Di malam hari yang tenang, terdapat sebuah restoran mewah di sudut distrik Shinjuku. Walaupun restoran itu adalah tempat terkenal, namun hanya ada tiga orang pengunjung di restoran itu.
Sementara itu di Kantor Pusat Perusahaan Asakura, terlihat Ryogi yang sedang ditemani oleh sekretarisnya "Mizuki, apa yang Sayaka lakukan malam ini?" Tanya Ryogi pada sekretarisnya.
"Sayaka-sama bilang, dia hendak bertemu dengan lima orang calon timnya" Jawab si sekretaris. "Ah rencana itu,ya" Kata Ryogi yang teringat sesuatu.
"Tolong ambilkan berkas lima orang anggota tim Sayaka itu" Kata Ryogi "Aku ingin mengetahui nama mereka satu persatu".
Di restoran, terdapat seorang pria berambut merah yang mengenakan setelan resmi berwarna hitam dengan kemeja berwarna merah yang sedang merokok menggunakan tangan kanannya "Permisi, tuan" Kata seorang pelayan yang mendekati pria itu.
"Ng?" Kata pria itu. Mata coklatnya menatapi seorang pelayan berada di samping mejanya "Ini adalah area dilarang merokok, jika tuan ingin merokok maka silakan pindah ke area merokok" Kata pelayan itu sambil menunjuk sebuah ruangan yang lebih gelap tempat pelanggan dapat merokok.
"Ah, begitu ya, maafkan aku" Kata pria itu yang kemudian mematikan rokoknya di asbak menggunakan tangan kanannya "Kalau begitu aku pesan wisky" Kata pria itu.
"Calon pertama" Kata Ryogi sambil membaca profil seseorang "Steven Falcon, 29 Tahun, asal Amerika Serikat. Seorang tentara bayaran dengan akurasi tinggi dan kemampuan menggunakan hampir segala jenis senjata api" Kata Ryogi sambil melihat profil seorang pria berambut merah dengan mata coklat.
"Aaah, enak juga" Kata Steven yang meminum wiskinya. Steven lalu melihat sekitar dan mendapati restoran yang sebagian besar kosong "Tidak ada cewek Jepang cantik yang bisa kurayu, ya" Kata Steven sambil meminum kembali wiskinya "Yah, tidak masalah selama aku dibayar tinggi".
Di seberang meja Steven, terdapat seorang pria berambut kuning keputihan dengan mata berwarna biru yang menggunakan jubah pendeta berwarna hitam dan putih dengan motif salib di kedua lengannya sedang duduk dengan sabar seperti sedang menunggu sesuatu.
"Calon kedua" Kata Ryogi sambil mengambil kertas lain "Gilbert Hunter, 39 Tahun, asal Inggris. Seorang pendeta yang memiliki kemampuan sihir dan sangat gila agama. Dia pernah membunuh seisi gereja karena dia anggap gereja itu adalah sekte sesat" Kata Ryogi yang melihat profil seorang pria berambut kuning keputihan dengan mata biru.
"Maaf menunggu" Kata seorang pelayan yang datang ke meja Gilbert sambil membawa sebuah piring yang ditutupi. "Silakan dinikmati steak Salisbury anda" Kata pelayan tersebut sambil membuka penutup piring dan menampilkan sebuah steak daging.
Gilbert lalu mengatupkan kedua tangannya dan mulai berdoa "Aku berterima kasih pada anugrah Tuhan yang membuatku dapat menikmati makanan yang lezat ini".
"Amen!" Gilbert mengakhiri doanya dan mencium kalung salib di lehenya sebelum dia mulai memakan steaknya.
Steven lalu berdiri dari mejanya sambil membawa gelas wiskinya dan mendekati meja yang diduduki seorang gadis berambut ungu curly yang dia ikat dengan gaya twintail yang memakai rok pendek berwarna putih dan sebuah kemeja yang berwarna sama yang ditutupi oleh sweater vest berwarna biru yang sedang memakan sebuah parfait. Mata ungunya menatap Steven dengan ekspresi terganggu.
"Hai cewek cantik, sendirian saja di restoran ini?" Rayu Steven pada gadis itu.
"Calon ketiga" Ryogi mengambil kembali sebuah kertas lain "Mitsurugi Chihaya, 16 Tahun, asal Jepang. Seorang penyihir yang mempunyai kemampuan memanipulasi ruang" Kata Ryogi yang membaca profil seorang gadis berambut ungu curly yang diikat dengan gaya twintail dan bermata ungu.
"Jangan ganggu aku, aku sedang sibuk" Kata Chihaya yang mulai menggunakan sihirnya. "Eh?" Kata Steven yang kebingungan karena dia berada di depan mejanya walaupun beberapa detik lalu dia ada di depan meja Chihaya.
Beberapa saat kemudian, pintu restoran terbuka dan seorang pria yang mengenakan pakaian serba coklat dan sebuah topi fedora memasuki restoran itu.
"Ah, sepertinya aku telat beberapa menit" Kata pria itu yang melepas topi fedoranya dan memperlihatkan rambutnya yang berwarna hitam.
Pria itu lalu duduk di sebuah meja sambil membaca menu dengan mata merahnya. Beberapa saat kemudian seorang pelayan datang dan bersiap menulis pesanannya.
"Calon keempat" Ryogi mengambil sebuah kertas "Antonio Ferrara, 32 Tahun, asal Italia. Seorang pendeta yang pernah mengabdi di Vatikan, sebelum akhirnya dia dikeluarkan karena ketahuan seorang penyihir" Kata Ryogi yang membaca profil seorang pria berambut coklat bermata merah.
"Saya pesan spaghetti carbonara serta anggur Giacomo tahun 1997" Kata Ferrara memesan makanan pada pelayan yang berada di sampingnya. "Baiklah, mohon tunggu sebentar" Kata pelayan tersebut.
Beberapa menit kemudian, Seorang gadis berambut perak tiba di restoran tersebut sambil mengenakan sebuah gaun panjang berwarna biru "Sepertinya semuanya sudah datang" Kata gadis itu ketika mata birunya memperhatikan seluruh restoran.
"Calon terakhir" Kata Ryogi "Ivanova Seredinov, 19 Tahun, asal Rusia. Seorang anggota Spetsnaz termuda yang melakukan operasi untuk mengganti anggota tubuhnya dengan anggota tubuh buatan yang dilakukan oleh perusahaan kita" Kata Ryogi yang membaca profil seorang gadis berambut perak bermata biru.
"Sulit dipercaya orang-orang seperti ini adalah rekan satu timku" Kata Ivanova sambil memakan sebuah puding flan. Dia memperhatikan Steven yang masih berusaha merayu Chihaya sementara Gilbert dan Ferrara masih menikmati makanan mereka.
Pintu restoran terbuka lagi dan seorang gadis berambut oranye yang mengenakan stoking sepanjang paha berwarna putih dan sebuah rok pendek berwara merah dan kuning dengan motif kotak-kotak serta sebuah kemeja lengan panjang berwarna putih yang ditutupi oleh jas berwarna hitam.
"Hai semua!" Kata gadis itu yang kemudian memperhatikan lima orang yang berada di hadapannya dengan mata birunya "Sepertinya kalian sudah akrab ya".
"Siapa kau?" Tanya Steven "Namaku Asakura Sayaka, aku yang mengumpulkan kalian semua disini hari ini" Kata Sayaka memperkenalkan diri.
"Dan kalian harus memanggilku dengan sebutan 'Sayaka-sama' jika kalian tidak ingin lidah kalian kupotong" Ancam Sayaka.
"Untuk apa kau mengumpulkan kami semua disini pada hari ini, Sayaka-sama?" Tanya Gilbert "Sederhana saja" Kata Sayaka yang duduk di meja dan mulai menjelaskan "Perusahaan milik mama sedang bertarung dengan Gerakan Pemberontak yang ingin menghancurkan perusahaan mama. Selama setahun ini mereka terus menerus menang karena Gerakan Pemberontak punya bantuan supernatural"
"Karena itu aku memutuskan untuk menangkalnya dengan mengumpulkan orang-orang berkemampuan khusus seperti kalian" Kata Sayaka.
"Begitu" Kata Ferrara "Lalu, apa yang akan kami dapat jika kami bergabung dalam tim buatanmu?" Tanya Steven.
"Gaji 30 juta Euro serta hak untuk memerintah 2 kompi tentara Perusahaan Asakura serta beberapa hal lainnya" Jawab Sayaka.
"30 Juta Euro ya..." Kata Steven yang menyeringai mendengar jumlah uang yang disebutkan Sayaka "Baiklah, jika tidak ada pertanyaan lagi, maka dengan ini kuresmikan Divisi Khusus Kesatu telah dibentuk" Kata Sayaka.
"Seluruh restoran sudah kupesan untuk kita berenam, jadi makanlah sepuas kalian" Lanjut Sayaka.
Extra Chapter Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
A Phoenix's Story [TAMAT]
AksiWarning: Unsur yuri/GL/GxG, adegan kekerasan, adegan ketelanjangan, amputasi, serta adegan seks Sinopsis: Seorang gadis baru saja mengetahui dirinya adalah seekor burung phoenix tanpa satu ingatan pun tentang masa lalunya. Sekarang, dia terjebak dal...