SATU: Tuan Seram

1.3K 78 106
                                    

Ini adalah part yang udah aku revisi dan kasih tambahan. Dan judul cerita ini udah ganti Jadi 'Sudden'. 

Selamat membaca 😊

Mimpi buruk di siang terik adalah hal yang paling tepat bagi Lin menggambarkan hari ini. Tidak ada angin, tidak ada hujan dan tidak ada petir, tiba-tiba saja Bibinya yang bernama Ayuni menyuruhnya cepat bergegas untuk pergi.

"Bibi kasih waktu kamu tiga puluh menit untuk bersiap-siap Lin. Kemasi semua barang-barangmu! Mereka akan menjemput sebentar lagi," kata Ayuni dengan begitu tergesa.

"Tapi Bi, aku kan harus daftar ulang ke Universitas siang ini," jawab Lin melas kepada Bibinya. Namun seolah tidak peduli, Ayuni hanya memasang wajah datarnya.

"Dasar anak tidak tahu diri! Sudah bagus kamu, aku sekolahkan sampai SMA. Kamu tahu? Gara-gara kamu suamiku sampai masuk penjara! Dia rela melakukan apapun demi kamu Lin!" Ayuni bersedekap tepat di hadapan Lin. Wajahnya nampak menegang seolah mulai tersulut emosi.

"Tapi Bi, Lin harus.."

"Lin jangan membuang waktu. Cepat kamu siap-siap dan kemasi semua barang kamu!" perintah Ayuni tidak sabaran. Sudah gregetan dia dengan Lin yang banyak bicara.

"Sebenarnya Lin mau di bawa ke mana Bi? Kenapa mendadak? Lin nggak mau jadi TKW ilegal Bi."

"Jangan banyak bicara Lin. Ikuti saja perintah Bibi!!"

Setelah itu, Lin masuk ke kamarnya. Bergegas mengemasi barang-barang kepunyaannya. Semula, gadis itu baru saja pulang dari sekolahnya. Dia baru saja mengurus beberapa dokumen keperluan untuk mendaftar ulang ke universitas siang ini.

🍁🍁🍁🍁🍁

Suara desingan mesin mobil terdengar. Ayuni menilik sekilas dari jendela rumah. Di luar gerbang rumah, nampak mobil jeep dengan dua pria berbadan tegap yang baru saja turun dari mobil. Mereka lalu masuk ke halaman rumah. Ayuni dengan cekatan merapihkan dandanan dan menyambut antusias kedua tamunya siang ini.

"Rumah Nayara Deolinda?" tanya salah satu pria berbadan tegap kepada Ayuni.

"Iya, ini benar rumahnya. Lin sedang bersiap-siap. Mas-masnya bisa duduk dulu." sambut Ayuni sangat sopan. Lalu, dua orang pria itu duduk di ruang tamu.

Lin di dalam kamarnya masih di hantui banyak pertanyaan. Kenapa Bibinya begitu ngotot menyuruhnya bersiap-siap? Setelah itu, suara patahan langkah kaki memasuki kamar Lin. Gadis itu menoleh. Ternyata Bibinya.

"Kamu lama sekali Lin? Sudah cepat sana! Orangnya sudah menunggu!

"Orang siapa sih sebenarnya Bi? Lin benar-benar masih...,"

"Lin! Kamu ini terlalu banyak tanya! Kamu pernah bilang kan sama Bibi, kalau kamu akan melakukan apapun untuk membalas budi bibi sama paman kamu." Ayuni nampak geram, Lin menatap tidak paham. Kenapa siang ini penuh teka teki untuknya?

"Ini saatnya Lin," sambung Ayuni berkata.

"Jangan banyak tanya lagi, cepat sana keluar! Mereka sudah menunggu!" kata Ayuni lagi.

Ayuni keluar dari kamar Lin. Tidak menunggu waktu lama, dengan barang-barang seadanya yang Lin kemasi dalam tas jinjingnya, gadis itu keluar dari kamar. Langkah ragu gadis itu membawanya keluar dari kamar dan bertemu dengan dua orang pria yang Lin tidak tahu siapa mereka.

"Nayara Deolinda?" tanya salah satu pria itu. Lin hanya mengangguk. Nampak sekali wajah kebingungan dari gadis itu. Tapi, Lin tidak bertanya banyak lagi. Saat sekilas melihat Bibinya, nampak Ayuni begitu menatapnya tajam. Seolah berisyarat kalau Lin hanya cukup diam dan menuruti kemauannya.

SUDDEN (TOM&LIN)  (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang