hanya menggunakanmu sebagai alat agar aku bisa melahirkan Sayaka" Pria itu pun tumbang ke lantai dan langsung tewas.
Kemudian sejumlah pria berseragam tentara berwarna biru langsung memasuki ruangan itu "Bakar mayatnya, dan hapus semua bukti bahwa dia pernah hidup" perintah wanita itu.
Ryogi pun menatap ketujuh gadis yang berada di ujung ruangannya "Jadi kalian semua masih hidup saat aku berusaha membunuh kalian di hutan saat itu" Kata Ryogi "Ya, Minami yang menyelamatkan kami berempat saat itu" Kata Kaori.
"Sekarang kami semua diperintahkan untuk membunuhmu" Kata Azuki "Membunuhku, lucu sekali" Kata Ryogi menertawakan perkataan Azuki "Apa kalian percaya kalian bisa membunuhku?".
"Tentu saja kami percaya" Kata Minami "Ah, si phoenix" Kata Ryogi mengenali Minami.
Ryogi kemudian memperhatikan pedang Kusanagi yang berada di punggung Minami beserta pedang Excalibur yang berada di pinggang Azuki.
"Sepertinya Sayaka sudah gagal, ya?" Kata Ryogi yang berdiri dari kursinya sambil membawa sebuah pedang "Putrimu bertarung dengan gigih, namun kami terpaksa harus membunuhnya" Kata Minami.
"Tunggu sebentar" Ryogi menyela perkataan Minami "Jika dia bisa dibunuh oleh kalian, berarti dia bukan putriku" Ryogi mulai menatap mata Minami dengan dingin.
"Dan aku berterima kasih pada kalian karena sudah membunuhnya untukku" Lanjut Ryogi.
"Kurang ajar! Kau bahkan tidak mengakui anakmu sendiri!" Kata Minami sambil mengeluarkan Kusanagi dari sarung pedangnya dan mulai berlari ke arah Ryogi.
"Sudah dimulai, pertarungan antara monster yang manusiawi dan manusia berhati monster" Kata Mana yang menatap gedung Kantor Pusat Perusahaan Asakura dari kejauhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Phoenix's Story [TAMAT]
ActionWarning: Unsur yuri/GL/GxG, adegan kekerasan, adegan ketelanjangan, amputasi, serta adegan seks Sinopsis: Seorang gadis baru saja mengetahui dirinya adalah seekor burung phoenix tanpa satu ingatan pun tentang masa lalunya. Sekarang, dia terjebak dal...