Hai apa kabar kalian? Aku kembali lagi nih hahaha
Biasanya aku update malam minggu ya, tapi sekarang malam jumat. Soalnya aku mau kencan malam minggunya. Jangan iri yes wkwkwk
Selamat menikmati part Ini. Jangan lupa tinggalkan jejaknya
Happy reading 😍😍
Wajah Lin nampak merengut sepulangnya dia dari restoran. Pergantian waktu melesat begitu cepat. Kini malam telah datang kembali. Lin sudah berada di dalam mobil. Lebih tepatnya, mobil jeep yang kini sedang Tom kendarai.
Lelaki di samping Lin, berkali-kali menoleh. Dia menatap heran dengan gadis itu yang nampak diam sekali dan memasang wajah merengut, Tom pun mulai bertanya karena merasa ganjil dengan sikap Lin, "Kenapa hmm?"
Lin hanya menggeleng. Dia tidak menatap sama sekali lelaki yang ada di sampingnya. Tom semakin ganjil karena diamnya Lin.
"Lin kenapa? Kamu nggak suka sama kencan kita hari ini? Aku minta maaf kalau tadi meninggalkan kamu cukup lama. Kamu tahu kan Lin? Meeting tadi itu mendadak. Aku benar-benar tidak bisa meninggalkan meeting begitu saja."
Aku? Lin merasa geli sendiri mendengar Tom berkata 'Aku', terdengar manis namun sedikit menggelikan.
"Aku? Tumben pakai aku ngomongnya?" Lin kini bersuara. Namun, dia masih enggan menatap Tom.
"Kenapa? Aku pikir itu lebih baik."
"Ya, ya, ya." Lin hanya berkata malas. Dia lalu memainkan jemarinya. Seraya kedua matanya sesekali menatap ke jalanan raya yang cukup sepi. Semula, dia melewati jalanan yang cukup ramai.
Tom tiba-tiba saja menghentikan mobilnya. Lin terkejut. Kenapa Tom menghentikan mobil tiba-tiba?
"Kenapa berhenti Tuan?" tanya Lin. Tom malah bersedekap dan menggelengkan kepala karena hal itu.
"Mulai sekarang jangan panggil aku Tuan. Just call my name, Tom."
"Tapi, itu terasa aneh buat sa,,,"
"Aku, mulai sekarang kita harus terbiasa bicara pakai 'aku dan kamu'." potong Tom cepat. Lin mulai gemas dengan lelaki itu. Sikapnya nampak manja dan manis. Sangat tidak cocok dengan wataknya yang selalu tidak sabaran dan suka marah-marah tidak jelas.
"Nggak ah. Aku nggak mau."
"Nah, itu barusan kamu bilang aku." Sambar Tom cepat membalas perkataan Lin.
"Bukan itu, maksud aku. Manggil kamu Tom, itu terasa aneh."
"Kalau begitu, kamu pilih panggil aku sayang, baby, darling or honey?"
Lin tertawa terpingkal gara-gara ucapan Tom barusan. Lelaki itu malah mengangkat kedua alisnya heran dengan tawa yang Lin keluarkan.
"Aku lebih baik panggil nama kalau begitu." balas Lin, tanpa dia menghentikan tawanya.
Tom mencubit gemas kedua pipi Lin. Gadis yang di cubit mengaduh dan memasang wajah protesnya.
"Sakit Tom!" kesal Lin.
"Aku senang kamu ketawa lagi. Kamu kenapa tadi cemberut terus? Huh?"
"Aku hanya...," Lin ragu-ragu mengutarakan yang sebenarnya. Tidak mungkin dia bilang kalau suasana hatinya hancur gara-gara Naura. Ya, ucapan perempuan itu sangat melukai hati Lin.
"Aku hanya sebal. Aku belum puas sama kencan hari ini." Lin merajuk. Tom kini tertawa. Lin nampak sangat lucu dengan wajah merajuk seperti itu.
"Aku pikir kenapa. Kamu itu kayak anak kecil minta boneka tahu? Nanti, kita kencan lagi. Aku, bakalan kasih waktu aku buat kamu. Terserah yang kamu mau. Sehari, dua hari atau berhari-hari lamanya. Asalkan, kamu puas."
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDEN (TOM&LIN) (SUDAH TERBIT)
عاطفية(Judul baru. Sebelumnya cerita ini berjudul Tom & Lin. Sekarang ganti jadi 'SUDDEN'" Romance story By Istyanah 17+ Follow dulu yuk sebelum baca😊 Nayara Deolinda. Umur 18 tahun, yatim piatu, ceria setiap saat, suka bermain dengan hujan, pandai memas...