Hai makasih buat kalian yang masih setia sama cerita amatiran aku 😁😁
Selamat membaca 😘😘
Lin baru saja keluar dari kamarnya. Pagi ini, dia sudah siap menuju kampus. Gadis itu bukan tipe gadis yang senang memakai ini dan itu untuk masalah penampilan. Kaos lengan pendek ataupun kemeja yang di padu padankan dengan celana jeans dan tidak lupa dengan flat shoes yang dia pakai menjadi gaya berpakaian Lin selama hampir dua semester ini.
Di ruang tamu yang sekaligus menjadi ruang keluarga, Lin berhenti sejenak. Dia menatap televisi yang kini sudah menyala. Entah kemana Bibinya, namun suara-suara bising samar-samar Lin dengar di dapur. Ya, mungkin Bibinya sedang sibuk di dapur pagi ini. Dan Pamannya Lin sudah pergi bekerja sejak pukul tujuh pagi. Lin menjadi penasaran, sudah berapa kali dia melihat berita gosip dari artis-artis ibu kota itu. Yang membuat Lin penasaran adalah laki-laki yang sedang gencar di gosipkan sana-sini dengan beberapa selebritis Ibu kota. Laki-laki itu adalah laki-laki yang berhasil membuat bekas luka di hati Lin. Gadis itu hanya memasang wajah datar dan memilih mengabaikan berita itu setelahnya.
Dengan cekatan Lin lalu keluar dari rumahnya. Namun, saat baru saja dia keluar dari rumah, di kursi teras nampak ada buket bunga mawar merah. "Bunga lagi?" tanya Lin heran. Ya, dia sudah beberapa kali mendapatkan buket bunga mawar merah dan entah itu dari siapa. Lin malas sekali mengurusi hal-hal semacam itu. Lin memilih untuk pergi setelah itu dan memilih mengabaikan bunga mawar itu. Biar saja bunga itu tergeletak di kursi teras. Gadis itu lalu meluncur menuju kampus setelah ojeg online yang dia pesan sudah datang.
🍁🍁🍁🍁🍁
Food court. Lin sedang duduk bersama Sekar di tempat ini. Meski Lin sudah kenal beberapa orang yang dia kenal baik, tapi tetap saja dia selalu meluangkan waktunya untuk bersama Sekar. Apalagi jika untuk mengobrolkan banyak hal, Lin tidak asal untuk bercerita.
"Tuh Lin, nanyain lo lagi kan? Pusing gue lama-lama. Udah deh, buruan lo pilih salah satu dari mereka. Puyeng kepala gue di terorin melulu sama mereka!" kata Sekar geram kala mendapati banyak chat yang menerornya lagi siang ini.
"Males ah." enteng Lin menjawabnya.
"Lin, please deh. Buka hati lo buat orang lain! Mau sampai kapan lo terus-terusan galauin Tom lo itu! Dia ajah sibuk sama cewek lain! Nah lo di sini, masih ngarepin dia!"
"Sekar, aku nggak mudah gitu ajah buka hati aku. Apalagi, Tom itu terlalu membekas di hati aku. Bahkan lukanya pun belum sembuh gara-gara dia!" balas Lin, lalu dia menyedot jus strawberry yang dia beli.
"Nah, maka dari itu. Lo harus cari yang baru. Biar lo move on dari dia. Gimana?" kata Sekar seraya dia menaik turunkan alisnya. Lin menatap Sekar datar dan memilih diam setelah itu.
"Lin, gue tahu kok Tom itu kalau boleh di bilang hampir mendekati sempurna. Ganteng, tajir, sukses di usia muda, pinter, berkarisma. Apa lagi ya? Oh iya, badannya pun oke banget. Tapi, di dunia ini tuh nggak cuman dia yang milikin itu semua Lin. Dari salah satu yang sering nanyain lo, ada yang lebih dari Tom lho Lin? Yakin nggak akan buka hati?" Sekar menggeser posisi duduknya. Dia seraya memperlihatkan foto-foto beberapa mahasiswa yang akhir-akhir ini gencar menanyakan Lin lewat dirinya.
"Sekar, udah deh jangan buang-buang waktu buat bahasin yang nggak penting!" Lin lalu bangkit dari tempat duduknya dan Sekar mengejar cepat.
"Maaf deh Lin. Gitu doang ngambek." Sesal Sekar seraya dia mulai bertingkah absurd untuk menghibur Lin.
"Oh iya Sekar, bilangin sama mereka berhenti ngirimin bunga. Aku nggak suka!" kata Lin di tengah-tengah dia masih semangat melangkahkan kakinya.
"Bunga?" heran Sekar dan Lin hanya menganggukkan kepalanya memberikan jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDEN (TOM&LIN) (SUDAH TERBIT)
Romance(Judul baru. Sebelumnya cerita ini berjudul Tom & Lin. Sekarang ganti jadi 'SUDDEN'" Romance story By Istyanah 17+ Follow dulu yuk sebelum baca😊 Nayara Deolinda. Umur 18 tahun, yatim piatu, ceria setiap saat, suka bermain dengan hujan, pandai memas...