Hai para readers tercinta, Tom kembali lagi nih, ada kah yg rindu sama dia?? Hehe
Yg mau berteman sama authornya di instagram boleh banget. Follow akun aku istyanah__ folback langsung DM ajah ya, oke!!
Dari pada banyak bicara, cus langsung baca. Happy reading 😊😊
Lin benar-benar tidak bisa tertidur dengan mudah malam ini. Dia masih kepikiran nasib Sekar dan Prima. Saat dia bertatap muka dengan kedua teman dekatnya itu, rasanya ingin sekali Lin berlari dan memeluk kedua temannya, tapi dia lebih memilih berpura-pura tidak tahu apa-apa. Dia hanya tidak ingin kalau Tom akan mencurigainya banyak hal.
Sebuah ketukan pintu lalu terdengar kecil dari luar kamarnya. Lin dengan sigap menoleh dan menatap tepat ke arah pintu kamarnya. Tidak menunggu waktu lama, Lin langsung bangkit dan segera membuka pintu kamar.
"Lin..." kompak Sekar dan Prima kala Lin telah membuka pintu kamar. Mereka dengan segera memeluk Lin dengan erat. Mereka berpelukan dengan saling loncat-loncat penuh girang. Tidak lupa, Lin harus menutup pintu kamarnya.
"Hussttt." Lin berintruksi, dia tidak ingin suara kebahagiaan kedua temannya bisa menimbulkan kecurigaan.
"Lin gue kangen." Ucap Sekar.
"Gue juga." Sambar Prima. Mereka lalu saling memeluk kembali. Air mata jatuh menimpa pipi Lin, rasanya seperti mimpi bisa bertatap muka secara langsung dengan kedua teman dekatnya itu. Biasanya, karena rindu yang terlampau luar biasa hebatnya, Lin selalu dihantui lewat mimpi karena kerinduannya itu.
"Lin, kok lo kurusan sih? Lo pasti jarang makan ya? Apa jangan-jangan Tuan lo yang ganteng tapi galak itu berbuat semena-mena sama lo. Iya Lin? Jawab?" todong Sekar dengan segala pertanyaannya. Mendengar tanya itu, Lin hanya tertawa seraya mencubit gemas kedua pipi temannya itu.
"Aku baik-baik ajah kok. Kalau Tuan aku semena-mena sama aku, belum tentu aku masih hidup sampai sekarang, iya kan?" balas Lin. Kini mereka sudah saling terduduk di atas kasur tidur.
"Iya juga sih. Btw, kenapa lo nggak kabur ajah sih Lin? Emang enak, kerja di sini jadi pelayan? Mana rumahnya serem banget lagi." Ucap Prima panjang lebar seraya kedua matanya memandangi sekitar kamar Lin.
"Menyeramkan awalnya, tapi setelah aku lumayan lama tinggal di sini, rumah ini menjadi sangat menyenangkan dan aku senang-senang ajah tinggal di sini."
"Jangan-jangan, lo suka ama Tuan lo ya? Hayo, mana mungkin lo betah tanpa alasan." Curiga Sekar, dia sampai menatap penuh selidik ke wajah Lin.
"Apaan sih! Nggak!" Lin terlihat gelagapan, sontak hal tersebut membuat Sekar dan Prima semakin gencar menggoda dan menanyai Lin banyak hal lainnya.
"Udah deh ganti topik! Gimana kuliah kalian?" tanya Lin berusaha memancing pembicaraan yang lainnya, Lin belum siap menceritakan semuanya secara gamblang. Semua tentang hubungannya dengan Tom.
Sekar dan Prima lalu memilih mengalah, mereka langsung menceritakan bagaimana cerita mereka yang sudah beberapa bulan menyandang predikat mahasiswa. Ditengah mereka asyik saling tertawa meski dengan tawa yang tanggung karena takut terdengar oleh Tom, Madam Rose ataupun kedua penjaga rumah itu. Ketukan jendela langsung menghentikan tawa ketiganya. Sekar dan Prima beringsut mendekati Lin. Mereka memeluk Lin karena takut.
"Hantu jangan-jangan Lin. Jangan di buka, biarin ajah!" ucap Sekar dengan ketakutan, dia bahkan tidak berani kini menatap ke arah jendela kamar Lin.
"Bukan deh kayaknya. Sebentar ya, aku cek dulu." balas Lin dengan tenang, hal itu berbeda terbalik dengan keadaan kedua temannya yang sudah ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDEN (TOM&LIN) (SUDAH TERBIT)
Romance(Judul baru. Sebelumnya cerita ini berjudul Tom & Lin. Sekarang ganti jadi 'SUDDEN'" Romance story By Istyanah 17+ Follow dulu yuk sebelum baca😊 Nayara Deolinda. Umur 18 tahun, yatim piatu, ceria setiap saat, suka bermain dengan hujan, pandai memas...